menunggu kesempatan

16.5K 523 6
                                    

Risfa pov@

"ga pulang Ris? "tanya Adib heran ketika melihatku masih duduk sedang bel sudah berbunyi 15menit yang lalu,

aku menggeleng "bentar lagi Dib,,"jawabku sambil memainkan hp.

"nunggu Ridho kah? tanya Adib lagi

iiisshhh,,, berisik banget sih ni teman

lagi lagi aku menggeleng dan tak berniat menjawab,

"kenapa? lagi ada masalah dg Ridho za "

oh Tuhan bawel banget makhluk ini

"kalo kamu mau pulang buruan gih "usirku yg disambut dg bibir manyun nya

"tega "sungut Adib,tapi tetap tak beranjak malah kembali duduk di Kursi nya,

"gak jadi pulang? tanyaku heran

Adib menggeleng "aku mau nemeni kamu,kamu nungguin Ridho kesini kan  "jawabnya

"Ridho ga Bakalan kesini"

Adib mengerutkan kening,menuntut penjelasan

aku menghembuskan nafas  "putus "ucapku singkat,ku lihat Adib hanya mengangguk mahfum.

"jadi berapa bulan kamu jalan ma dia, belum ada 100hari kan? tanyanya sambil menghitung hitung dengan jari nya

"apaan sih " ku dorong lengan Adib keras keras tandaku protes,hingga membuatnya terjatuh dari kursi nya,aku menutup mulut kaget lalu buru buru menolongnya yang meringis sambil mengusap usap pantat nya

"A,,Adib,, kamu gapapa,, sorry "ujarku sambil membantu nya berdiri

"gapapa Ris,, cuma kaget aja "jawabnya kikuk melepas tanganku yang menyentuh lengan seragamnya,aku memandangnya heran.

"oooo,,, jadi alasan utama mu memutuskanku karna cowok ini ya "

terdengar suara yang tak asing bagiku segera aku menoleh kearah pintu,kulihat Ridho dan juga Rudi,sohibnya, berdiri diantara pintu kelas dengan raut muka marah dan.... kecewa.

"apa maksudmu Dho "tanyaku malas

aku kembali duduk di bangku ku

"aku pulang dulu ya Ris, Ridho nya udah datang tuh, bicara baik baik ya "pamit Adib segera keluar kelas disusul Rudi, sedang Ridho mendekatiku

"aku ga setuju dengan keputusanmu, bagiku kamu masih cewekku "ujarnya sambil duduk di sampingku

aku Melengos

"Fa,,,aku sayang kamu,aku ga ingin kita berpisah"lirih Ridho

aku hanya melengos

"Faaaaa,,, "

"sayang tapi ga ada perhatian,,aku gag mau Dho "ku gelengkan kepalaku,dan segera aku membereskan peralatan tulisku, memasukkannya kedalam tas dan secepatnya pergi,ku lihat Ridho menggaruk kepala frustasi.

"maaf"

Adib pov@

melihat Risfa bersama Ridho,lagi-lagi membuat aku cemburu,walau awalnya terbersit rasa senang saat Risfa bilang kalau dia sudah putus dari Ridho, 

Ya Tuhan kapan aku punya keberanian untuk menyatakan isi hatiku pada gadis itu

"I'm too shy to ask, I'm too proud to lose "

kulangkahkan kaki menuju parkiran menjemput motorku,

belum juga aku menstater motorku,kulihat Risfa keluar dari gerbang sekolah dengan menundukkan kepala,

segera kularikan motorku,menyusulnya.

"Ris?"panggilku ketika sudah didekatnya,diapun mendadak berhenti dan menoleh kaget kemudian tersenyum singkat ketika tahu bahwa aku yang memanggilnya

"mau pulang bareng " tanyaku,

"boleh " segera dia duduk diboncengan.

segera kulajukan motorku

"punya pacar itu menyakitkan ya Dib? seakan cuma beban, apalagi sang pacar cuek nya gak ketulungan, menyebalkan. aku bener-bener pengen dijodohkan saja "

setelah beberapa menit saling berdiam diri,akhirnya Risfa pun mulai bersuara walau itu sebuah keluhan, yang ku ingat dia pernah mengeluh seperti ini sebelumnya, 4x ini malah!

setiap dia patah hati dia akan curhat seperti ini, kalian jangan heran kenapa aku bisa tau, yang jelas hanya aku satu-satu nya sahabat yang dia punya,tempat dia berbagi cerita,agak heran padahal banyak teman cewek sekelas kami yang terang-terangan ingin dekat dengannya entah mengapa dia seakan menjaga jarak dengan mereka, walau tidak juga terang-terangan menjauh,dulu saat aku bertanya ,dia hanya beralasan "aku sudah punya Lulu husna,tak ingin mencari yang lain,"

sumpah sampai sekarang aku masih penasaran seperti apa Lulu husna itu meski Risfa sering bercerita tentangnya.

"Adiiibbbbbbb,,, "

motor yang aku kendarai agak oleng saat aku terlonjak dengan jeritannya Risfa

untung jalanan sepi, segera aku menepikannya.

"kenapa Ris, bahaya tau jika kamu menjerit mengagetkan aku seperti itu " dengan memasang tampang seram aku berbalik menghadapnya,dia,,, hanya mengerucutkan bibirnya melirik kearah lain, lha kok dia yang marah, seharusnya aku kan yang berhak

"aku turun disini saja " ujarnya dengan nada sinis,aku melongo dibuatnya

"eh Ris, kok malah ngambek, jangan gitu dong " kataku sambil meraih tangannya "aku ga bermaksud memarahimu cuma kamu jangan ngagetin aku kayak gitu dong,bahaya banget "

"aku gak akan teriak-teriak manggil namamu kalau kamu nya juga gak melamun"

hah,, melamun dia bilang.

"eh,, aku gak melamun Ris, aku dengerin kamu ngomong kok"elakku

Risfa mengangkat alisnya,tanda tak percaya "gak ngelamun, tapi aku manggil bolak balik aja gak ada respon,, udah ah, cepet anterin aku pulang, laper banget nih"

tanpa menunggu jawabanku dia kembali duduk dijok belakang

aku hanya geleng-geleng kepala sambil bergegas menjalankan motorku kembali.

perjodohan vs jodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang