Part 33

6.4K 364 4
                                    

Mobil Sean membawanya pergi Menjauh dari kediaman Andrew yang masih dipenuhi tamu undangan. Tabby menoleh kebelakang kembali menatap istana milik Andrew. Dia memang tak pantas berada disana apalagi bersanding dengan pemilik istana megah itu. Batin Tabby merasa wanita yang bernama Casey itu lebih pantas disandingkan dengan Andrew dibanding dirinya.

Mobil melaju memecah keheningan malam dengan deru suaranya yang terdengar maskulin. Hanya lantunan instrumen piano yang membuat mobil terasa hidup. Tabby menatap ke luar jendela. Kepalanya dipenuhi dengan banyak pertanyaan tentang siapa wanita itu. Wanita yang merebut perhatian Andrew darinya,yang berhasil membuat Andrew mengacuhkan dirinya,hubungan seperti apa yang mereka punya. Seketika bulir airmata kembali menyeruak dari sudut mata Tabby. Melihat  bahu Tabby yang bergetar karena tangisan membuat Sean memilih untuk bungkam. Sepertinya hanya itu yang bisa dilakukannya saat ini daripada mencoba untuk menghibur wanita yang berhasil menyita perhatiannya saat ini.

Mobil terus melaju semakin menjauh. Tabby hanya pasrah,setidaknya dia bisa menjauh dari Andrew dan tamu tamu undangan yang tak henti hentinya mengucapkan selamat atas pertunangannya. Sebelum wanita itu datang,dia cukup senang dengan ucapan selamat dari semua rekan bisnis Andrew,namun tidak setelah wanita itu datang. Kesenangannya seperti berpindah kepada wanita itu.

Tabby sadar,pria yang duduk di sampingnya,pria yang baru saja dia kenal beberapa menit yang lalu bisa saja berbuat jahat padanya. Namun pikirannya terlalu kalut mengalihkan ketakutan atas pria asing di sampingnya yang bisa saja menyakitinya.

Tabby tak tahu berapa lama,berapa jauh Sean membawanya pergi. Sampai akhirnya mobil Sean berhenti dan memarkir ke arah laut yang diterangi sinar bulan.

Tabby terperangah dengan pemandangan di depannya saat ini. Hamparan laut yang luas,pasir yang masih terlihat putih walaupun hanya mendapat sedikit cahaya dari sinar rembulan, pohon pohon yang bergoyang ditiup semilir angin serta kicauan burung yang masih terdengar walaupun hari sudah malam.

Tabby melepas seat belt yang mengikat tubuhnya dari tadi. Melepaskan high heelsnya dan membuka pintu menyeruak keluar dari mobil dan berlari ke pinggir pantai. Tabby memang sangat menyukai laut.

Sean yang melihat kegirangan tabby cukup lega,karena pilihannya membawa Tabby ke tempat ini bukanlah pilihan yang salah. Dari balik kemudi Sean memperhatikan Tabby yang seakan menari nari di atas pasir. Dia cukup terkejut melihat kecantikan wajah cantik Tabby yang tersenyum di bawah sinar rembulan. Lagi lagi dia mengagumi wanita yang baru beberapa saat lalu menangis tersedu sedu.

Tabby terus bermain di bibir pantai,sekali kali berlari ketika deru ombak menyapu pasir tanpa menperdulikan gaunnya yang basah dan berpasir. Menunduk dan memungut batu batu karang yang teronggok di atas pasir atau merentangkan tangan menghirup dalam aroma laut. Dia seketika lupa kesedihan yang dirasanya beberapa saat lalu.

Melihat Tabby yang tampak menikmati pantai sendiri,Sean merasa tertarik untuk bergabung. Sean ingin menikmati senyum Tabby dari dekat. Sean membuka pintu mobil melangkah mendekati Tabby yang masih asik bermain dengan deru ombak. Duduk dipasir yang tak jauh dimana Tabby berada tanpa memperdulikan setelan pakaian mahalnya dipenuhi butiran pasir yang menempel seketika.

Tabby yang asik menggambar di pasir menyadari keberadaan Sean. Diangkatnya kepalanya memandang Sean dan tersenyum. Dia berterima kasih,pria itu membawanya kemari. Dan kembali melanjutkan kegiatannya yang terhenti beberapa saat.

Jantung Sean dirasa melemah ketika senyum Tabby terurai dari wajahnya dan ditujukan untuknya. Perasaan apa yang dihinggapinya saat ini. Mengapa senyum wanita itu membuat sesuatu bergemuruh didadanya. Sean tak henti hentinya menatap Tabby yang sibuk menuliskan namanya di atas pasir.

Sean kembali menatap Tabby yang kini beranjak melangkah kepadanya. Dan mengambil duduk tepat di sebelah Sean. Dekat sehingga Sean dapat merasakan lengan mereka bersentuhan.

TabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang