+1

527 62 1
                                    

Seoul, Desember 2017

"JiHye-ah. Kau mau americano atau cappucino?"

Suara seorang gadis dihadapan Jihye membangunkan Jihye dari lamunannya

"Apa? Oh itu.. aku mau hot americano saja, Minji-ya"

"Geurae.. aku akan memesannya"

Minji beranjak dari mejanya dan pergi ke kasir untuk memesan minuman hangat. Karena suhu udara di kota seoul sudah dibawah 0 derajat.

Gadis itu -Kim Minji- adalah sahabat baik Jihye. Orang yang selalu ada untuk Jihye. Mereka sudah berteman sejak duduk di bangku SMP. Minji juga lah yang selalu merawat Jihye ketika Jihye sakit. Karena Jihye berasal dari Busan, sehingga ia hidup sebatang kara di kota Seoul.

"Tada~ ini dia pesananmu nona"

Suara Minji lagi-lagi mengejutkan Jihye yang sedang melamun

Minji menaruh secangkir Americano di meja lalu kembali duduk. Minji memperhatikan wajah Jihye. Dia heran, kenapa Jihye banyak melamun hari ini.

'ah benar saja. dia menangis lagi', gumam Minji dalam hati setelah melihat mata Jihye yang terlihat membengkak

"Hmm.. Jihye-ah. Berhentilah membuat dirimu tersiksa. Aku kasihan pada dirimu. Setiap hari, aku hanya melihat ekspresi sedih di wajahmu. Aku ingin sekali melihatmu tersenyum bahagia seperti dulu. Aku tidak mau kau.."

"Minji-ya.."

Jihye memotong kalimat Minji dan mentap Minji.

"Hmm? Oh mian. Apa aku salah bicara? Mianhae"

Jihye tersenyum lalu mengalihkan pandangannya pada secangkir mericano dan mengaduknya pelan

"Aniya.. Semua yang kau katakan memang benar Minji-ya. Tapi apakah kau ingat?.."

Jihye berhenti mengaduk kopinya lalu menatap manik mata Minji

"Hari ini tanggal 24 Desember"

Minji tertawa kecil

"Tentu aku ingat. Nanti malam kan malam natal. Apa kau mau merayakan malam natal dirumahku?"

Jihye kembali tersenyum

"Kurasa tidak. Ada seseorang yang harus aku temui"

"Apa? Apa dia klienmu? Heol. Mengapa bertemu di malam natal?"

Minji berdecak kesal tetapi tiba-tiba tangan Jihye menggenggam tangan Minji. Membuat Minji menatap Jihye.

Jihye tersenyum

"Hari ini. Adalah hari penting bagiku Minji-ya. Kurasa kau lupa"

Minji membulatkan matanya lalu membalas genggaman tangan Jihye.

"Omo.. Maaf Jihye-ah. Aku benar benar lupa soal ini"

Jihye mengangguk pelan lalu tersenyum manis

"Tidak masalah Minji-ya. Setiap manusia pasti bisa mengalami kelupaan. Hehee"

Kali ini Jihye mencoba tertawa. Minji pun menyambutnya dengan tawa juga.

"Ah tapi tunggu. Aku lupa. Besok ibuku memintaku untuk pulang ke Incheon Maaf sekali kita tidak bisa melewati natal bersama"

"Gwaenchanha Minji-ya. Saat ini kau ada bersamaku saja aku sudah bersyukur. Terimakasih sudah menjadi sahabat yang selalu ada bersamaku. Jangan lupa sampaikan salamku pada ibumu, ya?"

Mereka pun larut dalam tawa ditengah dinginnya kota seoul.

--------

Minji dan Jihye berpisah di depan cafe. Minji harus bergegas pulang ke rumahnya sementra Jihye akan pergi ke suatu tempat.

In Time 🕖; Shownu [Mini Series] ✔Where stories live. Discover now