Berbeda

754 66 29
                                        

CHAPTER 10: BERBEDA

Sabtu sore, saat Daniel sedang membereskan restoran bersama dengan yang lainnya, tiba-tiba datang pria berkacamata dengan jaket kulit mengendarai motor besar dan kemudian memarkirkannya di depan restoran.

Niel menengok sebentar. Dia mengenali motor itu dalam sekali lihat.

"Niel!" Sapa pria itu setelah membuka helmnya, membuat Daniel langsung menghentikan kegiatannya dan segera menemuinya.

"Ada apa Seokhoon hyung?" Tanya Daniel dengan sedikit cemas. Pria itu adalah pelanggan setia bengkel Dongho yang sangat dia segani. Dia khawatir jangan-jangan Seokhoon kecewa dengan hasil modifikasi motor yang barusan ditungganginya itu

"Kudengar kau membantu Dongho merawat Babyblade?" tanya pria itu datar.

Saat Seokhoon menyebutkan hal itu, Daniel langsung merasa lemas. Apa aku melakukan kesalahan?

"Aku sudah cek, suaranya sudah cukup oke. Tapi aku masih belum puas dengan powernya. Menurutku itu masih kurang kuat." Ujarnya dingin.

Daniel mengangguk. "Ah, baik Hyung. Saya akan coba benahi lagi."

"Iya, kau saja yang pegang Babyblade ya.. Biar Dongho fokus mengurus motorku yang lain.." ujarnya santai, namun cukup mampu mengagetkan Daniel.

"Oh? S-saya yang pegang?"

Seokhoon mengangguk. "Ya. Kalau kau mau pakai untuk menggaet gadis, pakai saja.. Meskipun seri lama, tapi dia masih lumayan kan?" Ucapnya santai sambil sedikit menahan tawa. Pasti Dongho sudah cerita yang aneh-aneh padanya.

Daniel masih kebingungan tidak percaya. "Ah.. I-iya, hyung.."

Seokhoon kemudian melemparkan sesuatu pada Daniel. "Ini kuncinya.. Bisa kau pakai langsung malam mingguan."

Daniel menangkap kunci itu masih dengan raut wajah tidak percaya. "Oh? Hyung, i-ini?"

"Kutitipkan dia padamu, Niel." Ucap Seokhoon sambil masuk ke mobil sport hitam mewah yang dikendarai temannya.

Saat mobil Seokhoon sudah hilang dari pandangan, anak-anak yang lain langsung mengerubuti Daniel.

"Woaaah.. Hyung. Daebak!"

"Motor baru! Motor baru! Motor baru!"

"Hyung, ajak aku jalan-jalan!"

Daniel hanya bisa tersenyum memegang kunci sambil menatap tunggangan idamannya yang terparkir di depan restoran. Apa ini mimpi?

00

Daniel langsung mengajak motor biru idamannya itu untuk berkeliling Seoul. Dia merasa sangat senang keinginannya terwujud.

Apa Tuhan menyampaikan permintaanku pada Seokhoon hyung?

Aaaah senang sekaliii..

Entah bagaimana dia jadi teringat Seongwoo. Sesungguhnya dia ingin menemuinya, memamerkan motor biru itu dan kemudian mengajaknya berkeliling Seoul. Bagi Daniel, menggunakan motor untuk berkeliling Seoul adalah definisi lain dari pergi jauh melihat dunia yang dulu sering dibicarakan Seongwoo. Dia ingin mengajaknya terbang tanpa perlu naik pesawat.

Tapi Daniel kemudian sadar, dia tidak mungkin melakukan itu. Dia masih ingat bahwa dia harus menjaga jarak di antara mereka.

Daniel pun dengan sengaja melewati gedung New East Tour & Travel dan melihat dari kejauhan bahwa tidak ada aktivitas di gedung itu. Kurasa dia sedang asyik bermalam minggu. Pikir Daniel sambil tersenyum.

Heart StringsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang