2 : First ride

1.8K 336 13
                                    

Tanpa berkata apapun, Chanyeol, Chen, Suho, dan Kris dengan tak sabaran ikut menghampiri kotak itu.

"Sialan, apa maksud dari semua ini?" Ujar Chanyeol sambil menatap nanar box itu.

"Apa yang harus kita lakukan? Apa perlu kita harus segera menghubungi Ahra?" tanya Chen.

"Jangan lakukan! Kita harus berfikir dampak yang akan diterima oleh Wonwoo, kalau Ahra sampai tahu, ia pasti akan ingin segera pulang. Aku ingin bocah lelaki itu bisa merasakan beberapa saja momen dengannya ," tanggap Kai panjang lebar.

"Lebih baik kita lihat dulu saja apa isi dari paket ini," ujar Suho, pikirannya mulai menjadi kacau saat ini. Tangannya bahkan benar - benar gemetar saat membuka perekat yang menempel kuat di box itu.

"ASTAGA"

• Perfect Stranger •

Argh, kepalaku pusing, seperti banyak gong yang dibunyikan, benar - benar memusingkan!

"Huh akhirnya,"ucap seseorang yang suaranya masih kudengar sedikit samar.

"Wonwoo?" Akhirnya aku sadar, saat ini aku sudah berada di hotel kami. Ah, aku mengerti. Jadi yang tadi hanya mimpi ya...

Dia menempelkan kain hangat di dahiku, rasanya lumayan membuatku nyaman.

"Kau benar - benar membuatku khawatir tadi, kenapa kau menghilang begitu saja huh?" tanyanya.

"Jadi yang tadi itu bukan mimpi?" Aku malah balik bertanya.

"Apa kau gila? tadi aku hampir saja terkena jantungan, saat menemukanmu pingsan dalam keadaan demam di sebuah bangku depan toko permen!" Jelasnya.

Hah aku pingsan tadi? Melihat responku yang melongo seperti itu, Wonwoo hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya bingung.

"Sepertinya otakmu masih belum ter-setting sempurna. Tunggu sebentar! Akan kubuatkan bubur," wonwoo melenggang pergi keluar kamarku.

Ah ya! Aku jadi teringat sesuatu. Kupandangi kamarku. Ku edarkan pandanganku ke seluruh penjuru ruangan, apa benda itu masih ada padaku?

Itu dia!! Sesuatu seperti kain milik orang yang membuatku pingsan, kurasa tadi dia menyelipkan kain itu di tanganku tadi.

"Sapu tangan?" Gumamku saat benar - benar menyadari apa sesungguhnya benda itu.

Sapu tangan kecil yang sepertinya hanya untuk mengelap bibir bayi yang kotor, berwarna biru pastel, dengan sedikit beberapa pola untaian bunga yang indah.

Tunggu sebentar, ada hal lain di sapu tangan ini . Sebuah paragraf tulisan tangan? Ah tapi, tulisannya begitu indah, sangat menggoda untuk dibaca.







Usai peluh dalam tanya

Kertas putih penuh coretan

Menuai kisah di balik cerita

Jawaban akan datang,

Dalam semua ingatan




• Perfect Stranger •

Ruangan itu redup, dingin, dan juga suram. Ruangan yang benar - benar terisolasi dari dunia luar.

Scalpel, clamp, forceps, dan berbagai alat kedokteran lainnya yang jika kau liat akan langsung terbayang betapa dinginnya benda - benda itu jika menempel pada tubuhmu, lengkap terjajar rapi di ruangan itu.

Seorang pria membuka pintu  ruangan itu. "Ugh, praktek harammu lagi yang ke 479,

untuk 7 tahun ini," ucapnya sinis.

Wanita yang ada di ruangan itu hanya membalasnya dengan kikik mengerikan, sembari terus membersihkan tangannya yang dibalut penuh oleh darah.





"Ah, jadi kau menghitungnya ya. Mau bagaimana lagi? Kau hidup dari semua ini. Benar begitu,


Tuan Skywalker?"









Tbc

Iya kalian yang baca buku ini jangan bingung ya. Soalnya pasti banyak sidenya.

• Ahra's side

• Exo's side

• Willis's side

Ngehehe ini tuh gegara udh on fire tp gatau mau update apaan. Jadi ya ...

Perfect Stranger +osh [ Closer Sequel ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang