Merasa laki-laki itu sedang membicarakan dirinya, Megan mengelak, "aku tidak ingat kalau aku-"

"What are you doing here?"

Suara berat lainnya mengintrupsi dan membuat kedua orang itu menoleh kearah dinding yang di dominasi kaca yang ternyata adalah sebuah walk in closet dan kamar mandi tersembunyi.

Mata Megan membesar melihat laki-laki yang bertubuh atletis dengan otot dimana-mana, berdiri menjulang dengan handuk yang melingkar menutupi apapun yang berada di bagian pinggulnya, wajah segar dengan aroma krim aftershave yang memabukkan, dan rambut yang masih meneteskan sisa-sisa air. Satu kata, laki-laki itu sangat HOT!

Namun bukan itu yang membuat Megan menganga dan menatap wajah laki-laki itu dengan tatapan terkejut. Ia kemudian berbalik, menatap lagi laki-laki yang duduk di sisi kasurnya. Laki-laki itu sedang menyunggingkan senyumnya. Kemudian Megan kembali menatap laki-laki hot itu dengan ekspresi terkejut yang tidak berkurang.

Laki-laki yang berdiri di ambang pintu rahasia itu menatap Megan lembut sambil tersenyum kecil. "Kau sudah bangun?"

Megan tidak bereaksi. Ia masih sibuk menatap kanan dan kirinya bergantian sampai laki-laki di sebelah kirinya berjalan mendekat dan duduk di sisi kirinya sambil terkekeh.

Tidak mungkin. Aku pasti masih mabuk. Ini pasti mimpi. Tidak mungkin... Megan membatin.

"Dengkuranmu keras juga semalam. Aku tidak mengira wanita secantikmu bisa mendengkur seperti laki-laki juga," ucapnya hendak menyentuh pipi Megan.

"GYAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!" Teriak Megan sambil menarik selimut yang ia singkap untuk menutupi seluruh tubuhnya kemudian ia bergumam, "ini pasti mimpi buruk. Aku pasti masih mabuk. Tidak mungkin ada dua hidung belang. Tidak mungkin. Ini pasti mimpi buruk!"

Kedua laki-laki itu terkekeh mendengar gumaman yang terdengar seperti teknik menghipnotis diri dari Megan. Pandangan mata mereka berdua kemudian saling bertemu.

Austin, laki-laki yang sudah rapi dengan setelan kerjanya, tidak menyangka kalau keisengannya menggoda kembarannya itu akan benar-benar membawa Alceo kembali dengan cepat dari DC.

Ia masih ingat bagaimana tengah malam tadi, Alceo menerobos masuk ke Apartemennya sendiri seperti polisi yang hendak meringkus tersangka, dan langsung menarik kerah baju tidurnya saat ia sedang melanjutkan pekerjaan di ruang tamu.

Begitu Alceo tahu Megan didalam kamar tidurnya, dan begitu selesai melemparkan ancaman verbal pada Austin, Alceo langsung berlari masuk dan mengunci pintu kamar utama itu sampai pagi tadi ketika Alceo hendak membuat kopi untuk meredakan kantuknya, Laki-laki itu baru meminta maaf sudah berkata kasar pada Austin.

Meski begitu, Alceo tetap tidak rela membiarkan Austin berdekat-dekatan dengan Megan lagi. Apalagi sampai membuat Megan jatuh cinta pada pesona laki-laki itu. Alceo akan melakukan upaya apapun untuk mencegah hal itu terjadi.

Selimut Megan kembali tersingkap. Kedua orang itu kembali menatap Megan dan Megan kembali menatap Austin dan juga Alceo bergantian lalu kembali berteriak dan menutup wajahnya lagi. "KENAPA AKU MASIH BELUM BANGUN DARI MIMPI BURUK?! APA DOSAKU SEBESAR INI?"

Alceo menatap gemas kearah Megan. Ia menarik selimut yang menutupi wajah cantik itu agar ia bisa menatapnya dengan jelas dan mengobati kerinduannya setelah seharian tidak bertemu.

"Kau tidak bermimpi, Megan," gumam Alceo.

"Aku tidak...?" Gumamnya ragu.

Megan dimana Alceo kini terlihat menggemaskan. Dengan wajah bangun tidurnya yang terlihat natural, semakin menguatkan keinginan Alceo untuk menghabiskan seluruh hidupnya dengan wanita ini.

Megan menoleh linglung kearah Austin dan Alceo bergantian. Ia lalu menggeleng dengan cukup kencang. "Ya, ini pasti mimpi buruk!" Ia seakan sedang meyakinkan dirinya sendiri.

"Meg-"

Megan menoleh dan langsung meraih pipi laki-laki di sampingnya lalu mendaratkan sebuah ciuman ke bibir lembut laki-laki yang kini terperangah dengan mata terbelalak akibat aksi tiba-tiba wanita itu.

Tanpa membuang kesempatan, laki-laki itu memejamkan mata dan memperdalam ciuman mereka dengan menahan tengkuk wanita itu.

"Ehem... i'm still here... ehemm..." Austin di belakang Megan berdeham seraya menyindir kedua manusia yang sedang asik berciuman di hadapannya.

Telapak tangan Alceo yang tadinya menahan tengkuk Megan, beralih menuju ke wajah Austin, berusaha mengusir kembaran durhakanya itu. Tapi sepertinya dehaman sekaligus sindirian Austin tadi cukup ampuh membuat Megan menarik diri dari ciuman Alceo -yang sangat tidak rela ia sudahi- dan menarik nafasnya dalam-dalam.

"Somehow, ciuman ino terasa nyata," gumam Megan sambil menyentuh bibirnya dan menatap Alceo yang tengah menatapnya dengan mata berkabut.

"You know what? That... is the most aggressive welcome kiss i ever had." Alceo menyeka bibirnya, lalu menyunggingkan senyum kearah Megan.

"Dan ini mulai terasa menjijikan," sambar Austin sambil beranjak dari tempatnya. "Come on, brother. Stop playing! You have a meeting to attend this morning."

"Tidak bisakah kau menggantikanku sehari lagi? Sepertinya Megan sangat merindukanku." Alceo menyeringai kearah Megan.

Megan terbelalak dan menatap Austin dengan cepat. "Menggantikan?" Ulang Megan.

Austin mengangguk dan terkekeh. "Aku belum memperkenalkan diriku kemarin, kan? Perkenalkan, namaku Austin Marvello Tyler, kembar urutan kedua dari Tyler bersaudara." Austin mengulurkan tangannya kearah Megan yang disambut dengan pelototan.

Megan menatap berkali-kali uluran tangan dan wajah penuh senyuman Austin sampai akhirnya ia merasa seperti ada aliran listrik di kepalanya yang mulai menyambungkan seluruh saraf-saraf hingga otaknya dapat bekerja dengan lebih baik.

Megan lalu menoleh kearah Alceo yang masih duduk di sebelahnya hanya dengan memakai handuk di bagian bawah tubuh laki-laki itu. Alceo tersenyum manis pada Megan ketika ia berkata, "can we continue the kiss?"

Lalu Megan semakin sadar kalau ia tidak sedang bermimpi buruk. Namun hidupnya sedang dalam hari yang paling buruk.

"GET OUTTTTTTT!!!!!! BOTH OF YOU GET THE HELL OUTTTTTTTTT!!!!!!!" Teriak Megan kembali menutup seluruh wajahnya dengan selimut dan kali ini, Megan tidak berencana membuka selimut itu lagi untuk kembali mempermalukan dirinya.

I kissed him?! I kissed him?! Wait! Who did i kiss????? Megan membatin panik.

***

Tbc

Semoga menghibur 🙏

Selamat beraktifitas semuanya ❤

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Where stories live. Discover now