7th

942 51 5
                                    

Kyuhyun mengenggam tangan Yoona, mencium punggung tangannya. "Ireonayo. Ini sudah tiga hari kau tidak bangun." Bisiknya. "Jeno merindukanmu. Aku juga merindukanmu."
Pintu kamar itu bergeser dan Donghae masuk kedalam ruangan mendapati Kyuhyun mengenggam tangan istrinya. "Kyuhyun-ssi."
Namja itu menoleh dan segera melepaskan genggaman tangannya. "Oh wasseo."
Donghae tersenyum tipis. "Bagaimana keadaannya? Apa ada perkembangan?"
"Masih seperti sebelumnya."
Namja itu mengangguk. "Kyuhyun-ssi, bisa kita bicara diluar?"
"Nee."

"Tidak perlu menjaga Yoona-ssi, kau juga harus menjaga kesehatanmu."
Sooyoung mengangguk. "Aku akan dirumah saja hari ini."
"Nee. Soojung akan memberikan kabar kalau terjadi apa-apa padanya, lagipula aku tidak bisa menemanimu. Karena Donghae hyung memberikan wewenang kepadaku selama dia menjaga Yoona-ssi."
"Nee oppa."
Changmin mengecup bibir istrinya. "Kau baik-baik dirumah, bila bosan telpon saja aku. Aku akan mengangkatnya."
"Arrasseo."
"Satu lagi, jangan terlalu pikirkan Yoona-ssi. Dia baik-baik saja."
Sooyoung terkekeh. "Nee suamiku yang tampan."
"Saranghae." Ucapnya dan kembali mengecup bibir istrinya kemudian keluar rumah.
Yeoja itu tersenyum. "Meski aku belum di beri kesempatan untuk punya anak, setidaknya aku lebih beruntung dari sahabatku yang selama ini semua orang kira sangat bahagia dengan keluarganya." Yeoja itu menoleh kearah photo dimana dirinya dan suami duduk diantara yeoja paruh baya. "Aku sangat beruntung memiliki ibu mertua seperti eomonim. Yoonaku, kenapa hidupmu malang sekali."

"Dokter Jung, bukankah Dokter masih cuti."
"Aku ingin memeriksa karte kakakku."
"Sebentar."
Soojung mengangguk dan melihat sekitarnya, yeoja itu mengerutkan dahinya saat melihat dua namja berjalan bersisian menuju lobby rumah sakit. "Kemana mereka berdua akan pergi?"
"Ini Dokter."
Yeoja itu meraih karte tersebut dan membacanya.
"Selama tiga hari tidak ada perubahan pada pasien."
"Nee, aku juga heran." Soojung menghela nafas. "Apa kakakku tidak ingin bangun lagi."
"Dokter Jung, anda tidak boleh berkata seperti itu."
Soojung tersenyum miris. "Kalau dia bangun, dia akan mengalami kesakitan lebih dari sebelumnya. Belum lagi masalah yang sedang ia hadapi. Aku kasihan padanya."
"Dokter Jung pernah bilang pada kami, kalau anda begitu menyayangi kakak dan keponakan Anda. Jangan seperti itu, kakak Anda akan sedih bila mengetahuinya. Dokter harus tetap mendukungnya."
"Gomawo Suster Park. Aku akan ke kamar kakakku dulu."
"Nee."

Donghae menatap Kyuhyun begitu juga sebaliknya. "Apa yang ingin kau bicarakan?"
Donghae mendesah. "Apa benar kalau kau Marcus? Teman dekat Yoona."
Kyuhyun ikut mendesah. "Akhirnya kau tahu juga." Namja itu tersenyum. "Itu benar. Aku dan Yoona sangat dekat saat kuliah."
"Kenapa kau kembali?"
"Aku ingin bertemu dengan Yoona. Delapan tahun yang lalu dia pergi begitu saja tanpa memberikan alasan dan juga kata putus untuk hubungan kami. Jadi ya begitulah, sedikit menuntut penjelasan darinya."
"Kalian berkencan?"
Kyuhyun mengangguk. "Ya. Kami berkencan selama tiga tahun."
"Bagaimana dengan pertunanganmu dengan Seohyun? Bagaimana itu bisa terjadi?"
"Kenapa kau begitu penasaran dengan kehidupanku? Aah bukan aku tapi kehidupan Seohyun."
"Kyuhyun-ssi."
Namja itu tersenyum. "Sama seperti hubunganmu dengan Yoona. Seperti itulah hubungan kami berdua. Aku dan Yoona memiliki nasib yang sama, diperbudak oleh orang yang awalnya kami kira akan membantu kami tapi untuk kasus Yoona mungkin lebih parah dariku." Kyuhyun tersenyum sinis. "Dipaksa kembali ke Korea karena ayahnya sakit parah, setelah sampai di Korea dia dipaksa menikahi namja yang sedang sekarat dan menjaga anak namja itu yang dilahirkan oleh wanita lain. Woah bukankah itu sangat kejam? Kalian mengambil kebebasan gadis berumur 25 tahun secara paksa. Kalau jaksa tahu, kalian satu keluarga bisa di penjara."
Donghae mengepalkan tangannya. "Jangan bicara sembarangan Cho Kyuhyun-ssi, kau tidak tahu apapun."
"Aku tahu. Yoona sudah menceritakannya." Jawab Kyuhyun santai.
Donghae mengangguk. "Baiklah kalau kau sudah tahu tentang itu. Tapi satu hal yang harus kau ketahui, Yoona adalah istriku dan selamanya akan seperti itu. Aku minta maaf kalau aku sudah merebutnya darimu tapi itu adalah takdir kami untuk bersama. Dulu Yoona memang mencintaimu tapi sekarang, Yoona hanya mencintaiku."
Kyuhyun terdiam.
"Aku tahu kau adalah namja baik dan kau sangat berbeda dengan Seohyun. Aku yakin kau mengerti maksudku, jadi tolong... jangan ganggu rumah tangga kami. Kami hidup bahagia sebelum kalian datang dan aku berharap kami akan terus bahagia meskipun kalian tetap berada disekitar kami."
Kyuhyun tersenyum miris. "Memang mudah untuk mengatakannya, tapi kau sama sekali tidak merasakan bagaimana ditinggalkan orang yang kau cintai begitu saja?"
"Aku sudah merasakannya. Karena itu aku tidak ingin merasakannya lagi." Tukas Donghae. "Kau akan mendapatkan perempuan yang lebih baik dari Yoona tapi aku.. aku tidak akan mendapatkan istri yang lebih baik dari Yoona bila hidupku tidak bersama dirinya. Jadi aku mohon... lupakan istriku. Kau hanyalah bagian dari masa lalunya." Tegasnya. "Kalau begitu aku duluan." Donghae bangkit dan meninggalkan Kyuhyun seorang diri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 14, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BEIGEWhere stories live. Discover now