Melepas Paku

160 9 0
                                    

Kalian tahu kisah lama ini?

Kisah tentang seorang anak yang amat bandel, sukanya menyakiti, iseng, mengganggu orang lain

Ayahnya kerap mendapat banyak keluhan

Tapi ayahnya tahu, anaknya tersebut tidak bisa dinasihati dengan kata kata saja atau bahkan dengan perlakuan kasar

Anaknya hanya meluapkan emosinya kepada orang lain

Ayahnya pun menemukan sebuah solusi

Ayahnya berkata

"Nak, coba kamu lakukan ini. Tiap kali kamu ingin atau telah berbuat kenakalan, tancapkan paku ini di pagar belakang. Kalah kamu telah meminta maaf pada orang yang kamu buat marah atau telah menghilangkan keinginanmu berbuat nakal, maka cabutlah paku yang telah kamu tancapkan--"

Sang anak hanya bingung

"--Nanti saat tidak ada lagi paku di pagar belakang yang kamu tancapkan panggil ayah" sambung ayahnya lalu menyerahkan satu toples paku dan sebuah palu

Esok harinya

Banyak paku yang ditancapkan sang anak

Esoknya makin banyak paku yang tertancap

Tiga hari berlalu

Paku paku itu mulai berkurang

Seminggu telah berlalu

Paku paku itu bersih dari pagar belakang

Sang anak memanggil ayahnya dan bertanya maksud dari paku paku itu

Maka sang ayah menjelaskan

Paku paku itu sama seperti perbuatan yang dilakukan anaknya

Dan pagar kayu itu seperti perasaan orang lain

Setelah paku itu dicabut atau anak ity meminta maaf

Perasaan orang lain tetaplah berlubang

Entah berisi dendam, amarah, takut, benci, sakit hati, sedih, dan beragam lubang lainnya

Dan paku paku itu tidak akan membuat perbaikan apapun

Apapun yang dilakukan hanyalah menimbulkan lubang lainnya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Maka seperti itu pula aku melihatmu

Kamu bagai anak kecil yang menancapkan pakunya pada pagar kayu

Dan akulah pagar kayu tersebut

---

Luka yang telah berbekas akan sulit dihilangkan, hanya waktu yang bisa menyembuhkan sekaligus memperparah

ghivashee

Andai KataWhere stories live. Discover now