"Kau cemburu disaat tidak tepat Tn. Park"ucap Seulgi lalu mendudukkan diri disebelah Jimin
"Dwaesseo"
"Ck, kau ini seperti anak-anak saja Park Jimin"
"Yak!"
"Sudahlah, Mingyu-ah, apa Daniel sudah kesini?"tanya Seulgi
"Geurom, dia bahkan menginap disini semalam"balas Mingyu
"Jinjja? Kenapa aku tidak melihatnya kemarin?"
"Karna kau tertidur nona Kang"ucap Jimin
"Mwo? Jadi saat aku tidur Daniel datang?"
"Eoh, dia yang memintaku mengantarmu pulang, jadi dia menemani Mingyu"
Seulgi hanya mengangguk-angguk sambil ber-oh-ria
"Jim, antarkan aku ke cafe Mingyu"ucap Seulgi setelah membaca pesan yang masuk ke ponselnya
"Ada apa?"tanya Jimin
"Ini tentang Jihyo"
***
"Daniel? Aku tidak tau apakah dia mau melakukannya"ucap Seulgi
"Oh ayolah, tolong bujuk dia. Toh, ini hanya sementara"mohon Irene
Seulgi menghela nafas lalu mengangguk
"arrasseo"
"Lebih baik kau menyuruh Daniel kesini"ujar Jimin sembari menyeruput Americanonya
"chakkaman, aku akan menelfonnya"
Seulgi segera mengambil ponselnya dan mencari nomor milik sepupunya itu
'....'
"Ne, Niel-ah, kau sedang sibuk?"
'....'
"Syukurlah. bisa kau datang ke Minmin's cafe? Aku menunggumu. Cepat ya"
'....'
"Eoh, jalga"
Tut...tut...tut...
"Eottae?"tanya Irene
"Dia sedang diluar jadi sekalian kesini"
"baguslah"
"Apa kau yakin ini akan berhasil?"tanya Jimin
"Yakin. Jalang sepertinya tidak akan menolak Daniel"ucap Irene dengan smirk
"Aish terserah lah"
***
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Kau pacari dia dan ajak ke acara pernikahan Seulgi dan Jimin"
"seriously? Dalam 3 hari?"
Irene mengangguk
"Tenang saja, dia tidak akan menolakmu. Kau tampan"
"Astaga"Ucap Seulgi lalu menghela nafas
"Baiklah, akan kucoba. Kau berikan profil dan sata-datanya padaku nanti. Aku ada urusan dan harus pergi"ucap Daniel setelah melihat panggilan yang masuk ke ponselnya. Namja itu segera berdiri dan membungkuk kecil lalu beranjak pergi
"Hanya itu? Daniel hanya datang lalu pergi"ujar Jimin
"Ck, bahkan americanoku saja masih hangat"lanjutnya sambil memegang gelas kopinya
Seulgi dan Irene hanya menatap Jimin datar
"Ahh aku tak sabar"ujar Jimin lalu menyenderkan punggungnya
"Tak sabar apanya?"tanya Seulgi, sedangkan Irene sudah sibuk dengan ponselnya untuk mencari informasi tentang Jihyo diakun SNS gadis itu
"Uri gyeolhonsik"(upacara pernikahan kita)
"Itu kan seben~"
Jimin menatap Seulgi lalu tersenyum mesum membuat Seulgi menghentikan ucapannya
"Yak!"Seulgi langsung menepuk kepala calon suaminya itu
"Yaya! Kau mau juga kan?!"pekik Jimin
"Mau? Neo jugullae?!"
"Aku sudah mati karenamu, sayang"
"Saek-aish..ige saramiya"ucap Seulgi frustasi
"Aku bisa gila jika menikah dengan namja sepertimu"ucap Seulgi sembari menepuk-nepuk keningnya
"chagiya wae? Eoddi appa? Mau kugendong kerumah eoh?"ucap Jimin dengan nada yang dibuat-buat seolah sedang bicara pada anak kecil yang sedang marah. Namja itu mendudukkan diri disamping Seulgi
Untung saja kursi di kafe itu lebar :')
"Neo dorannya?!"geram Seulgi lalu mencubit lengan Jimin, membuat sang empunya merintih kesakitan(kau gila?!)
Irene yang sudah tidak tahan langsung berdiri
"BISAKAH KALIAN BERHENTI?! AKU TAU AKU TIDAK PUNYA KEKASIH, TOLONG JANGAN MEMBUATKU IRI!"geramnya
Seketika itu juga Jimin langsung duduk manis ditempatnya, Seulgi pun ikut mematung
"Kembali ke tempatmu sana!"titah Seulgi pada Jimin dengan berbisik
Jimin mengangguk kecil lalu kembali ke tempatnya tadi, dalam diam
Keheningan hinggap diantara mereka
Irene kembali mendudukkan diri sambil menatap Jimin dan Seulgi bergantian
***
Wanita memang ganas-Pjm
Namja byuntae!-Ksg
Aish, aku bisa gila!-Bi
***
-TBC-
YOU ARE READING
Between Us √Seulmin
FanfictionSemuanya terjadi begitu saja, tak ada yang pernah menyangka, bahkan untuk memikirkan hal ini saja tidak. Menikah? Di usia semuda ini? Bahkan kau tidak terlalu mengenal orang yang akan kau nikahi Akankah cinta itu tumbuh? Dan merubah semuanya menjadi...
