BAGIAN #10

4.4K 380 40
                                    

"Aku meminta kalian kesini bukan untuk mengoceh hal yang tidak penting. Kalau Jaejoong tidak di temukan, kita yang akan menjadi tersangka."

“Kita? Kau yang menculiknya di Seoul bukan?” Siwon menatap remeh dan menyilangkan kedua lengannya di depan dada.

Muka Yihan mengeras. “Memang aku yang sudah menculiknya  di rumah sakit saat dia menunggu laki-laki Jung itu. Tapi salah satu dari kalian menculiknya dariku.”

Seunghyun mendecih. Ia berjalan mengitari ruangan dengan anggun. Namun tatapannya tidak pernah lepas dari Yihan. “Aku sudah berhenti mengganggu Joongie sayang sejak terakhir kali dia menemuiku di tempat ini.  Aku memang pernah datang ke Seoul dan melakukan sesuatu padanya. Dan aku menyesal telah membenturkan kepalanya pada kaca studio.” Seunghyun menggeleng berat menunjukkan sisi wajah menyesalnya.

“Jadi kau yang menyerangnya sehingga Jaejoong datang ke Jepang dan menanyaiku tentang seseorang yang mencurigakan?” Siwon mendengus. “Kau memang laki-laki kejam. Kau melukainya, dan membuatnya hampir gegar otak.”

Senyuman penuh ejekan dilontarkan Seunghyun. “Bagaimana denganmu? Bukankah kau juga selalu menguntitnya?”

“Aku tidak menguntit Jaejoong. Aku hanya mengawasinya. Dia adalah artisku, penyanyi terbaik yang kumiliki. Sudah sepantasnya aku selalu menjaganya.”

“Kau masuk keapartemennya dan mencuri barang-barang miliknya.” Nada bicaranya terdegar penuh olokan Seunghyun membuat urat di pelipis Siwon sedikit menonjol.

“K-kau, bagaimana kau tahu tentang hal itu?” wajah Siwon memerah malu.

“Itu sangat jelas telihat dari wajahmu. Aku hanya menebak dan ternyata apa yang kukatakan memang benar.”

“Ya, aku memiliki kunci cadangan apartemennya, itu membuatku bebas keluar masuk. Tapi aku tidak mencuri apapun. Aku hanya ingin memiliki sesuatu yang bisa mengingatkanku padanya. Aroma tubuhnya yang selalu kurindukan. Aku butuh sesuatu miliknya. Selebih dari itu, aku tidak melakukan apapun. Aku senang memberi kejutan padanya. Setiap hari aku akan menaruh ribuan bunga di apartemennya, tapi hanya itu.” Katanya membela diri.

Seunghyun menatap jijik dan hal itu sangat membuat Siwon jengkel. “Kau tidur sambil mengendus pakaian dalamnya? Menjijikan.”

Siwon kehilangan kendalinya, ia menghampiri Seunghyun, menarik setelan jas hitam mahalnya dan hampir melayangkan tinjunya jika saja Yihan tidak berujar.

“Kalian benar-benar konyol. Sekarang katakan padaku, siapa diantara kalian yang membawa Jaejoong pergi dariku?”

Kedua laki-laki Choi itu sama-sama menatap Yihan. “Bukan aku.” Ucap keduanya hampir bersamaan.

Yihan mengerang. Dia menatap kedua laki-laki di hadapannya penuh selidik, mencari kebenaran dari apa yang baru saja mereka ucapkan. Lalu ia berbalik dan berjalan ke depan cermin di ruangan itu.

“Tidak  ada yang mempercayai seorang pencuri dan penguntit seperti kalian.”

“Aku menyanyangi Jaejoong. Dia adalah yang paling luar biasa yang pernah menjadi milikku.  Aku marah, sangat marah saat tahu dia pergi kembali ke Korea tanpa memberitahukan apapun padaku. Meskipun kami sudah berakhir sebagai kekasih, aku masih selalu merindukanya. Sehingga aku menyusulnya dan aku... aku tidak sengaja membenturkan kepalanya di kaca. Dia berteriak, dan aku terkejut lalu—“ Seunghyun menelan ludahnya dan menggeleng penuh rasa bersalah.

“Kalian benar-benar laki-laki brengsek.” Siwon menggeram tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya. “Kalian menyakiti Jaejoongku yang malang. Dan kau dokter, kau bahkan sudah menghancurkan mimpi terakhirnya. Kau pasti yang membakar studionya bukan? Aku tahu kau ke Seoul waktu itu. Aku melihatmu berada di bandara saat aku mengantar salah satu artisku untuk belajar  ke Korea. Demi Tuhan kau membakar satu-satunya miliknya. Kau adalah yang paling brengsek di antara kami.”

Mine To Take (COMPLETE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora