His Azka

225K 10.1K 58
                                    

🌸TELAH TERBIT INFO PEMESANAN VIA WA 085217734306🌸

Zaina POV

Kantin

"Za, pesen gih aku lagi mager" Ucap Qilla yang sudah duduk di kursi kantin.

"Dari dulu juga Zaina yang pesan makanan, kita mah tinggal nunggu aja, ya kan?" Ucap Syla dengan nada bercanda

"He..he.. ya juga sih" Ucap Qilla

"Raz, kamu mau makan apa?" Tanyaku pada Raziya

"Aku ikut kalian aja" Ucap Raziya secukupnya

Raziya memang seseorang yang pendiam dan hanya berbicara seperlunya saja, tapi ia akan berceloteh panjang lebar jika mengenai agama, pengetahuan agamanya sudah terbilang tinggi, berbeda denganku yang masih dalam tahap hijrah ini.

"Mie goreng pedas, heol?

"Call" Ucap Qilla dan Syla bersamaan.

.....

"Bu, seperti biasa mie goreng pedasnya empat", Kataku memesan kepada ibu kantin

Tiba-tiba kepalaku pusing, penglihatanku kabur dan bruk...... aku terjatuh dan mengenai sepatu seseorang yang tidak kutahu rupanya itu. Awalnya aku mengira diriku pingsan, ternyata aku hanya terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

"Maaf" Ucapku kepada orang itu tanpa mendongak melihat ke arahnya, lantas memegang kepalaku yang masih agak pusing.

"Iya nggak papa-papa" Kata orang itu.

Atha yang kebetulan berada di kantin itu dan menyadari aku tengah terjatuh di sampingnya dengan sigap langsung membantuku berdiri.

"Adek nggak papa?"

"Nggak kak, Zaina nggak papa, agak pusing aja"

"Adek kekantin sendiri?"

"Nggak kok kak, Zaina sama teman"

"Lagian ngapain kekantin sih, kenapa nggak suruh aku aja buat beliin makanan"

"Gimana nyuruhnya, kelasnya kak Atha jauh"

"He....he..ya juga sih, tapi benar adek nggak papa? Ucap Atha sambil menempelkan telapak tangannya di dahiku untuk mengecek suhu badanku.

"Awas..tangan.." Teriak pelan seseorang yang kukenai sepatunya tadi, saat melihat Atha menyentuh dahiku.

"Eh nggak papa, orang Atha suaminya" Kata seseorang yang juga berdiri disamping Atha, aku sempat terkekeh mendengar ucapannya.

"Bukan, sembarangan lo kalo ngomong, ini adek gue, namanya Zaina" Ucapnya memperkenalkanku kepada temannya

"Zaina, ini temanku, si ganteng ini namanya Azka, curuk ini namanya Fatih, kalau yang ini cuma asisten kami namanya Putra" Ucap Atha memperkenalkan temannya kepadaku, yang disambut timpalan temannya yang tidak terima dikatai asisten.

"Aku yang semula menunduk karena sedikit malu, mulai mengangkat wajahku dan melihat sekilas teman-teman Atha dan.

Deg.......

Oh, namanya Azka

"Santai bro gue bercanda" seru Atha kemudian berlari karena temannya, Putra bersiap untuk menjitak kepalanya.

Kini tinggal aku dan sosok yang kukenai sepatunya tadi yang ternyata bernama Azka dan ternyata juga seseorang yang membuatku bergetar dua tahun terakhir ini.

Dari ribuan manusia di sekolah ini kenapa aku harus terjatuh di depan Azka. Kenapa harus Azka?
aku malu, sangat malu, aku malu karena memperlihatkan betapa lemahnya aku di depan orang yang sangat kucintai itu.

Aku masih kembali menunduk, dan pura-pura melihat tanganku yang sama sekali tidak sakit.

Tanpa berkata apapun padaku, ia segera meninggalkanku yang tengah sibuk mengatur nafas, bukan karena aku syok terjatuh tadi, melainkan karena melihatnya lagi, cinta pertamaku, yang membuat nafasku tak beraturan.

"Syukurlah, dia pergi" gumamku. Aku merasakan jantungku seperti akan meledak, wajahku? jangan ditanya, wajahku sekarang panas dan memerah, lagi-lagi seperti ini.

"Dek, pesanannya sudah siap" Ucap anak ibu kantin yang tampak berusia jauh diatasku yang sontak mengejutkanku.

"Eh, iya mbak" Ucapku

Aku berusaha menormalkan detak jantungku, kuhirup udara dalam-dalam lantas kuhembuskan, kulakukan beberapa kali sampai akhirnya aku merasa jantungku sudah normal kembali, barulah aku mengambil pesanan yang sedari tadi telah siap, menuju ke meja teman-temanku.

...
"Lama banget sih" Ucap Qilla

"Maaf, maaf, ini pesenannya non" Kataku sambil meletakkan mangkuk berisi mie goreng satu persatu di depan Qilla, Syla, dan Raziya.

"Nanti sore jadi kan nonton basketnya?" Tanya Syla

"Aku jadi dong" Jawab Qilla

"Maaf Syl, aku nggak bisa, aku masih agak pusing, butuh istirahat" Jawabku

"Yah... " Ucap Syla

"Raziya? jadi yah?" Tanya Syla kepada Raziya

"Maaf Syl aku juga nggak bisa, aku ada jadwal tarbiyah sore nanti" Jawab Raziya.

"Huft... jadinya berdua doang dong Qill" Keluh Syla.

Hari ini aku memutuskan pulang cepat, dan tidak sempat menonton pertandingan basket nanti sore, sebenarnya aku sangat ingin menonton pertandingan nanti, lagi-lagi bukan karena aku suka basket, tapi aku suka pemainnya, lebih tepatnya lagi Azka. Tetapi aku merasakan suhu badanku semakin naik, sehingga tidak memungkinkan dengan kondisi seperti ini aku tetap tinggal di sekolah.

Aku menunggu Atha diparkiran sekolah, dan tak lama ia pun datang, setelah kukenali itu benar-benar dia, tanpa berbasa-basi lagi segeralah aku masuk ke dalam mobil, dan kami pun pulang kerumah.

***

HANYA TERSISA 5 PART KARENA,
PINDAH KE DREAM!
PLEASE WAIT FOR BOOK (NOVEL) AND SEQUEL!

Cinta Dalam Diam (Terbit) Open POWhere stories live. Discover now