5 : Jonathan

581 115 13
                                    

"Jangan halangi jalanku, atau jalan hidupmu akan berhenti di tempat yang saat ini kau pijak!"


Aku mengancam gadis itu, kurang lebih kurasa, karena aku sudah sedikit mengiris permukaan kulit lehernya.

"S-Sehun k-kau kenapa?"

Ah sialan! bahasa apa yang gadis ini terus bicarakan dari tadi.

Ketika aku melihat ke belakang orang - orang yang terus membututiku daritadi, mereka ternyata sudah berjarak sangat dekat.

Willis Skywalker, kau bodoh sekali. Jika aku teliti memperhatikan, sepertinya gadis ini hanya gadis gila bodoh  salah menganali wajah orang.

Apa yang harus ku lakukan sekarang? Mereka yang membututiku sedari tadi boleh saja langsung menyerang mengingat keadaan bahwa disini adalah tempat yang sepi, tak akan ada yang peduli jika aku dibunuh di tempat.

• Perfect Stranger •

"Aku sepertinya telah ketahuan daritadi eh"

Salah satu dari orang - orang yang mengejar Willis mulai mengeluarkan pisau lipat dari balik saku celananya.

"Aku tak menyangka bahwa saat ini kau mengambil organ dari manusia juga? Ck apakah kalian sudah kehabisan stok anak yang akan di lubangi hidup - hidup perutnya?"

Pria itu terus mendekat ke arah Willis dan Ahra

"Tenang saja, ini akan segera berlalu"

Setelah mengatakan itu, pria suruhan itupun mulai mencoba menyerang Willis. Merasa disulitkan, Willis mendorong kencang tubuh Ahra hingga terjatuh.

Willis mulai ikut serta menodongkan pisaunya ke arah pria itu, namun ia tetap kalah jumlah mengingat pria itu mendatanginya dengan membawa 5 rekan bersamanya.

"Caramu kotor, lawan satu dengan satu"

Willis berkata sembari terus menghindar dari serangan beruntun pria itu. Namun dengan segera teman - temannya membekuk kaki dan lengan Willis. Salah satunya mulai mengiris lengannya dengan pisau lipat.

"AKH BRENGSEKK"

Semakin Willis memberontak dengan gerakannya. Irisan pisau orang - orang itu semakin banyak tertoreh di tubuhnya.

3 orang di antara mereka berlima memegangi tubuh Willis, si pemimpin mengangkat jari telunjuknya lalu memerintah sembari tersenyum sinis

"Daniel, sepertinya pria ini cocok menjadi samsak tinjumu yang baru"

Pria dengan tubuh tinggi dan kulit pucat yang daritadi terus ada di balik si pemimpinpun langsung berdiri di depan Willis, menghajar tubuh pria itu brutal dengan kepalan tangannya yang terlihat kuat.

"APA APAAN KAU"

Ahra yang sedari tadi hanya menangis panik berteriak minta tolong berlari ke arah pria itu, tapi dia benar - benar tidak ada apa - apanya.

Daniel, pria pucat itu memukul Ahra tanpa pandang bulu hingga Ahra tersungkur jatuh, dan akhirnya pingsan karena shock.

Perfect Stranger +osh [ Closer Sequel ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang