apa lagi ini ????

12.6K 449 3
                                    

Risfa pov@

"pagi Risfa "

aku mendongak untuk melihat siapa yang tumben menyapa ku

lagi-lagi aku membeku menatap makhluk Tuhan yang berat kuakui memang tampan ini.

dan lagi-lagi dia terkikik geli melihat reaksiku, yang suer pasti terlihat enggak banget, mulut menganga, mata melotot

duuhhh..betapa buruknya diriku.

buru-buru aku menundukkan kepala "pagi juga pak Didik " balasku pelan seraya berjalan melewatinya.

satu-satu nya orang yang tak ingin aku lihat hanya dia, kenapa malah berdiri di depan gerbang sekolahku, apa yang sedang ia lakukan disini???

bergegas aku berlari masuk,tanpa berniat melihatnya lagi

hingga aku terlonjak ketika seseorang menepuk pundakku
"kenapa buru-buru " dengan cepat kutolehkan kepalaku, kudapati Adib meringis mengangkat tangannya ketika melihatku melotot garang kearahnya
"sorry " ujarnya seraya menjajari langkahku,aku merengut kesal.
"pagi-pagi udah badmood, ada apa sih? mbak Ema ga nyiapin sarapan buatmu za? tanya Adib
"pak Didik kenapa ada disini? tanyaku balik, Adib mengangkat alis "kamu gak tau? "

aku menggeleng tak paham
"kamu lupa za kalo guru bahasa inggris kita, bu nunung dipindah tugas ke sumatra,,,"

"jangan bilang,, pak Didik itu penggantinya "serobotku cepat yang diangguki Adib

"ya Tuhaaannnn,,, dosa apa lagi aku " ku tutup muka ku frustasi
"ah lebay lu Ris " sahut Adib geli
"kamu ga tau Dib,, aku bener-bener ga punya muka untuk bertemu dengan sepupu mu itu " rengekku histeris
"woooiiiiii,,, ada kabar baru,,, guru bahasa inggris kita udah datang,,, cakep bangeeeettttt " teriak Ruly kegirangan

aku dan Adib yang hampir mencapai pintu kelas mendengar kehebohan didalam.

aku meringis miris sedang Adib geleng-geleng kepala melihat teman-teman cewek sekelasnya yang bahagia seakan mendapat tiket liburan keliling dunia.

"selamat datang mimpi burukku " desahku dalam hati sebelum berjalan menuju tempat dudukku.

Didik pov@

hari ini hari pertamaku mengajar di SMA 07 jakarta Timur.

SMA dimana adik sepupu ku satu-satunya Adibul muhtar menuntut ilmu.

bel sudah berdering 5menit yang lalu

pak kepala sekolah pak Budi santosa, pun sudah memberi ku jadwal,kelas mana saja yang hari ini aku pegang.

sesuai dengan jadwal,kelas pertama yang aku ajar adalah kelas 12-satu yang kata beliau terletak di gedung tiga sejalur dengan ruang perpustakaan,di sebelah kanan.

"good morning everybody " sapaku keras begitu memasuki kelas 12-satu,kelas yang tadinya berisik mendadak sepi.

serempak mereka membalas sapaanku"good morning siiirrrrr ".

dengan semangat mereka menyambut kehadiranku, ku lihat di pojokan kelas ada Adib yang tersenyum melihatku dan disampingnya,gadis mungil yang tak mungkin tak aku kenali "Risfa maula" menundukkan kepalanya, aku menahan senyum begitu melihatnya yang tak berani melihatku.

"ternyata,,  ini kelas mereka berdua " batinku senang.

"let me introduce myself for you all, my name is Didik setiawan " ujarku sambil menuliskan namaku di papan tulis.
"you can call me Mr.Didik
as you know, I'm here to replace miss Nunung to holding english class,
so if you have any problem,you can ask me". kataku sambil memperhatikan satu persatu murid baruku.
"may I know Mr. Didik? tanya seorang siswi sambil mengangkat tangannya,aku pun mengangguk mempersilahkan dia bertanya, kulihat betnya dengan nama Ruly.C

"are you single sir?
huuuuuuuuu... pertanyaan Ruly sontak disoraki seluruh kelas,aku hanya tersenyum menatap mereka,sedang Ruly mencak mencak marah,memandang keki ke teman-temannya.

sekilas kulirik Risfa, yang masih menunduk membaca buku nya,sambil sesekali merespon Adib yang mengajak dia bicara.
"be quite please! pintaku, kelaspun hening lagi

"your name is Ruly,right? " tanyaku

"yes sir" jawabnya mengangguk
"maybe this is not important but...".aku menatap seluruh kelas "i just answer Ruly's question,i'm married and.... "
"yaaaaaahhhhh,,," belum juga aku melanjutkan omonganku, kelaspun sudah riuh dengan desahan kecewa siswi-siswiku. mau tak mau membuatku tersenyum geli karna nya.

segera aku memulai kegiatan mengajarku.

Adib pov@

"kamu ga capek za Ris, nunduk mulu " tanyaku pelan pada Risfa

"berisik ahh,, pegel banget tau,, kapan sih bel nya bunyi " sungut Risfa berbisik

aku hanya geleng-geleng kepala melihatnya, didepan kelas, mas ---eh Mr.Didik masih menjelaskan pelajaran.
"5menit lagi "tak urung, aku menjawab juga keluhan Risfa,kudengar ia menghembuskan nafas kesal.

"any problem? "

tiba-tiba Mr.Didik sudah berdiri di sampingku
"no sir "jawabku menatapnya.
"are you okay Risfa " tanya Mr.Didik beralih pada Risfa, kurasakan Risfa menegang ditempatnya
"yes sir "jawabnya tanpa mengangkat kepalanya.
"oh okay "ujar Mr.Didik kembali kedepan

kriiinnggggg....kriiiiinnnnng

bel pergantian pelajaran telah berbunyi

kulihat Risfa menghembuskan nafas lega
"akhirnyaaaaa "

kupalingkan muka kearahnya, dia hanya tersenyum kecut "jangan ketawa lo Dib, nyiksa tau "keluhnya keki
"oh Tuhan betapa indahnya makhluk ciptaanMU ini "bisikku dalam hati.
"siapa yang ketawa, aku cuma ikut berduka cita saja kok " jawabku menggoda nya.
"ih nyebelin deh " ujarnya sambil membereskan buku-buku nya.
"pelajaran bahasa inggris bukan hanya hari ini saja lho Ris, masa tiap ada mas Didik kamu bakal begitu trus " kataku memberitahu.
"akuuuu..." belum juga Risfa menjawab, sudah kepotong oleh teriakan Endah
"kamu manggil Mr.Didik mas? emang kamu kenal beliau sebelumnya za?"
gawat!

suara Endah yang begitu keras, memancing sebagian teman-teman untuk datang mengerumuniku

aku mencari alasan untuk mengelak
"kenal sih,, walau gak begitu dekat " jawabku muter.
"kenal dimana? kini Ira yang bertanya
"eehhhmmmmmm,,  " aku bingung,mencari cari alasan lagi, ku lirik Risfa yang berpura-pura cuek. sedang diujung sana Ryan tersenyum simpul.

great,tega sekali mereka.

"selamat pagi anak-anak " sapa pak Putra, guru biologi kami.
"selamat pagi pak " balas kami serempak, teman-teman yang tadi mengerumuniku pun beranjak kembali ke bangkunya masing-masing. aku menghembuskan nafas lega, hingga membuat Risfa terkikik di tempatnya.
"tega lu Ris " sungutku
"masih mendinglah, daripada deritaku tadi " jawabnya cepat.

"masukkan semua buku-buku kalian,siapkan selembar kertas, hari ini kita ulangan " perintah pak Putra,kami hanya mendesah kecewa tanpa berani membantah.

apes!

perjodohan vs jodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang