Cihh.. Audi meludahi muka Bryan yang sok tampan. Cukup sudah ia mendapat perlakuan buruk.

"Gue emang sampah dan gue tahu loe yang jadiin gue sampah tapi tawaran nyokap loe bakal jadiin gue wanita terhormat lagi". Tak terima diludahi dan dilawan oleh audi, Bryan mencekik audi agak keras. Menekan urat lehernya sampai Audi hampir kehilangan nafas untunglah di sisa-sisa tenaganya, ia berteriak memanggil Kenant walau harus terbatuk-batuk.

"Kenant,... Kenant ... Tolong!!".

Kenant yang memang mencari Audi, mendengar lirih suara perempuan itu langsung berlari ke bagian depan rumah. Menerjang Bryan yang tengah mencekik Audi, dari belakang. Dengan kasar Kenant menggigit telinga Bryan sehingga tubuh Bryan harus berputar-putar untuk melepas belitan Kenant yang menempel di punggungnya.

"Lepas,,, lepas pria gak waras". Dengan kasar Bryan menekan tubuh Kenant, menabrakkannya ke salah satu pohon besar dan dengan tega melempar Kenant sampai jatuh.

"Kenant!!". Teriak Audi khawatir saat tubuh Kenant terpental jatuh.
"Kenant mana yang sakit?". Mata Kenant mulai berair, sembab.

"Ini". Kenant menunjukkan telapak tangannya yang berdarah terkena kerikil tajam. Kenant juga menunjukkan pantatnya yang sakit sewaktu di lempar Bryan. "Sakit, Audi... aku mau mamah!!! Hua... hua... hua...
"Tangan Kenant berdarah, aku mau obat merah".

"Iya, nanti kita obatin pake obat merah". Dengan telaten Audi meniup-niup telapak tangan Kenant.

"Dasar dua orang gak guna, satu orang gila dan satunya perempuan sampah!!". Teriak Bryan marah. Sedang Audi yang menenangkan Kenant merasa tak terima. "Loe tolak rencana mamah, harus!! Karena gue gak mau loe jadi bagian dari keluarga gue!!".

Audi berdiri, ia merasa Bryan sudah sangat keterlaluan. Tak semua yang ia mau harus tercapai. "Denger, Bryan Brawijaya!! Aku bakal terima tawaran mamah kamu suka gak suka kamu harus terima kenyataan ini dan aku pastikan hidup kamu bakal jdi neraka, karena sampai kapanpun aku gak akan biarkan kamu hidup tenang. Kamu harus membayar semua airmata yang aku keluarin, kamu harus membayar nyawa yang sudah kamu lenyapkan!! Aku jamin kamu bakal bayar lunas dosa kamu".
Tantang Audi, karena dia tak akan membiarkan dirinya diinjak-injak kembali. Cukup masa mudanya yang di renggut Bryan tidak untuk masa depannya.

🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘

Inggrita tersenyum setelah Audi menandatangani beberapa surat yang menjadikannya istri sah Kenant di hadapan pengacara keluarga.

Setelah ini Inggrita akan tidur nyenyak, ia  kini mempercayakan Kenant pada Audi jadilah ia bisa bernafas lega. Kenant punya orang yang di andalkan selain dirinya. Pikiran Inggrita juga sedang bercabang, karena mengurusi Eva yang sendirian semenjak keluarganya orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan.

"Selamat kamu sekarang jadi istri Kenant dan menyandang nama belakang keluarga Brawijaya". Audi tersenyum, keputusan gilanya sudah benar. Ia tak akan pernah di rendahkan lagi ketika nama Brawijaya ada di belakang namanya.
"Seperti janji saya kamu akan mendapatkan mobil, rumah kayu ini akan jadi milik kamu, kamu akan kuliah di tempat yang sama dengan Bryan dan kekuasaan Kenant serta haknya di dalam keluarga Brawijaya akan kamu ambil alih karena mulai sekarang kamu adalah wali sah Kenant".

Audi tersenyum, ia puas dengan apa yang ia dapat. Kekuasaan yang sejajar dengan Bryan. Status yang bahkan lebih tinggi dari Bryan. Audi akan membalik keadaan, menginjak kepala Bryan sampai tak berbentuk. Ia akan membalas semua kesakitannya, airmata yang ia keluarkan, nyawa anaknya yang di ambil oleh Bryan.

"Audi, kamu paham?". Tanya Inggrita yang melihat Audi tengah melamun, bergelut dengan pikirannya sendiri.

"Ah iya, saya paham nyonya".

"Mulai sekarang kamu panggil saya dengan sebutan mamah".

"Baik mamah". Inggrita tersenyum, semu berjalan dengan lancar sesuai keinginannya. Inilah cara ia mempertahankan apa yang Inggrita punya. Hanya mengandalkan Bryan yang emosinya sulit di kontrol sama saja membiarkan trah Brawijaya di ambang kehancuran. Menyerahkan tampuk kekuasaan pada keponakannya juga berat. Karena bagi Inggrita mereka hanya anak selir dan tak bisa di bandingkan dengan putra mahkota. Mengendalikan Kenant lewat Audi atau Inggrita punya rencana lain setelah ini namun seperti ia harus menunggu sampai gadis ini lulus kuliah dulu.

Sedang Bryan yang mengetahui kalau Audi sudah resmi menjadi istri kakaknya menggeram marah. Ia tak akan pernah rela Audi di miliki siapapun meski itu hanya Kenant, saudaranya yang idiot.

Dengan amarah yang menggebu-gebu, ia mengambil kunci mobil menuju Club malam. Di sana ia minum sepuas hati sampai tak sadarkan diri, tergeletak di meja bar. Thomas dan Diaz yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

"Temen loe tuh!!". Ucap Thomas mencibir Diaz.

"Ih temen apaan, malu-maluin. Mabok gak kenal tempat".

Tapi kemudian keduanya mendekat ke arah Bryan yang sedang menggumamkan sesuatu.

"Audi.... cewek sialan,,, Audi jalang....".

"Ya ampun masih naksir dia sama Audi, thom!! Ampe mabok gituh!!".

"Ck... ck... ck... salah sendiri malah jadiin tuh cewek barang taruhan. Nyesel datang belakangan kan?". Jawab Thomas kesal karena Bryan yang begitu lemah. "Lagian kayak gak ada cewek lain selain Audi aja".

"Jangan ngomong gituh. Loe aja naksir sama pembantu loe!!". Sindir Diaz yang tahu rahasia Thomas.

"Gue gak naksir dia, rendahan banget selera gue!!". Diaz yang menopang kepalanya dengan tangan berdecak malas. Thomas masih saja munafik.

"Hmm gak naksir tapi loe coblosin di terus".

"Yah namanya kebutuhan. Dia itu aman, tanpa penyakit kelamin karena cuma gue yang pakai". Diaz menggaruk hidungnya yang tak gatal.

Suatu hari kalau apa yang menimpa Bryan terjadi pada Thomas maka Diaz akan tertawa paling kencang sambil bertepuk tangan. Karena ia yakin cinta Thomas mulai tumbuh, sayangnya tak di sadari oleh laki-laki arogan itu.

🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻

Lama gak up date hampir setahun.

Cerita Audi ini kompleks karena menceritakan masa masa kuliah tokoh dalam kisah 'raja milik raya'.

Ada kisah Thomas dan ceweknya, Diaz dan Selma, Bryan dan Monika, sesekali aku selipin raya, raga sama Eva.

my idiot boysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang