Bagian 1 dari 5

102 7 0
                                    

Orang bilang, akan ada keajaiban yang datang pada setiap orang...
Benarkah, hal itu?

****

Pandangannya sendu, menatap kelopak bunga sakura yang jatuh satu-persatu.

"Musim semi, ya...." gadis itu bergumam, menurunkan sedikit syal yang menutupi mulutnya.

"Kyocchan!! Pulang, yuk!" gadis itu menoleh ke belakang, menatap temannya yang melambaikan tangan ke arahnya.

"Ayo, Nanami."

Kyoko, berjalan menghampiri temannya. Berjalan bersama. Diam-diam, Kyoko menoleh ke belakang, memandangi pohon sakura yang menjatuhkan kelopaknya.

"Seperti salju, ya." Kyoko mengukir senyumannya.

"Huh? Apanya yang seperti salju, Kyocchan?" tanya Nanami, tidak mengerti maksud kalimat Kyoko.

"Bunga sakura. Mereka berjatuhan seperti salju. Bedanya, sekarang musim semi."

Angin berhembus pelan, menerbangkan beberapa kelopak bunga sakura, juga membuat rambut Kyoko dan Nanami terkibas.

"Un! Indah, ya...."

"Ne, Nanami."

Nanami melemparkan wajah dengan raut yang seakan mengatakan; ada apa?

"Apakah kau tahu? Katanya, keajaiban akan muncul pada musim semi."

Benarkah?

Benarkah hal itu?

Keajaiban, akan datang kepada orang-orang?

Keajaiban, apa?

Kyoko sendiri, tidak mempercayainya.

Bisakah, seseorang memberitahunya?

****

"Are? Apa ini?" Kyoko mengambil lembaran kertas yang tergeletak di atas meja belajarnya; sebuah nada.

Kyoko menaikan satu alisnya bingung. Lantas menaruh tas sekolahnya di atas meja dan segera duduk di tempat tidurnya.

"Ini ... nada apa? Aku tidak ingat aku punya ini."

Ayahnya pun, tidak mempunyai nada ini. Lalu, punya siapa?

Kyoko membuka mulutnya, "Na ... na ... na na ... na...." perlahan-lahan, kyoko menutup mulutnya, bernyanyi tanpa suara.

"Keren. Milik siapa, ya?" Kyoko celangak-celinguk, berharap menemukan pemilik nada itu.

Tiba-tiba saja, lampu kamar Kyoko mati. Membuat Kyoko hampis saja menjerit jika saja dekorasi bintang-bintang di atap kamarnya tidak bersinar.

Eh,

Tunggu dulu ...,

Bersinar?!

Kyoko menutup matanya dengan kedua tangan, berjongkok. Dalam hati dia terus-terusan mengatakan 'aku masih mau hidup, aku masih mau hidup!'

Kyoko mulai tenang begitu di rasanya keadaan telah kembali seperti semula. Kyoko membuka matanya.

"Are? Kaki?" Kyoko menaikan pandangannya perlahan, matanya bertemu tatap dengan mata seorang pemuda di hadapannya.

"Ka-kau! Siapa kau?!!"

Kyoko berdiri, mundur beberapa langkah dari pemuda yang tiba-tiba muncul di kamarnya. Dia ... siapa?

Kyoko memandang pemuda itu dari atas sampai bawah. Penampilannya sedikit ... aneh. Rambutnya berwarna biru gelap, ia memakai syal dengan hiasan bintang, begitu juga dengan baju dan celananya.

Tetapi, entah mengapa ... Kyoko merasa familiar dengan wajah pemuda itu? Siapa ... dia?

"Eh? Kau ... tidak kenal denganku?" Pemuda itu menunjuk dirinya sendiri, membuat Kyoko menggeleng pelan.

"Hee, begitu ya...." Pemuda itu menunduk, membuat Kyoko sedikit merasa tidak enak.

Nyut.

Dada Kyoko terasa sedikit ngilu, entah kenapa. Dia yakin jika dia belum pernah bertemu dengan pemuda ini, tapi ia sangat merasa familiar. Kenapa ini?

"Yasudah ...," pemuda itu mengibaskan tangannya, "aku Yuki, tolong berikan aku waktu untuk bersamamu."

Yuki mengulurkan tangannya. Walau pun Kyoko tidak tahu apa yang dimaksud dengan 'Tolong beri aku waktu', Kyoko dengan ragu menerima uluran tangan Yuki.

"Jaa~ Hajimemashou!!"

~✳~

Akh, the power of kepepet aih.

theWWG
Hajimemashou : ayo kita mulai

Milky Way BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang