Tragedy

6 0 0
                                    

Bukan aku yang ingin menjadi seperti ini,
Bukan aku yang memilih hidup dengan sejuta kepalsuan ini
Bukan aku....

•••

"Halo.....
Halooooo...
Teppppp, tephieeee......"

Suara orang telah memanggil-manggil nama tephie dari ujung telfon.
Ya, bang Dhana.
Dhana lah orang yang dia telfon untuk memastikan keberadaan abangnya.

Tephie tak lagi memperhatikan iphone nya, dia tak ingat bahwa dia belum mematikan telfon bang dhana setelah mendengar kabar abangnya.

Dia menangis, pikirannya kacau.
Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke rumah sakit.

"Abang, kenapasih harus kejadian kaya gini..." ucapnya lirih dengan keberadaan air mata yang jatuh dipipinya.

Tephie berlari sejadinya,
"Sus, pasien kecelakaan yang baru aja dilarikan kesini mana" tanya tephie dengan nafas terengah-engah

"Di UGD mbak, masih ditanganin dokter" sahut perawat yang bertugas di rumahsakit tersebut.
Tephie berlari sembari mengusap kasar pipinya yang bercucuran air mata menuju ugd tempat abangnya Ditangani.

Di depan ugd dia melihat teman-teman davie, Dhana, Joan, Andre, dan Hans
"Bang dan, gimana keadaan bang davie?" Ucap tephie terengah-engah
.
"Gatau dek, kita tanya dokter setelah keluar aja ya dek. Banyak doa aja" sahut dhana menenangkan

"Ceritain ke tephie kenapa bang davie bisa kecelakaan bang" tanyanya menginterogasi

"Gini dek, tadi dia emang nongkrong barengan kami nih di cafe, kaya biasa dia pamit pulang sebelum jam 10. Tapi dia emang sempat ngeluh ke kita kalau kepalanya pusing, tengkuk lehernya berat. Tapi kami bilang dia cuma masuk angin, tapi kami juga menawarkan buat anterin dia pulang, tapi dia nolak. Tiba2 ga berapa lama dia pulang, kami denger suara benturan di jalan besar, ternyata dia dan bus yang bertabrakan" jelas dhana

Tephie hanya mendengarkan dan sedih melihat abangnya sekarang.

"Tuhan, sembuhin abang tephie. Cuma dia satu2nya teman tephie dirumah, kabulkan doa tephie Tuhan, amin" doa tephie memang diucapkan didalam hati, tapi dari setiap air mata yang menetes terpancar jelas doanya sangat tulus.

No more galau Where stories live. Discover now