2. Jesica Veranda

7.1K 529 43
                                    

# Jesica Veranda #

   "Udah semua, Ve ?" Tanya Hendri saat Ve keluar dari dalam sambil membawa sebuah dus berukuran sedang.

"Udah,Om " jawab Veranda. Hendri tersenyum hangat padanya, ia pun berlalu menuju mobil untuk memasukkan koper dan barang - barang Veranda.

   Ve menghela napas berat nya, ia memandangi rumah sederhana milik keluarga nya. Rumah yang penuh kenangan dari saat ia di lahir kan.

  Matanya menatap sendu, sungguh berat rasanya ia untuk meninggalkan rumah yang penuh kenangan.
Tapi, sekarang ia hanya sendiri, sebatang kara. Ibu dan ayah nya telah lebih dulu pergi untuk selamanya.

  Tapi ia bersyukur, sahabat Papa dan Mama nya begitu baik. Ingin merawat nya melindungi nya, walau ia sama sekali tidak memiliki hubungan darah. Tapi, ikatan persahabatan kedua orang tua nya dengan Om Hendri dan istri nya sungguh erat melebihi saudara.

"Ayo, Ve " ujar Tari, istri nya Hendri. Ve mengangguk. Ia pun membuka pintu mobil dan ikut masuk menyusul sepasang suami istri tersebut.

  Mobil alphart silver itu pun melaju meninggalkan pelantaran rumah Veranda. Membawa Ve pergi menuju hal yang akan menjadi masa depan nya.

"Om, udah urus semua kepindahan kamu ke kampus yang baru. Jadi, lusa kamu udah bisa langsung masuk. " ujar Om Hendri.

  Veranda menoleh ke depan di mana Om Hendri duduk sedang mengemudi.

"Makasih, Om " ucap nya dengan ramah dan juga terharu. Ia semakin merasa sangat beruntung dengan ada nya sahabat Papa nya ini.

"Kamu jangan sungkan sama Tante atau Om, ya. Anggap lah kami ini juga orang tua kamu. Kamu sekarang tanggung jawab Tante dan juga Om " ujar Tante Tari, padanya. Ve tersenyum manis, mia mengangguk sungkan.

  "Iya, Tante " jawab Ve pelan. Ia kemudian mengalihkan matanya keluar jendela mobil. Menatap langit yang cerah siang ini di kota kelahiran nya.

Ma, Pa. Ve akan baik - baik saja.
Sahabat Papa dan Mama sangat baik.
Terimakasih, Pa Ma

Batin nya dengan terharu. Kembali ia melirik pada sepasang suami istri yang tengah berbincang santai. Sesekali ia menyaut jika di tanya.

***

   Mereka tiba ketika hari sudah gelap, Veranda turun dari dalam mobil. Matanya menatap takjub pada rumah besar bak istana di depan nya.

Rumah bergaya modern, dengan dua lantai dan juga luas memanjang kebelakang.

   Tepat saat ia memikul ransel nya, sebuah mobil sport mewah berhenti di samping mobil Om Hendri. Ia memicing matanya pada pintu kemudi yang di buka. Dan muncul sosok pria tampan dalam balutan kemeja biru muda dengan penampilan rapi juga cukup menunjukkan kalau pria itu memang terkesan bersih dan juga rapi.

"Nao,"  Ve menoleh pada Tante Tari yang berjalan menghampiri pria itu.

"Ve, kenal kan  ini putra sulung Om, namanya Nao" ujar Om Hendri padanya. Mengalihkan perhatian pria bernama Nao itu dari pelukkan ibu nya menjadi menatap nya.

  Ve sempat tertegun saat Nao tersenyum padanya, membuat Ve juga ikut tersenyum.

"Hai.. Nao.. Em.. kamu lebih cantik dari pada di foto " ujarnya dengan senyum yang begitu manis.

Love You, Cowok Arrogant (End ) Where stories live. Discover now