Ucapan Ares terhenti saat telinganya mendengar teriakan putranya walau tidak terlalu keras. Ares langsung menoleh ke arah halaman belakang. Dia melepaskan pelukannya dan berlari ke taman belakang. Zack, Len, Allen, Balto, Timmy, dan Marco langsung berlari mengikuti Ares ke arah hutan
"Alex!!" Teriak Ares memanggil putranya
Tidak ada suara. Ares semakin masuk ke dalam hutan
"Alex!!!" Panggil Ares lagi dan masih tidak ada jawaban
"Alexander!!"
"Alexander Dimitry!!" Teriak Ares
Tak ada jawaban, membuat jantung Ares berdegup kencang. Rasa takut mulai menjalar di hatinya
"Alexander!!" Panggil Ares lagi
Kakinya melangkah dan terhenti di ujung hutan, tempat yang sama dimana dulu dia menemukan Kanaya tergeletak. Entah bagaimana langkah kakinya membawanya kesana
"Alexander!" Panggil Ares lagi
Hanya ada gema dari suaranya. Dia terdiam. Ares menunduk ketika tidak mendapatkan jawaban
"Astaga!" Ujarnya kaget saat melihat jejak darah di atas salju tepat di bawah jurang
"Zack, panggil Ambulance!" Suruh Ares
Seketika itu juga Zack menelpon ambulance, sementara Len, Balto, dan Allen mencari orang lain yang mungkin ada di sekitar sana. Ares berlari memutar dan turun ke bawah sana. Berlari tanpa henti. Hatinya terus berdoa agar kejadian seperti yang dialami oleh Kanaya tidak terjadi pada putranya
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...
10. Ares's Regretness
Mulai dari awal