Bagian 14

1.8K 198 267
                                    

( Bakal jadi chapter yg panjang, prepare yourself and your heart/? )

Jemari milik Ahn Hyeongseop telah sampai pada kancing terakhir kemeja berwarna babyblue yang ia kenakan kini.

Setelah mematut wajah rupawan miliknya di cermin, Hyeongseop melanjutkan dengan pergerakan jemari yang merapihkan poni rambut.

Kepala pria Ahn menoleh kearah sebelah kanan, dimana pemandangan langit Jeju yang mulai meredup tatkala matahari sudah selesai melaksanakan tugas terlihat dari jendela besar.

Itu artinya sisa satu hari ini semakin menipis, dan itulah yang tidak dinantikannya sedari tadi.

“Mau sampai kapan berdiri disana ?”

Perhatian Hyeongseop dialihkan oleh sebuah suara yang muncul dari pintu masuk kamar. Dimana Guanlin dengan setelan formalnya sudah berdiri disana.

Damn, dia benar-benar terlihat sangat sempurna bahkan membuat Hyeongseop hanya terpaku melihat pria itu dari ujung kaki menuju ujung rambutnya.

Hyung ?”

“Ohh, y-ya ayo..” jawab Hyeongseop kikuk sambil berjalan kearah Guanlin, meninggalkan bocah tinggi tersebut dibelakang dengan seringaian yang sudah tercetak bangga di wajah Guanlin.

Dan ya Lai Guanlin memang tak main-main dengan segala hal yang berkaitan dengan dirinya. Lihatlah bagaimana super megahnya aula tempat makan malam mereka disini, Hyeongseop jadi terus berpikir berapa banyak uang yang Guanlin keluarkan untuk membawa keduanya menginap di resort semewah ini.

Setelah keduanya duduk di meja yang Guanlin pilih, dengan gerakan bagai seorang tuan muda Guanlin memanggil salah satu pelayan yang ada disana, membisikkan sesuatu masih dengan ekspresi datar namun tetap berhasil menarik perhatian Hyeongseop.

Menyadari seseorang tengah menatap, Guanlin melirik kearah di sebrang.

“Kenapa terus menatapku seperti itu ?”

Hyeongseop menggedikkan bahu, “Hidupmu selama ini pasti sangat menyenangkan ya Lai Guanlin ?”

Mendapat pertanyaan seperti itu, Guanlin hanya memasang ekspresi penuh tanya.

“Sepertinya kau sudah terbiasa sekali dengan kemewahan.” Lanjut pria Ahn membuat Guanlin akhirnya hanya terdiam sambil tersenyum simpul.

“Kalau kau menyukai itu, menikahlah denganku.”

Hyeongseop membulatkan matanya saat kalimat itu terlontar dengan begitu santai dari bibir Guanlin.

Pria taiwan tersebut tak sekalipun memikirkan bagaimana kacaunya perasaan yang diberi ucapan.

Antara senang, malu, dan cemas berkecamuk menjadi satu. Hingga rasanya ingin Hyeongseop melempar sendok yang ada di hadapan kearah wajah menyebalkan tapi tampan milik Guanlin.

Beruntung saja makanan mereka segera sampai jadi Hyeongseop tak lagi harus merasakan rona panas di pipinya akibat godaan dari Guanlin.

Sebenarnya itu hanya acara makan malam biasa, tak terlalu spesial karna keberadaan mereka disana tak hanya berdua saja, banyak tamu lainnya yang mengisi bangku-bangku di sekitar aula.

Tapi anggapan Hyeongseop mengenai hal tersebut mendadak pudar tatkala perlakuan pria dihadapannya ini sudah seperti tingkah pangeran impian.

Kini Guanlin tengah berkutat dengan garpu dan pisau ditangan untuk memotong daging di piring menjadi irisan-irisan kecil, dan selanjutnya ia sodorkan piring itu pada Hyeongseop.

Sesekali jemari Guanlin juga mengusap ujung bibir pria Ahn saat si manis makan terlalu semangat hingga meninggalkan jejak.

Dan saat Hyeongseop tak sengaja tersedak oleh makanannya sendiri, Guanlin sudah sigap menuangkan air lantas beranjak untuk menepuk-nepuk punggung Hyeongseop dengan lembut.

Heyahe [COMPLETE] ✔Where stories live. Discover now