Satu : Gang kosong

128 4 0
                                    

                   Hidup itu ibarat Piano
           TUTS PUTIH ; KEBAHAGIAAN
            TUTS HITAM ; KESEDIHAN
         Hitam dan putih jika dimainkan.   
          Beriringan akan mengalunkan   
                    Musik yang indah         

 

Kesunyian malam gelap gulita dengan penerangan lampu jalanan, izah tengan berjalan menelusuri gang kosong.menurutnya ini adalah hal yang biasa, hambir setiap malam ia selalu melewati jalanan dan bahkan gang gang kosong yang sangat sepi seperti kali ini.

Entah ada angin apa yg membuatnya merasa gelisa hari ini, tidak seperti biasanya. suasana hati nya biasanya selalu tenang dan tentram, tapi kali ini ia merasa sangat ketakutan.

Semakin lama gadis bernama izah itu mempercepat langkahnya, tanpa melihat ke samping, ataupun kebelakang. Ia terus berjalan bahkan mungkin bisa disebut berlari daribpada berjalan.

Lalu tiba tiba tanpa sengaja,datang lah seorang pria berjalan sempoyongan sambil mengoceh tak jelas, pria ini sedang mabuk. Pria itu yang tak lain  adalah Ando.

Malam ini, lagi dan lagi pria bernama Ando itu untuk kesekian kalinya menghabiskan hampir lebih dari 5 botong minuman keras yang tak tau apa jenisnya.
Untus saja hari ini ia tidak memakai obat2 terlarang yang sering ia gunakan untuk menyelesikan masalahnya. Hal itu lah membutnya semakin hari menjadi orang yang ditakuti.

Hampir setiap hari Ando selalu menghabiskan waktunya di clup di bandingkn diruma, menurutnya tempat terkutuk itulah yang bisa membuatnya lari dari masalah. Masalah keluargalah yang mengakibatkan nya menjadi anak yang liar seperti saat ini.

"BRAK......."
"LUH PUNYA MATA GAK SIH"

Pria pemabuk itu berteriak di hadapan gadis yang terjatuh karna tak sengaja menyenggolnya, keduanya sama2 kaget karna kerjadian revlek tersebut.

laki2 yang berada di hadapan gadis  berkerudung terus saja mengoce, dan terus memarahinya.

"Dasar bodoh jalan itu pakek mata"
"Punya mata gak si loh"
"Loh tu gak usah sok cantik gitu bodoh"

Sang gadis yang ketakutan, terus menerus menautkan kedua tangan nya dengan seskali berdoa agar akan ada seorang malaikat yang datang untuk menolongnya disaat seperti ini,

Tiba2 tanpa babibu lagi laki2 itu menarik tangan gadi di hadapan nya dengan sangat kecang hingga membuat gadis mungil yang merasa pergelangan tangannya di cekal sangat keras ingin menangis.

"KALOK ORANG LAGI NGOMONG DENGERIN BEGOK"
Bentak pria itu kecang di hadapan waja mungil gadis yang kini menangis ketakutan atas tindakan kasar yang pria itu lakukan
"ma...a..f.. maaf" liri gadis mungil di hadapannya dengan terbata.

Tak sengaja tema2 dari sang pria itu melihat kejadian ini langsung tepat di hapanya, tanpa menunggu lebih lama lagi ia buru2 menghentikan sahabatnya yang tengah hilang kendali karna mabuk itu dengan sigap meng hetikan cekalan tanganya pada tangan gadis mungil yang sudah sangat ketakutan.

"hiks..."  tangisan pilu sang gadis membuat salah satu dari mereka merasa sangat bersala. Tiga dari mereka membawa lelaki yg tengah mabuk itu ke salah satu apartrmennya.

Sementara pria yang merasa ibah kepada sang gadis pun akhirnya meminta maaf atas kejadian yang mebuat gadis mungil ini ketakuta.

"Apa kamu baik2 saja? Mohon maaf atas kesalah sahabat saya barusan " gadis itupun hanya mengangguk kelu

"Kamu mau kemana, mari saya antarkan."
"A..ku mau pulang." Terbatabata
"Gimana kalok saya atarkan. Ini sudah malam. Kamu tenang aja saya gak akan berbuat macam2 sama kamu, ini kartu nama saya, kalok saya berbuat macam2 sama kamu, kamu bisa laporin kepolisi."

Setelah melalui perdebatan panjang mereka, akhirnya izah mau diantarkan oleh pria itu, yang ia tau namanya adalah arzanka atmaja.

Sesamapinya mereka di apartemen, merka akhirnya menuju lantai 10 di apartemen nomor 235

"Nama kamu siapa?" Tanya pria bernama Arzanka itu hati2
"Izah." Sambil menjulurkan tanganya ke arah Arzanka.
"Salam kenal" senyum rama di tunjukan aka kepada Izah.

Setelah perkenalan merka, akhirnya Arzanka melanjutkan jalannya menuju apartemennya  wisnu yang berada di lantai 14  apartemen yang sama dengang yang di tempati oleh Izah. 

Izah pov.

"Assalamualaikum bil"
"Waalaikum salam Zah, ya ampun  kamu kemana aja Zah kok baru pulang?" Pertayaan intimindasi dari. Nabila membuat ku ingin kembali menagis
"Bil tadi aku, di cegat cowok mabuk, aku taku" isaku di dalam pelukan nabila. Kami memang sudah seperti keluaga, bila bisa selalu membuatku nyaman berada di sampingnya, bahkan aku merasa ia bukan hanya sekedar sahabt melainkan seperti kakuku.
"Astafirullah" tepukan menenangkan bahuku ia lakukan agar aku lebih tenang.
"Udah ya kamu kamu jangan nangis terus, kamu belum makan kan? " Aku menggeleng "kalok gitu buruang kamu mandi tris kita makan ya?" Setelahnya aku langsung membersihkan diri agar lebih tenag dan rilex.

DI APARTEMEN WISNU.

Ketiga laki2 yang telah berteman lebih dari 10 tahun itu tengah di buat pusing oleh salah satu sahabtnya yang sering sekali membuat keributan.
Tapi walaupun begitu mereka selalu ada buat ando di saat seperti ini.

"Yaampun ni anak buat orang orang repot trus." Cerocos salah satu dari mereka Yang bernama Gavin.
"Ya mau gimana lagi vin nih anak kan emang gitu dari dulu."
"Ya gue mah tau juga kali wis"
"loh kenapa Ka? Senyum2 gak jelas, jangan bilang luh udah mau deketin cewek tadi itu" celetuk Wisnu tiba2 kepada Arzanka.
"Ya iya lah apalagi, aka kan plaboy wis" sambung Gavin.
"Udah ah gue ngantuk mau tidur" Aka mengalikan pembicaraan lain.

Tak lama pria yang tadinya mengoceh tak jelas nafasnya pun mulai teratur yang menandakan bahwa ia telah terlelap.
Setelah arzanka memutuskan untuk tidur karna alasanya yang cukup membuat wisnu dan gavin percaya merekapun tak mempermasalakan azanka yang memang ingin tidur itu.
Keduanya kini tengah asik bersaing dan bahkan bertaru dalam game onlin mereka.

Apartemen Wisnu ini memang sering di jadikan mereka sebagi temapat nongkrong ternyaman nya

                             ***********

Segitu dulu deh. Capek juga ngetik nya.
Semoga suka ya jangan lupa vote sama komen nya ya. Makasih😘😘😘

                

Mencintaimu Dalam Do'aTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon