Part 16 'WHO IS HE?'

Magsimula sa umpisa
                                        

"Aku siap" kami menjawab entah secara sengaja atau kebetulan sangat serempak, kulihat Tasya tersenyum puas mendapati hasil yang seperti ini.

"baiklah kalau begitu, pertama-tama IPnya harus kalian palsukan" dengan begitu dia mulai mengajari kami cara membobol dan mencuri Salinan hasil CCTV dengan cara yang sangat mudah tapi memerlukan ketelitian tingkat tinggi.

----------------
23 October 20**

08.00AM

Universitas Negeri Jakarta Fakultas Bisnis Manajemen

@Third Person PoV

Namanya Aditya Ambara Samudra, jika kalian bertanya adakah yang mengenalnya? Maka jawabannya adalah sangat banyak, hampir tidak ada yang tidak mengenalnya kecuali untuk tokoh utama gadis kita Tasya Destriani yang acuh dengan sekitarnya -lebih banyak acuhnya sih-. Aditya atau singkatnya Adit merupakan mahasiswa muda jurusan Bisnis Manajemen di UNJ semester satu, sekelas dengan Tasya yang sama sekali tidak mengenalnya. Jangankan untuk Adit, kenal dengan teman satu kelas pun tidak walaupun ada beberapa dari mereka pernah berbicara dengan Tasya tapi gadis itu tak pernah bisa mengingat dengan jelas -otaknya memproses bahwa itu tidak penting untuk diingat-. Kembali pada Adit dan kesampingkan bahwa Tasya tak mengenalnya.

Ia tampan, humoris, ramah, pintar dan sangat perfect untuk digambarkan dengan kata kata dengan rambut blondie miliknya serta mata emerald indah yang tak ada seorang pun berani melewatkan makhluk ciptaan tuhan yang satu ini -well kecuali 'dia'-. Belum ditambah fakta bahwa ia anak bungsu dari keluarga Millioners sedunia? Dia sungguh sangat sempurna untuk ukuran seorang mahasiswa. Sayangnya, pepatah tidak ada manusia yang sempurna itu benar adanya, walaupun dia di kelilingi oleh kesempurnaan, ia masihlah remaja labil yang hobby mengganti pasangan Karena itu ia mendapati julukan Playboy. Hampir seluruh anak perempuan di jurusan Bisnis manajemen baik seangkatan maupun kakak kelas sudah ia kencani, orang tuanya bahkan gurunya mana tahu tentang itu. Dia memang tidak pernah berbuat hal buruk selain berganti ganti pasangan -tentu saja tidak one night stand, dia masih punya harga diri walau ia hanya menghambur hamburkan uang untuk mengencani para perempuan itu-. Hanya seorang yang tahu tentang sikap buruk dirinya, kakaknya sendiri yang syukurnya tidak pernah memberitahu pada siapapun tentang perilaku buruknya ini -entah Karena kasian atau lebih tidak perduli-.

Pagi pagi ini ia sudah nongkrong di depan kelas menunggu dosen masuk bergerombol dengan teman teman sebayanya. Hal yang sangat tak asing untuk remaja remaja seusianya. Menganggap masa muda masa penuh kebebasan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan nanti akan menimpanya seperti apa.

"yo! Pagi, Dit. Gimana kabarmu kemarin? Apa sudah dapet target baru?" Firman salah satu temannya yang baru datang menyapa dengan tidak elit menurutnya. Tapi ia tetap membalasnya tanpa beban.

"yo, pagi juga, Fir. Kemarin sangat buruk! Dan belum, sama sekali tidak ada yang baru, hampir semua sudah aku kencani" dengan santai Adit berujar, beberapa temannya menghela nafas melihat kelakuannya.

"hahaha~ terkadang susah juga jadi kayak elu!" seru Adam salah satu temannya.

"gue punya tantangan buat loe!" seri Firman dengan nada yang ia turunkan intonasinya, Adit secara sangat menyukai tantangan dan tak menerima kegagalan -tak ada gagal dalam kamusnya- yang tentu saja akan menerima tantangan apapun itu, sekalipun berhubungan dengan keselamatan nyawanya. Dia sangat suka tantangan dan adrenalin mendebarkan yang selalu muncul saat ada sebuah tantangan sangat tak bisa ia lewatkan begitu saja.

"apa?" bertanya santai itulah yang Adit lakukan, ia sudah menyetujui bahkan sebelum tantangan apa yang akan ia hadapi.

"ada satu gadis di kelas kita yang enggak terpengaruh olehmu. Tantanganku buat dia jatuh pada pesonamu dalam waktu 1 minggu, buat dia menyatakan cintanya padamu" Firman berujar menyeringai seakan akan idenya adalah ide yang paling brilliant. Adit tampak berpikir menimang nimang tantangan yang diberikan oleh Firman sebelum kemudian menganggukkan kepala menyetujui tantangannya. Lalu keduanya berjabat tangan untuk persetujuan dari tantangan tersebut.

Eve's KossTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon