Malaikatku #1

38 0 0
                                    

Mama bernama Tuti Aryanti lahir dikota Bogor pada tanggal 03 oktober tahun 1976 jika hari ini saya membuat biografi pada tanggal 26 oktober tahun 2017 maka umur mama sudah menginjak 41 tahun. Tepat tanggal 03 oktober mama berulangtahun dan saya baru tahu hari ini. Miris ya. Anak sendiri tidak tahu tanggal lahir mamanya. Karena begitulah, tanggal lahir mama tidak jelas karena sering terjadinya kesalahan dalam pembuatan ktp ataupun didalam kartu keluarga. Saya tidak pernah tahu kapan mama saya lahir. Dan hari ini saya sudah tahu. Teman, kita hidup didunia ini sebagai makhluk sosial yang akan senantiasa membutuhkan bantuan oranglain. Kita tidak bisa hidup sendirian. Tapi ingatlah bahwa dalam kebersamaan akan ada perpisahan. Saya ingin perpisahan saya nanti dan mama berakhir indah. Semoga pamitnya mama tidak menghilangkan ingatan saya bahwa didunia ini pernah hadir sosok malaikat yang begitu baik. Penyayang dan pelindung setia bagi anak-anaknya. Itulah perumpamaanmu, Ma.

Masa kecil sampai remaja

Mama lahir di Bogor Selatan kampung Bojong Kerta. Saat itu mama tinggal bersama Bapaknya dan Umminya. Mama tinggal dirumah kecil yang sangat berdekatan dengan SDN Rancamaya 1. Sekolah yang sejak dulu menjadi sekolah favorit dan kebanggaan masyarakat rancamaya. Karena bangunan sekolah yang dibangun dijaman dahulu ini ternyata bisa disulap menjadi gedung yang terkesan modern. Padahal hanyalah bangunan tingkat dua dengan lapangan upacara yang cukup luas. Tapi tidak menyangka cukup bernilai tinggi dimata masyarakat. Namun ternyata mama tidak lama merasakan bahagia seperti anak-anak yang lain. Kebahagiaan yang baru sebentar dia rasakan harus kandas ketika Ummi (mamanya mama) meninggal dunia karena penyakit darah tinggi. Saat itu mama adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Kakak mama bernama Acang dan adiknya bernama Anang. Mereka bertiga harus hidup tanpa sosok Ummi. Waktu berjalan dan akhirnya Bapak mama menikah lagi dengan perempuan lain yang sudah memiliki anak. Jadi jelaskan bahwa mama punya saudara tiri dari hasil pernikahan Bapaknya. Mama ikhlas Bapak menikah lagi tapi Mama tidak mau tinggal serumah dengan Ibu tirinya. Meski Ibu tirinya sangat baik. Ngga seperti di film-film indosiar yang menggambarkan sosok Ibu tiri sebagai sosok yang menyeramkan, sadis. Enggak. Mama, Acang dan Anang menjalani kehidupan mereka yang baru pada saat dipindah / kungsikan kerumah Nenek dan Kakek dari Umminya yang sudah meninggal. Kebetulan Ummi masih punya orangtua yang lengkap jadi mama, Acang dan Anang tidak kebingungan akan pindah dan tinggal bersama siapa. Saat itu mama ingat jelas bahwa Anang, adiknya ketika dikungsikan kerumah Nenek dan Kakek adalah bayi suci yang tidak tahu apa-apa. Adalah anak lelaki yang belum pernah melihat wajah Ummi dan Bapaknya. Anang tumbuh dalam perawatan Nenek dengan sangat baik. Mama tersenyum bahagia. Meski tidak ada Ummi maka nenek pun sudah seperti Umminya. Karena nenek adalah induknya perawakan Ummi. Lalu bagaimana dengan Bapak? Bapak dikabarkan masih sering bertemu dengan istri barunya. Saat ini tanggungjawab bapak bertambah karena ada banyak nyawa yang harus ia penuhi kebutuhan hidupnya. Bapak pernah ditawari untuk menjadi seorang Guru karena Bapak sangat pintar dalam berbahasa Inggris. Hal yang sangat menakjubkan kala itu. Tapi Bapak tidak mau. Dia menolak. Dia tidak suka jika harus menjadi Guru. Maka saat itu pekerjaan Bapak adalah sebagai sopir angkutan umum. Dia fokus mencari nafkah tapi jarang berkunjung untuk melihat mama, Acang dan Anang. Allah SWT yang maha mengetahui dan berkehendak akhirnya mengambil nyawa Bapak ketika Mama masih sangat kecil untuk merasakan kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya. Bapak meninggal dunia karena terjatuh dari ketinggian. Dari pohon nangka. Jadilah sekarang status mama, Acang dan Anang sebagai Yatim-Piatu.

