we are friend

2.6K 222 10
                                    

Selesai makan luhan meminta sehun untuk mengajaknya jalan2 keluar sehun pun dengan senang hati mengajak luhan. Setelah memakai pakaiannya sendiri yang sudah kering si mesin pengering pakaian, sehun dan luhan pun berangkat.

"Hyung kita akan kemana?"

"Ke tempat yang sepi"

"Kenapa begitu?"

"Agar tidak ada yang tau"

"Tapi kenapa?"

"Apa kau benar2 ingin tau?"

"Ne"

"Baiklah akan aku ceritaka nanti, sekarang kita ke taman saja ne"

"Ne, kajja"
.
Sesampainya di taman luhan dan sehun duduk di atas rerumputan taman dan merasakan angin yang berhembus.
Keadaan taman saat itu masih sepi jadi tidak ada orang lain selain mereka.
.
"hyung apa kau sering kemari?"

Sehun menarik nafasnya dalam-dalam dan menjawab pertanyaan luhan.

"Iya saat aku sedih aku akan slalu kemari  itu dimulai saat ibukku meninggalkanku, lalu adikku di vonis terkena gagal ginjal terakhir saat ayahku bangkrut karena kesalahanku. Aku merasa semuanya telah meninggalkanku dan keluargaku. Tapi taman ini tidak. Taman ini selalu setia menemaniku saat aku terluka."

Luhan merasa bersalah karena membuat sehun mengingat masa lalunya.

"Mianhae hyung. Aku tak bermaksud membuatmu sedih"

"Gwenchana. Itu bukan salahmu"

"Apa hyung punya teman?"

"Tentu... tapi itu dulu. Sekarang semua sudah meninggalkanku"

Luhan pun semakin merasa sedih mendengar kisah hidup sehun.

"Tapi... ada satu hal lagi yang tidak akan meninggalkanmu hyung"

"Apa itu"

"Aku!"

Sehun menatap luhan. Dan luhanpun melanjutkan kata-katanya.

"Aku tidak akan meninggalkanmu hyung, jadi mau kah kau berteman denganku?"

Sehun sadar akan dirinya. Jika luhan berteman dengannya maka luhanpun akan menjadi sasaran irene.

"Maafkan aku lu. Tapi aku..."

"Kenapa? Hyung tidak mau berteman denganku?"

"bukan! Aku tidak mau kau jadi sasaran irene jadi sebaiknya kita berteman diam-diam saja."

"Seperti pacar rahasia? Kita adalah teman rahasia?"

Sehun tersenyum.

"Iya, kau bisa menganggapnya apapun. Tapi di saat di sekolah kita pura- tidak kenal saja ya."

luhan sebenarnya tidak ingin berteman dengan sembunyi-sembunyi dengan sehun. Tapi dia iyakan saja perkataan sehun agar bisa berteman dengan sehun.

"Baiklah sekarang kita resmi menjadi teman."

Teriak luhan kegirangan.

"Apa kau sangat senang?"

"Ne. Karena kau adalah teman pertamaku di korea"

"Hummm baiklah, tapi aku tidak tau banyak tentangmu. Apa aku boleh bertanya?"

"Ne bertanyalah"

"Hummm kenapa kau pindah ke korea?"

Pertanyaan itu membuat luhan terdiam sejenak. Ia merasa tak mungkin menceritakan semuanya pada sehun. Karena ia takut sehun tak akan mau berteman dengannya.

"Itu sebenarnya.... aku...."

"Kenapa?"

"Aku di bully"

Nada bicara luhan sangat rendah dan itu membuat sehun tau ia tak boleh meneruskan pertanyaannya.

"Oh"

"Apa hyung tidak penasaran kenapa aku di bully?"

"Aku ingin tau. Tapi kau tak menceritakannya dari awal kalimat. Aku rasa kau akan merasa tidak nyaman jika menceritakannya sekarang. Suatu saat aku pasti memberi tau ku jika kau sudah siap"

Ucap sehun dengan senyum manisnya yang membuat luhan terenyuh

"Mianhae hyung. Aku ini orang yang lemah"

"Haha aku tau"

"Tau apa?"

"Sejak kejadian kucing itu. Dan apa lagu yang kau nyanyikan itu? Keude wulf naega wulf hahaha lucu sekali. Pria itu tidak boleh takut hantu"

"Yakkk hyung jangan bahas itu lagi"

"Apa kau marah?"

Luhan tak menjawab dan memanyunkan bibirnya denga imut.

"Baiklah ayo beli bubletea"

Ucap sehun tapi luhan masih diam

"Aku yang traktir"

Luhan seketika berubah ekspresi menjadi girang yang membuay sehun terkekeh

"Beneran hyung? Kajja kita pergi sekarang"

"Apa ini? Kenapa kau baru mau bicara saat aku akan mentraktirmu"

"Hehe ayo lah hyung jangan banyak tanya kita jalan sekarang"

"Baik boss"

Mereka pun berjalan menuju kedai bubletea ayah sehun. Sehun nampak sangat bahagia karena setelah sekian lama akhirnya ada orang yang menemaninya dan menjadi teman barunya.



To Be Continue

Please Vomment😊😊😊

My Boyfriend Is A Girl ✔COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang