27. The Snow Princess - ii [END]

2.4K 348 17
                                    

Beberapa tahun kepindahan Yoona ke mansion, keberadaan Yoona yang tinggal di mansion sudah diketahui oleh pemerintah. Mereka mencoba menculik Yoona dengan segala cara. Akhirnya, ayah Yoona -Lim Jong Suk- dan adiknya -Lim Soo Jung- menemui pemerintah secara langsung. Jongsuk tidak akan menyerahkan puterinya pada pemerintah, dan tidak menginginkan hal buruk terjadi pada puterinya. Jongsuk menawarkan penawaran yang cukup menggiurkan bagi pemerintah. Ia bekerja dibawah pemerintah dan ia mendanai beberapa keperluan pemerintah. Jongsuk dan mendiang ibu Yoona -Han Hyo Joo- memiliki kekayaan yang tidak terbatas. Ditambah keturunan Hyo Joo yang benar-benar mendatangkan keuntungan. Yoona dan Soojung merupakan keberuntungan. Jongsuk tidak tahu menahu tentang fakta bahwa keturunan 'snow princess' tidak akan membuatnya melarat ataupun kekurangan harta. Yang Jongsuk tahu, ia begitu mencintai mendiang isterinya dan kedua puterinya.

Karena hal itu, Jongsuk dan Soojung tidak menemui Yoona untuk beberapa tahun. Mereka sibuk akan diskusinya dengan pemerintah. Ditambah Jongsuk yang bekerja dengan pemerintah. Hal itu membuat waktunya tersita. Sedangkan Soojung, ia ditempatkan disebuah mansion sebagai jaminan bahwa Jongsuk tidak akan berkhianat pada pemerintah. Mansion yang ditempati Soojung di jaga ketat oleh beberapa anak buah jenderal kepercayaan pemerintah. Soojung bukanlah Yoona. Ia tidak mempunyai kemampuan membunuh seperti Yoona. Sehingga ia pasrah terjebak di tempat terkutuk dengan beratus-ratus pengawal.

Jongsuk dan Soojung dilarang keras untuk menghubungi Yoona. Selama ini Yoona menganggap bahwa Soojung dan ayahnya telah melupakan dirinya. Jongsuk secara pribadi menemui Jaesuk. Ia berbicara empat mata dengan Jaesuk. Ia meminta Jaesuk untuk merawat puterinya. Ia tidak apa jika dibenci puterinya karena tidak mengunjunginya kembali. Ia hanya ingin kedua puterinya dalam keadaan aman.

"Bagaimana keadaan Yoona, Jaesuk?"

Jongsuk saat ini tengah menghubungi Jaesuk. Jongsuk setiap seminggu sekali selalu menghubungi Jaesuk dan tidak pernah absen menanyakan keadaan Yoona.

"Dia baik, Tuan. Sangat baik. Bagaimana keadaan Tuan?"

Jongsuk terkekeh dari seberang sana, "Seperti biasa. Menjadi budak pemerintah sangat tidak menyenangkan," Jongsuk diam sejenak. Ia mencoba mengontrol perasaannya yang sangat ingin sekali menghubungi puterinya. Mendengar suara puterinya dan mendengarkan cerita puterinya. Tetapi ia tidak bisa. Soojung dalam genggaman pemerintah, "Apa Yoona memiliki hobby baru?"

Jaesuk tersenyum, dan tentu tidak disadari oleh Jongsuk, "Dia menjadi lebih akrab dengan puteraku, Sehun. Aku sangat bahagia ia kembali tersenyum. Terkadang mereka berdua mengurus taman mawarnya berdua, hingga membaca buku di ruang baca berdua. Bahkan terkadang mereka membaca hingga tertidur diatas meja. Itu sangat manis, Tuan,"

Terdengan suara hembusan nafas lega dari Jongsuk, "Syukurlah. Terima kasih telah membawa puteramu untuk menemani Yoona, Jaesuk,"

"Tuan. Bagaimana jika-"

"Jika?"

"Jika puteraku jatuh hati pada Yoona? Apa kau akan merestui puteraku dengan puterimu?"

Jongsuk tertawa dari balik ponselnya, "Aku tidak keberatan selama Yoona merasa nyaman dengan puteramu,"

"Tetapi Sehun adalah-"

"Anakmu? Anak seorang pelayan yang tidak memiliki status tinggi dan harta yang melimpah?" Jaesuk terdiam, "Jaesuk, percayalah. Aku pun bukan berasal dari keluarga yang kaya raya. Aku berusaha sekuat tenaga agar aku bisa menjadi seseorang yang pantas bersanding dengan Hyo Joo. Tetapi ia menerimaku. Bahkan ia membuang keluarganya yang berkelimang harta. Harta bukanlah segalanya. Selama Sehun bisa membahagiakan puteriku, hal itu cukup untuk ayah bodoh sepertiku,"

short stories ✔Where stories live. Discover now