Kehilangan adalah keniscayaan karena didunia ini tidak ada yang abadi. Yang abadi adalah diakhirat. Mama berlapang dada menerima kepergian Bapaknya. Dia tetap harus hidup bersama dengan kedua saudaranya yang lain. Saat kecil mama pernah bersekolah di SDN Rancamaya 1 dekat rumah kecilnya yang dulu. Sayang tidak sampai lulus. Mama berhenti sekolah sampai kelas 2 SD. Namun meskipun tidak sampai lulus mama sudah bisa membaca dan berhitung. Sebenarnya mama sangat ingin menyelesaikan sekolahnya. Tapi tidak bisa karena itu sudah menjadi keputusan kakek. Kakek yang melarang mama serius soal sekolah. Kata kakek "Perempuan itu akan kembali ke dapur , jadi tidak usah sekolah tinggi-tinggi." Dan sebenarnya bukan karena itu saja tetapi karena banyak bibi-bibi mama, mereka putus sekolah karena bukannya sekolah mereka malah berpacaran. Sudah ada 2 orang yang seperti itu. Mama bilang yang di putuskan sekolah adalah Bi Lilis dan Bi Kartinah. Lalu mama menjadi kena imbasnya akibat ulah mereka. Kebiasaan mama setelah tidak bersekolah lagi adalah kerja digarmen bersama dengan teman-temannya. Mama sering pulang malam demi mendapatkan upah. Mama bekerja di pabrik boneka milik seorang pria kelahiran korea. Orang korea itu sangat baik kata mama. Bicaranya selalu dengan bahasa Indonesia yang baku. Tapi tidak sampai lama mama mengundurkan diri untuk tidak bekerja lagi disitu karena bekerja disitu seperti kerja rodi tak ada berhentinya. Selanjutnya, karena mama selalu membantu nenek memasak dia pun memilih pekerjaan sebagai tukang masak di warteg. Dari warteg itu mama belajar memasak hidangan khas orang sunda. Pantas aja ya masakan mama itu selalu enak-enak. Hehehe. Sedangkan kalau dirumah Mama juga terbiasa main ke sawah. Biasanya mama selalu kesawah dengan jinjingan rantang yang dibekalkan oleh Nenek. Rantang itu isinya adalah makanan untuk kakek. Nasi , garam, belalang bakar. Mama kadang ikut makan juga dengan kakek. Kata mama makan dengan garam itu sangat enak. Apalagi jika ditambah dengan belalang bakar yang diambil disekitar kebun. Semakin nikmat. Bahkan kalau ada orang yang pada saat itu makan dengan goreng telur maka saat itu juga orang itu di cap sebagai orang kaya. Makan telur itu mewah. Hanya saudagar kaya yang bisa makan telur. Tidak hanya itu mama biasanya bersama teman-teman dikampungnya sering memungut cengkeh. Yaitu rempah-rempah yang biasanya dijadikan hiasan kue nastar saat lebaran. "cengkeh teh mahal baheula mah ndah" (cengkeh itu mahal waktu dulu mah ndah). Mama pun tumbuh menjadi seorang remaja. Percaya ngga kalau Mama adalah perempuan yang cantik jika berdandan. Kebanyakan orang mengira kalau mama itu adalah lelaki karena gayanya yang necis sangat mirip dengan gaya laki-laki. Ketika masa kecil mama memiliki banyak teman perempuan. Namun saat remaja terhitung hanya ada 2 teman mama yang perempuan. Selebihnya adalah laki-laki. Apa karena mama yang berubah tomboy? Saya pernah bertanya kenapa mama begitu membatasi pertemanan dengan perempuan dan kenapa mama seperti laki-laki. Ternyata mama mempunyai kisah yang tidak ingin ia ingat. Namun karena saya memaksanya untuk cerita akhirnya mama mau berbagi sedikit mengenai kisahnya. Dahulu mama adalah perempuan yang disegani tidak hanya teman perempuan tapi teman lelaki juga senang berteman dengan mama. Suatu ketika mama punya teman seorang perempuan, dia selalu curhat ke mama kalau dia sedang suka kepada temannya mama yang laki-laki. Sebut saja si x. Si x memiliki hubungan yang begitu dekat dengan mama. Bahkan dikabarkan si x itu menyukai mama. Tapi mama tidak menerimanya karena mama tidak mau menyakiti hati teman perempuannya. Yang namanya orang suka dia akan terus mengejar sampai dapat dan tidak mau berjauh-jauhan. Si x kerap kali mendekati mama meskipun mama selalu mencoba untuk menghindar. Hal itu membuat teman perempuan mama cemburu. Dia marah-marah dan mencaci mama dengan perkataan yang tidak baik. Sejak itu pula putuslah hubungan pertemanan antara mama dengan perempuan itu hanya karena 1 lelaki akhirnya mama kehilangan 1 teman kepercayaannya. Mama trauma dia jadi tidak mau lagi berteman dekat dengan perempuan karena perempuan itu cenderung mudah marah-marah/emosional. Senang curhat tapi bisa juga menjadi orang yang sangat egois. Akhirnya mama memilih agar ia berteman dengan laki-laki saja. Mama bebas. Tidak terikat rasa tidak enak terhadap siapapun itulah sebabnya kenapa penampilan Mama sangat mirip seperti perempuan tomboy.

Family's StoryWhere stories live. Discover now