Chapter 11: Agreement

134 23 9
                                    

So melajukan motor besar dengan kecepatan sedang. Sudah beberapa menit ia meninggalkan rumah sakit tapi bayangan Jieun masih menghiasai kepalanya. 'Ku sangka aku sudah melupakannya. Namun aku tidak tega ketika melihat air matanya. Ada apa denganku? Apakah aku gagal melupakannya? Dia adalah wanita yang mengkhianatiku.' So menghentikan motornya sejenak, dia terdiam membuka helm dan menghirup udara sekuat yang ia bisa. 'Ahjussi sepertinya sakit keras. Aku harus kembali ke rumah sakit untuk menjenguknya. Iya, tentu saja aku harus menjenguknya. Aku kembali ke sana bukan untuk bertemu Jieun aku hanya akan menjenguk ahjussi.' So berbalik arah kembali ke rumah sakit.

So berjalan cepat di lorong rumah sakit ketika ia menemukan sosok yang dikenalnya tengah tertunduk menutupi muka dengan ke dua tangannya. So bergerak mendekati, hatinya berdegup kini ia sadar ia tidak pernah melupakan Jieun, dia masih mencintainya sangat-sangat mencintainya. So hendak menyentuh kepala Jieun ketika Jieun mendongak dan memandang ke arahnya.

"Ahjussi." Ujarnya.

So kembali berekspresi dingin.

"Bagaimana kabarmu, ahjussi?"

"Hmm . . ." So menjawab sekenanya sedang hatinya berbicara panjang lebar. 'Aku tidak baik Jieun-a, setelah kau mengkhianatiku aku sakit, aku hampa.'

So menemui Tuan Lee dan berbincang sejenak. Ia menenangkan pikiran tuan Lee agar tetap optimis akan kesembuhannya. So lalu pamit dan hendak benar-benar pergi ketika Jieun menghentikannya dan berlutut memohon pertolongan. Hati So teriris melihat Jieun mengorbankan semua harga dirinya untuk berlutut dan memohon agar dia mau membantu biaya sang ayah. So berpikir cepat, keserakahanya menyergap. Rasa ingin memiliki Jieun masih ada dalam dirinya.

"Menikahlah denganku." Ujar So pada Jieun.

@ @ @

"Siapa kamu?"

"Anyeonghaseyeo, Nama saya Jin Wook."

"Jin Wook? siapa? Aku tak mengenalmu." Tuan Lee memperhatikan sosok di depannya.

Jieun masuk ke ruangan dan kaget melihat Wook ada di depan ayahnya, "Oppa apa yang kau lakukan di sini? Ayo keluar." Jieun menarik lengan Wook.

"Aku pacar Jieun, ahjussi!" Ujar Wook dengan suara sedikit keras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku pacar Jieun, ahjussi!" Ujar Wook dengan suara sedikit keras.

Jieun terdiam. Tuan Lee kaget. Suasana menjadi kaku.

"Tidak Appa, bukan seperti itu. Aku akan menjelaskannya padamu." Jieun terus menarik Wook agar keluar. "Ikut aku Oppa ayo kita bicara di luar."

Wook kali ini menurut.

"Jieun-a, aku merindukanmu." Wook hendak memeluk Jieun dan langsung ditolak Jieun dengan berjalan satu langkah ke belakang.

"Apa yang Oppa lakukan di sini?"

"Jieun-a, aku tak perduli lagi dengan perusahaan dan semua proyeknya. Aku tak perduli jika Ayah tak setuju tapi aku tak ingin kehilanganmu."

Pure HeartWhere stories live. Discover now