Jam ini diperkhususkan hanya untuk Lutz, karena ia tak ingin ada permasalahan ke depannya. Hal ini juga disetujui rekan-rekannya yang lain. Rawson, Jackson, dan juga Thomas menatap keduanya dengan pandangan serius.
"Lo berdua jaga diri baik-baik, kita sudah diskusiin ini semua. Belom tentu, ini sudah berhasil. Seandainya, ada kerusakan, gue mohon banget buat lo berdua yakin sama kita bertiga disini."
"Sekali lagi gue tekenin, percobaan ini hanya akan kita langsungkan selama seminggu. Lebih dari itu, gue harap lo bertiga menyampaikan surat yang kita berdua tulis."
Ketiganya menatap Lutz dengan pandangan sebal. Bagaimanapun juga, pria itu seharusnya menjawab dengan perkataan-perkataan manis. Mungkin sudah menjadi kebiasaan pria itu untuk mengatakan hal-hal yang buruk.
"Jack, liat koordinasi graphicnya."
"Raw, periksa dan perhatikan panel-panel itu dengan baik, seandainya ada salah satu yang mati ataupun padam, itu artinya pro ...."
"Lo gak yakin sama karya lo sendiri ya, Lutz." Potong Thomas.
Pria itu yakin sekali bahwa Lutz saat ini sedang resah dengan hasil karyanya yang memang termasuk besar, saat ia mengerjakannya secara indidu, dan benar-benar sendirian.
"Mungkin, awalnya itu karya gue, tapi sekarang itu karya kita. Semua rancangan hasil kita bersama, kita berlima."
"Berlima?"
"Gimanapun juga, lo tetep bantuin kita, Ol. Jadi, kita berlima, sebelum gue sama Ola travelling. Gue mau kita ...."
Lutz pun mengaba-aba sejenak ....
"Pusi gogo. Uyey." Kedua tangan mereka semuanya mengarah ke arah kiri dengan kepala menunduk yang berada dibawah tangan.
"See you, guys."
Lutz dan Rolanda pun masuk ke dalam ruangan kaca yang berbentuk silinder. Semuanya pun mengerjakan sesuai arahan yang diberikan Lutz, Lutz dan Rolanda pun bergandengan tangan, saling menguatkan.
Ketiga temannya yang mendapat anggukan dari Lutz, mereka pun memencet semuanya bersamaan. Mereka tidak dapat melihat reaksi yang diberikan, mengingat kaca yang melapisi benda itu hanya satu arah. Jadi, yang bisa melihat hanya Lutz dan Rolanda.
Dalam tigapuluh menit pertama, mereka bertiga masih merasakan lega. Hingga, Raw kaget saat melihat tidak hanya satu panel saja yang padam, tapi SEMUANYA!! Ketiganya pun terkesiap, Jack juga melihat koordinasi graphic yang berubah.
Thomas pun melihat data-data hasil rekapan, ia langsung saja mengaktifkan suara michrophone yang tersambung dengan jam milik Lutz.
"Cek ... Lutz ... jawab gue, ganti ... Lutz." Thomas pun langsung saja membaca data-data yang ada dengan cepat. Ia langsung saja mencari data-data analisa project ini.
"Gue gak tau, mereka ada di abad ke berapa."
"Kita bukannya setting mereka ke abad 30?"
"Ya, tapi mereka tidak berada disana. Graphic sekaligus datanya terhambat. Apapun yang terjadi, kita harus buat panel ini aktif semua. Gue rasa ini alasan, kenapa tidak tersambung dengan Lutz.
---
"Hei ... lo udah bisa buka mata lo sekarang," ucap Lutz geli.
Rolanda pun membuka satu matanya dengan takut-takut. Lutz semakin gemas, ia langsung saja mencubit pipi Rolanda.
"Kita harus buru-buru, La, sebelum kita terbawa lagi ke dunia lain."
ESTÁS LEYENDO
Weekly Challenge
No FicciónBerisi karya semua anggota yang mengikuti Weekly Challenge.
Project Eclipse - WC 12
Comenzar desde el principio
