Chapter 2 ; Boy

242 16 0
                                    

Melody melewati koridor kelas 11 IPA. Keadaan koridor sudah ramai, karena upacara sudah selesai dari 10 menit yang lalu.

Melody memasuki ruangan kelas 11 IPA-1. Melody di sekolah SMA barunya ini, mengambil jurusan IPA. Karena dia sangat suka dengan mapel fisika. Mungkin bagi yang lain fisika adalah mapel yang paling dibenci, karena selalu mengutamakan operasi perhitungan, namun tidak halnya bagi Melody.

Melody duduk di kursinya, dengan tubuh yang terasa pegal-pegal, karena tadi dia mengepel dengan punggung yang membungkuk menjadikannya pegal. Kedua sahabat barunya datang menghampiri dirinya.

"Mel... dari mana? kenapa tadi nggak ada di barisan upacara??" tanya Aliza yang sudah duduk di kursi samping Melody.

"tadi gue telat" jawab Melody

"udah dihukum?" tanya Veli yang duduk di kursi bangku depan Melody.

"udah, suruh ngepel ruangan belakang aula" jawab Melody santai.

"enak dong" kata Aliza yang menyenggol bahu Melody, Aliza meledek.

"enak.. ketek lo ubanan... capek tauk" balas Melody kesal. Badannya terasa pegal, dan pantatnya terasa masih nyeri. Mana keringat di tubuhnya keluar semua.

"besok ulangi lagi.. gue doain deh besok yang jaga Bu Aul biar hukuman lo tambah ganas" goda Veli. Memang disini Bu Aul juga termasuk guru galak, yang sering menghukum muridnya tanpa rasa belas kasih. Monster kedua di SMA Pertiwi

"gue tenggelamin lo, di sungai amazon" Melody memandang Veli kesal.

"iya deh .. maaf" lontar Veli. Dia memang suka menggoda Melody, baginya Melody tukang pemarah yang kalau digoda langsung ngambek.

******

"BANGG! MIE AYAM NYA SATUUUU!" teriak Melody keras hingga membuat banyak pasang mata melirik padanya. Melody tidak memperdulikan sekitarnya, meskipun dia murid baru, tidak menghalanginya untuk bersikap dengan sifat yang dia miliki, yaitu berteriak.

"Mel nggak usah teriak, telinga gue berdengung nih" omel Veli karena dia duduk di sebelah Melody yang langsung terkena semburan toa dari mulut Melody, Veli menutup telinganya.

"Laper... tau kan orang laper gimana" ucap Melody

"iya-iya" desis Veli

Aliza tidak menggubris Veli dan Melody, dia sibuk bermain dengan ponselnya. Biasalah main game online. Itu kesukaan Aliza .

Penjual mie ayam itu pun datang dengan membawa semangkuk mie ayam pesanan Melody tadi.

"ini mie ayam nya" kata penjual mie ayam itu seraya meletakkan mie ayam nya di meja.

"makasih.. ini uangnya" Melody memberikan selembar uang 10.000 an, tapi sebelum penjual mie ayam itu mengambilnya uang itu sudah lebih dulu direbut oleh orang lain.

Melody melirik ke arah tangan orang yang merebut uang yang seharusnya di ambil oleh penjual mie ayam. Ternyata orang itu adalah laki-laki tadi yang telah menabraknya sewaktu dia dihukum.

"balikin" kata Melody ketus, dia masih tidak suka dengan laki-laki itu

"uang konpensasi, lo kan murid baru" timpal laki-laki itu enteng, yang berseringai.

Wound of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang