"Megan perkenalkan, ini Ayahku, Nicholas Tyler, dan wanita cantik di sebelahnya yang sama sekali tidak terlihat bertambah tua..." Alceo terdiam sejenak saat ibunya bergidik menatapnya tajam. "Beliau adalah Ibuku, Keira Alexandria McKenzie."

"Tidak kusangka dunia akan sekecil in- auhhh!"

Megan terkejut ketika ucapan ayah Alceo terhenti saat ibunya mencubit paha laki-laki yang jika di perhatikan sekarang, terlihat mirip dengan Alceo.

"Senang berkenalan dengan anda, Tuan dan Nyonya Tyler." Megan berusaha menyembunyikan kegugupannya akibat tatapan tajam Keira. "M-maaf kalau pertemuan kita tadi tidak terlalu ba-"

"Sejauh mana hubunganmu dengan Alceo?" Sela Keira tanpa menunggu Megan menyelesaikan ucapannya.

"Mom!"

"Kei!"

"M-maksud anda?" Megan mengerjap bingung.

Keira mencondongkan tubuhnya dan melipat kedua tangannya di depan dada. "Young lady, ku beritahu padamu karena aku juga wanita, dan aku mengenal anak badungku yang satu ini. Lari sebelum kau menyesal."

"Mom!!! Apa yang kau bicarakan?!" Gerutu Alceo kesal.

"Kapan kau akan berhenti membuat masalah, Alceo Tyler?!" Bentak Keira tidak terima.

"Sekarang, Mom!" Alceo memelankan suaranya. "Kau berkata aku anakmu,tapi kenapa kau tidak mempercayaiku?"

Keira menatap tajam Alceo lagi dan beralih menatap Megan yang terlihat terkejut. "Young Lady, aku rasa kau sudah tahu reputasi buruk anakku ini-"

"Mom!"

"Diam!" Seru Keira tidak ingin di sela. Alceo beralih menatap ayahnya yang nampak memilih untuk diam dan tersenyum lemah kearahnya. "Mommy tidak punya banyak waktu saat ini. Jadi jangan menyela ucapan Mommy!"

Alceo menghela nafas. Ia merasa dirinya payah karena tidak bisa membantu, menolong, ataupun meluruskan posisi Megan.

Keira kembali menatap Megan yang sedikit terkejut ditatap lagi olehnya. Ia kemudian melanjutkan kata-katanya, "apa kau sedang hamil, young lady?"

Megan terkejut mendapat pertanyaan tiba-tiba seperti itu. Ia tergagap, "a-ap... Tidak, Nyonya..."

"Lalu apa yang kau inginkan-"

"MOMMM!!!!!"

"Jangan menyela Alceo-"

"Aku dan Megan tidak pernah melakukan apapun. She's still a fucking virgin!!!" Teriak Alceo frustasi menatap kedua orang tuanya yang terkejut. Ia lalu beralih menatap Megan yang sama terkejutnya. Wajahnya merona. "Benar, kan?" Tanyanya meminta persetujuan.

"K-kalian tidak pernah melakukan apapun?" Tanya Keira memastikan. "B-bukankah kau hanya berkencan untuk meniduri mereka selama ini? Kau bahkan tidak pernah serius dengan-"

"Aku sudah berubah, Mom..." Alceo menghela nafasnya. Ia menggenggam tangan Megan erat meskipun wanita itu seperti enggan di genggam olehnya. "Megan change me," tambahnya.

Kali ini Megan menyesal kenapa ia tidak melompat saja dari jendela kamarnya. Ia memang masih perawan, tapi apa itu perlu di kemukakan seterbuka ini? Pada orang yang baru ia temui?

Dan lagi, sepertinya ibu Alceo tidak begitu menyukainya. Mungkin ada hubungannya dengan kesalah-pahaman mereka tadi.

"K-kalau ka-kalian tidak.... lalu apa-" Keira kehilangan kata-katanya. Ia terlihat bingung sekaligus tidak percaya. Ia tahu reputasi putranya. Putranya tidak mungkin bisa bertahan dengan seorang wanita tanpa melalukan apapun. Apalagi di hotel. Tanpa pengawasannya. Dan hanya berdua. Dengan seorang perawan cantik pula.

"Kami tidur terpisah." Seakan bisa membaca pikiran ibunya, Alceo terlebih dahulu menjawab sebelum ditanya. "Megan di kamar utama, sedangkan aku disana." Alceo menunjuk pintu kamar yang berada di belakang kedua orang tuanya dengan dagu. "Lagipula, Megan sangat bisa membawa dirinya. Itu yang membuatnya berbeda." Alceo menoleh kearah Megan yang masih tertunduk sambil tersenyum kecil. Ia teringat bagaimana Megan menjaga dirinya selama ini dari godaannya.

"L-lalu kenapa tadi pagi kau tidak mengenakan pakaian... dan kenapa kau mengira Megan akan kabur-"

"Aku selalu bertelanjang dada kalau tidur, Mom." Alceo menegaskan. "Aku hanya takut Megan terlalu gugup untuk kuperkenalkan pada kalian, jadi..."

"Perkenalkan pada kami?" Nicholas menyela. "Ini alasan kau mengajak kami makan malam nanti?"

Alceo mengangguk dan memasang senyum simpul. "Siapa sangka semua akan menjadi berantakan begini. Tidak ada makanan enak, tidak ada musik klasik." Ia menghela nafas lalu terkekeh.

Keira menatap Megan yang masih menunduk. Gadis itu nampak sangat gugup. Terlihat dari cara kedua tangan gadis itu yang saling meremas di atas pangkuan. Keira jadi merasa bersalah telah menuduh gadis itu dengan tuduhan macam-macam.

"Mengenai pertanyaanmu, Mom. Kapan aku akan berhenti membuat masalah, jawabannya adalah sekarang." Alceo menatap kedua orangtuanya dengan serius. Sebelah tangannya merangkul Megan hingga membuat gadis itu terkesiap dan menoleh kearahnya dengan mata melebar. "Aku merasa tidak pernah seserius ini sebelumnya, Mom, Dad. Dan selama ini aku juga tidak pernah lagi meminta sesuatu dari kalian selain kepercayaan yang sudah aku lukai. Tapi kali ini..."

Alceo menoleh menatap Megan dan tersenyum kecil. Ia lalu beralih menatap kedua orang tuanya lagi. "Mom, Dad, Perkenalkan. Ini adalah Megan Penelope. Ia adalah kekasihku, sekaligus calon istriku."

***

Tbc

Test dulu. Semoga gak error.

Semoga suka 🙏

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Where stories live. Discover now