2. DAN LAGI

14.9K 1.9K 1.1K
                                    

Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus.
Pada hari ke berapa, pada jam ke berapa, kita tidak pernah tau, rasa sakit apa yang harus kita lalui.
-Tere Liye : Pulang.

●●○○





Pulang dengan berjalan kaki tidak pernah membuat Hinata mengeluh, kaki kecilnya selalu setia berdiri tegak mengantarkan sang pemilik pergi kemana pun.

Bahkan walau sudah keluar dari area sekolah jika masih ada anak-anak dari sekolahnya, Hinata tetap mendapat cacian, perkataan yang kasar dan sebagainya.

Hinata tidak peduli, maunya sih gitu. Tapi tetap saja hatinya mendengar itu semua, apalagi jika bertemu dengan geng Kageyama, dimana pun mereka akan tetap menindas Hinata.

Byuur!

Saat sebuah mobil berlalu tepat di sampingnya tiba-tiba saja ada tangan yang keluar dari salah satu jendela mobil itu kemudian menyiramkan air pada tubuh Hinata.

Hinata yang terkejut kemudian menoleh ke arah mobil itu, dan yaa kalian bisa tebak siapa saja yang berada di dalam mobil itu.

Hinata kesal, bukan karna dia di siram tapi dia takut kalau bukunya akan basah semua, syukurlah hari ini Hinata tidak membawa laptop gratisan dari sekolah miliknya.

Kageyama turun dari mobil tersebut dan berjalan mendekati Hinata, Hinata yang melihatnya pun mulai merasa takut, kakinya bergetar.

Harusnya Hinata lari.

Tapi dia takut hal yang terjadi hari esoknya akan lebih parah dari seharusnya.

"Kau pulang dengan jalan kaki miskin? Haha sedih sekali" Hinata hanya diam, toh di katakan miskin sudah seakan menjadi panggilannya di sekolah.

Kageyama menjambak surai oranye milik Hinata agar sang pemilik mendongak menatap wajahnya.

"Mau pulang bersamaku manis?" Perkataan Kageyama sontak membuatnya semakin takut, jika Hinata menolak maka dia akan mendapatkan perlakuan yang buruk. Tapi jika Hinata menerima... oh itu malah akan semakin buruk.

Hinata menggeleng sangat pelan, Kageyama semakin menarik rambutnya sampai membuat sang pemilik meringis kesakitan.

"Kenapa? Ga pernah ngerasain naik mobil mewah kan?" Kageyama mulai menarik Hinata menuju mobilnya.

Gawat!

Entah apa yang akan di lakukan Kageyama, mungkin saja dia akan menyiksa Hinata, atau bahkan membuangnya di hutan.

Hinata menarik nafas dalam-dalam kemudian menarik tangan Kageyama dengan cepat agar terlepas dari rambutnya.

Berhasil!

Genggaman Kageyama pada rambutnya berhasil Hinata lepas, dia segera berlari sekencang yang dia bisa.

"Sial!" Kageyama segera mengejar Hinata dengan kakinya sendiri.

Hinata memang pendek, namun dia bisa berlari kencang. Sesekali Hinata menoleh ke arah Kageyama yang masih terus mengejarnya.

Sial!

Hinata harus menambah kecepatannya! Harus! Hinata semakin  mempercepat gerakan kakinya membuat jarak antara dirinya dan Kageyama menjadi semakin lebar.

EFFETE (KageHina)Where stories live. Discover now