Pahlawanku #2

10 0 0
                                    

Biografi Bapak

Kelahiran

Bapak lahir dikota bogor kampung Buntar Muarasari pada tanggal 12 Mei 1972. Jika saat ini adalah tahun 2017 maka umur Bapak sudah menginjak 45 tahun. Sebagai kepala keluarga, Bapak bagaikan Pahlawan yang tidak berhenti berjuang menghidupi Istri dan anaknya. Biografi ini dibuat untuk mengenang semua jasa Bapak. Takkan ada kebetulan-kebetulan yang terselamatkan tanpa peran Bapak. Dialah , sosok pahlawan dalam keluarga.

Buntar

Buntar adalah nama daerah di kota Bogor yang saat ini menjelma menjadi perkotaan. Dimana sawah-sawah yang asri disulap menjadi perumahan-perumahan besar dan hunian rekreasi. Tidak ada lagi pemandangan sawah, burung-burung yang setiap pagi berkicau, padi-padi yang bergoyang, petani yang mencangkul dan segala unsur kehijauan yang menjadi pemasok oksigen itu kini kian terkuras. Menyisakan sedikit saja pohon-pohon cemara dan tanaman hias. Itupun, telah mengganti background asli kampung ini. Dan dikampung inilah Bapak tinggal. Meskipun nyaris berubah menjadi perkotaan, Buntar tetap seperti hutan. Kebanyakan orang mengatakan bahwa Buntar itu hutan. Jauh dari mana-mana. Itu karena Buntar adalah perkampungan yang dihimpit antara perumahan Pakuan Hill dan perumahan Royal Tajur. Bagi Bapak, buntar dalam kondisi apapun tetaplah Buntar yang menjadi tempat kelahirannya dan tempatnya menyambung kisah yang baru bersama Mama.

Masa kecil sampai Remaja

Waktu kecil Bapak adalah anak yang sangat penurut. Apalagi jika diperintah oleh Bapak nya Bapak (Abah) Karena dibandingkan dengan Emak (Ibu) Bapak lebih dekat dengan Abah. Kenapa? kata Bapak Emak itu pelit. Memberi uang jajan untuk sekolah saja hanya seratus perak. Itupun tidak setiap hari. Bapak selama ini mendapatkan uang dari hasil kerjanya yang membantu Abah. Misalnya membantu pekerjaan Abah di kebun. Selain penurut , waktu kecil Bapak termasuk kedalam daftar anak yang nakal. Dia sangat suka main layangan. Hobby nya adalah bermain. Suatu hari dia tidak punya uang untuk membeli layangan akhirnya muncullah ide jahat. Bapak diam-diam suka mencuri uang adiknya untuk kemudian uang curian tersebut dibelikan layangan dan benang kewarung. Barulah Bapak punya layangan dan bisa bermain dengan teman-temannya. Dulu Bapak menceritakan ini sambil tertawa, mengenang masa kecilnya dengan bangga.

Karena Bapak memiliki teman yang Banyak, maka masa Remaja Bapak dihabiskan dengan mengunjungi tempat-tempat sejarah dan rekreasi. Kalau bahasa kerennya dijaman millenial ini adalah travelling. Namanya travelling jaman dulu, tempat yang dikunjungi pun tidak se-wah dijaman sekarang. Karena Bapak punya banyak teman dan sering bermain kemana-mana. Tibalah masa dimana Bapak dikenalkan dengan Mama oleh temannya. Bapak menyukai Mama yang penampilannya seperti perempuan tomboy.

Kisah Asmara

Masa berpacaran Bapak dengan Mama tidak lama, hanya berlangsung 3 bulan. Ketika berpacaran Bapak selalu mengajak Mama ke tempat-tempat yang dahulu ia kunjungi bersama teman-temannya. Kadang Bapak mentraktir mama makan. Tidak begitu tahu kisah Bapak dan Mama seperti apa yang jelas, Mama pernah bilang bahwa Bapak adalah Laki-laki yang baik.

Pekerjaan

Pekerjaan Bapak yang pertama adalah sebagai pegawai lighting. Yaitu buruh yang tugasnya memasang lampu-lampu diatas panggung. Seperti lampu sorot dan semacamnya yang tidak bisa saya jelaskan secara mendetail. Bapak mendapat gaji dari hasil kerjanya untuk menghidupi anak dan istri. Dan pekerjaan ini adalah pekerjaan yang begitu mensejahterakan keluarga. Sayangnya tidak sampai lama, Bapak mendapat musibah dari pekerjaannya sebagai lighting ini. Bapak pernah terjatuh dari ketinggian 15 meter saat sedang memasang lampu. Bapak sakit selama 2 tahun. Dan karena sakitnya yang begitu lama juga ketidakmampuan Bapak untuk bekerja di lighting lagi , maka pada saat itu Bapak berhenti bekerja.

Ekonomi keluarga terpuruk saat Bapak tidak memiliki pekerjaan. Bapak berobat kesana-sini. Karena tidak punya biaya untuk operasi tulang ditangannya yang bergeser, maka Bapak pun rutin mendatangi rumah ustadz untuk mendapatkan air suci. Bapak berharap sembuh dengan pengobatan yang semacam itu. Pengobatan itu selalu didampingi oleh mama yang setia mengurus Bapak ketika Bapak sakit.

Family's StoryWhere stories live. Discover now