Megan terkejut, namun kekuatan Alceo lebih besar. Lagipula, Ciuman Alceo terlalu merugikan jika di abaikan. Apalagi sejak tadi Megan perhatikan, bukan hanya satu atau dua wanita yang memperhatikan laki-lakinya ini, melainkan banyak. Ciuman ini setidaknya bisa membuktikan kalau laki-laki ini sudah dimiliki olehnya.

"Aku mencintaimu," bisik Alceo begitu ia melepaskan panggutannya. Keningnya masih melekat di kening Megan, seakan ia masih belum puas menatap wajah Megan.

Megan terkekeh senang mendengar pengakuan Alceo. Sebagai balasannya, Megan hanya mengecup singkat bibir Alceo yang kembali membuat Alceo melumat bibir itu saat Megan melepas kecupannya.

Kali ini Megan terpaksa mendorong dada Alceo untuk menghentikan ciumannya ketika tangan Alceo sudah berlari menyentuh bokongnya.

"It's public, Al!" Desis Megan terputus-putus. Berusaha menangkap nafasnya.

Alceo terlihat kesal juga gemas. Ia menarik nafasnya dalam, mencoba mengontrol nafsunya kemudian berbicara, "aku hanya ingin menunjukan pada mereka kalau kau milikku."

"Mereka?"

"Laki-laki yang terus melihatmu seperti daging segar sejak kita sampai meskipun aku sudah merangkulmu dan memasang wajah siap membunuh jika ada yang berani mengajakmu berkenalan," aku Alceo sambil tersenyum kecil.

Megan terbelalak tidak percaya, lalu ia kemudian tertawa. Ternyata mereka memiliki pemikiran yang sama.

"Bodoh!" Gumam Megan. Ia mendorong dada Alceo hingga pelukannya terlepas. Ia lalu menggandeng lengan Alceo dan bersandar di sisinya. "Begini, apa lebih baik?"

Alceo terkekeh melihat Megan bersandar manja sambil tersenyum kepadanya. Ia lalu mengangguk. Mereka kemudian melanjutkan langkah mereka untuk berkeliling Museum itu.

***

Notre Dame

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Notre Dame

Keramaian yang menyambut Megan juga Alceo begitu mereka sampai di Gereja yang paling terkenal di Paris itu.

Megan tidak bisa menyembunyikan kekagumannya begitu melihat bangunan tua dan megah itu dari luar.

"Aku dengar, bangunan ini adalah salah satu situs warisan dunia UNESCO." Alceo menjelaskan tanpa melepas genggaman tangan Megan yang masih melingkar di lengannya. "Kau mau masuk kedalam?"

"Boleh?!" Megan melebarkan matanya. Terlihat berbinar.

Alceo terkekeh melihat reaksi Megan. "Tentu saja. Kita bisa menaiki towernya untuk melihat keindahan kota Paris."

"Kalau begitu, tunggu apa lagi?!" Megan dengan tidak sabaran menarik-narik lengan Alceo. Ia tidak peduli kalau ia sedang bertindak kekanak-kanakan mengarah ke kampungan. Ini adalah pertama kalinya ia datang ke Paris dan waktu mereka hanya sedikit.

Megan mempertahankan ekspresi kagumnya begitu masuk kedalam. Selagi ia mengagumi keindahan dalam gedung Gereja tua itu, Alceo memilih untuk mengagumi kecantikan Megan yang terlihat natural.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang