Part 16 'WHO IS HE?'

11 2 0
                                        

----------------
22 October 20**

Eve's Koss

07.45PM

@Syifa PoV

Setelah selesai makan malam dan membereskan piring piring kotor, kami berenam ditambah Tasya berkumpul di ruang tengah, hendak menagih janji yang Tasya sanggupi tadi siang walau sempat tertunda. Kami duduk di karpet beludru milik Aisah yang ia bawa untuk alas kami di sini, di samping kananku ada Tasya dengan wajah lelahnya, sementara di samping kiriku ada Aurel dengan rasa penasaran tinggi melihat kearah laptopku.

"jadi??" tanya Tasya singkat dan sedikit ambigu jika kamu kurang connect, dia menatapku menuntut untuk segera mungkin karena sudah Lelah.

"langsung aja ya keinti. Sya, kamu tahu cara membobol CCTV?" yang bertanya bukan aku, aku bahkan belum sempat membuka mulut. Itu Rahma, tapi dari nadanya seperti ia tidak percaya Tasya dengan keahliannya. Kulihat Tasya mengernyitkan alisnya bingung, pertanyaan Rahma terlalu spontan menurutku.

"untuk apa?" Alasan, aku yakin Tasya butuh alasan yang cukup logis untuk dia memberitahunya.

"Cuma mau ngebantu polisi memecahkan kasus pembunuhan baru baru ini" jawab Arsy dengan alasan yang memang benar, iseng sih sebenarnya.

"hn~~~ kirain Syifa bisa?" lagi lagi ia berujar entah bergumam sendiri, entahlah.

"justru karena dia gak bisa! Katanya kamu bisa?" kali ini Nava yang berujar, aku hanya memainkan krusorku saja. Situasi sedikit memanas dan itulah yang aku rasakan saat ini sangat tidak aku sukai, mungkin Aurel yang sedari tadi diam juga merasakannya.

"memang, sih. Tapi aku butuh alasan yang masuk akal. Polisi gak bakal mungkin minta bantuan selain yang dari pemerintah, kecuali kalian terikat dengan pemerintah itu bisa masuk akal. Tapi sejauh ini kalian kan hanya mahasiswa biasa, keterlibatan kalian pun hanya sebatas mahasiswa dari Universitas JayaBaya yang baru saja terjadi pembunuhan." Penjelasan panjang lebarnya memang benar, ini cukup untuk membuat kami bungkam. Alasan. Ya hanya alasan logis yang bisa membuatnya membantu sedikit. Tapi, apa sebenarnya alasan kami melakukan ini selain karena keingintahuan saja, sedikit adrenalin dan jiwa Sherlock holmes untuk memecahkan kasus.

"Aku pikir alasan ini tidak cukup masuk akal untukmu, tapi sejak awal pembunuhan di Aceh kami semua berambisi untuk menemukan pembunuhnya, dengan kemampuan seadanya. Tapi kami gak tahu kalau kasus kedua udah sampai di Universitas kami, dengan pelaku yang sama. Kami pikir dengan menghack CCTV akan memudahkan kami untuk menemukan siapa pelakunya, tapi Syifa tidak bisa dan kami berencana memintamu untuk mengajari cara membobol CCTV hanya untuk mendapatkan rekaman ulang. Cuma itu doang" Aisah menjelaskan dengan terlalu jujur, kami semua takut jika Tasya memutuskan untuk tidak membantu barang sedikit saja. Raut Tasya tampak berpikir menimang nimang dan aku berharap hal baik akan datang.

"cukup masuk akal jika alasan kalian seperti itu, tapi terlalu ceroboh karena bagaimanapun yang kalian lakukan sekarang ini resikonya cukup besar, jika bukan nyawa maka masa depan" nada serius Tasya yang cukup membuatku juga yang lain terkejut mendengarnya, ini pertama kalinya aku mendengar nada seperti itu, sangat dingin dan berbahaya.

"apa kalian siap menanggung resikonya?" Tasya bertanya ulang menegaskan dan kami tetap bungkam. Apa kami siap? Tak ada yang bersuara diantara kami seakan tengah memikirkan pertanyaan Tasya dengan matang.

"Membobol CCTV ini kalian harus memiliki kelihaian dan ketelitian tingkat tinggi, salah sedikit saja akan diketahui oleh orang lain. Beruntung jika IP yang kalian gunakan tidak terdeteksi, maka hanya Universitas saja yang merasakan sebuah seranngan, tapi kalau IPnya terdeteksi maka kemungkinan kalian akan diburu dan dikeluarkan dari Universitas kalian sendiri. Jadi sekali lagi apa kalian SIAP?" Tasya kembali berujar, kali ini dengan nada dedikasi tinggi seakan menegaskan apakah kami siap. Aku melihat teman temanku lagi, apakah mereka siap sekarang? Aku sih siap, hanya perlu ketelitian dan kelincahan saja tanpa melakukan kesalahan.

Eve's KossWhere stories live. Discover now