Part 7

6 0 1
                                    

Sorry dori stroberi nih ya kawan - kawan karena aku baru muncul😁😁 ini aku baru dapet waktu luang jadi aku manfaatin buat update cerita aku.
Jadi mulai minggu depan aku usahain selalu update cerita oke? Thanks😘
-----------------------------------------------------------

Author POV

Cinta pergi meninggalkan kedua sahabat barunya dengan perasaan yang campur aduk antara kesal dan gelisah dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Natasha.

Tasya yang melihat perubahan raut wajah kakak sepupunya pun heran, karena dia tidak pernah melihat raut wajah Cinta yang sekarang, yaitu dingin dan datar.

Ingin sekali rasanya Tasya menanyakan satu hal pada Cinta, namun ia urungkan karena melihat mimik wajah Cinta.

Setelah sampai diparkiran Cinta langsung masuk kedalam mobil begitu juga dengan Tasya, tidak ada yang membungkam suara sama sekali, keadaan didalam mobil sangatlah sunyi.

Cinta yang sadar akan berubahnya sikapnya langsung mengembalikan wajahnya seperti semula, tanpa beban dan mengembalikan senyumnya walaupun itu hanya senyum yang dipaksakan.

"Tas?! Lo mau makan apa? Gue yang bayar hari ini" ucap Cinta dengan senyum yang terus mengembang walau itu hanya *Fake Smile.

Tasya yang mendengar itu seketika menoleh kearah Cinta, "bagaimana bisa kaka gue berubah cepet kek bunglon?" begitulah fikir Tasya.

"udah, gausah melototin gue kek gitu. Gw tau gw cantik kok" ujar Cinta yang kepedean.

"kak lo ga sakitkan? Sehatkan?" tanya Tasya yang masih belum percaya.

"alhamdulilah sehat walafiat kok gue, ga demam ga flu" ujar Cinta ngawur.

Tasya hanya memutar bola matanya malas, ternyata yang disebelahnya betullah seorang Cinta yang tingkat kewarasannya abnormal.

"kenapa lo? Nanyakin gue sehat atau ngga?" tanya Cinta sambil sesekali melirik kearah Tasya.

"tadi muka lo persis kek mak lampir yang siap menyihir siapa aja yang ganggu and sekarang lo tiba - tiba senyum kayak orang yang ga ada masalah" ujar Tasya takjub terhadap kegilaan kakaknya.

"biasain ajr kali lu. Dasar kids jaman now, masih aja takut. Dih, cemen lu" ujar Cinta merendahkan Tasya.

Namun bukan Tasya namanya kalo ga bisa membalas perkataan seorang Cinta.

"daripada lu old jaman now, disindir sedikit udah baperan!" ujar Tasya menyindir.

"siapa yang baperan?" tanya Cinta lagi.

"lu lah tadi cuman ditanyain sama kak siapa tadi namanya? Na...na..Natasha! Nah itu, sama kak Natasha udah maen kabur aje lu" ujar Tasya lagi.

"gue ga baperan cuman gue males ngomongin soal itu lagi" ujar Cinta dengan nada datar.

Tasya yang mendengar itu mendadak merutuki pernyataannya dan mencoba menelan salivanya melihat perubahan raut wajah Cinta.

Setelah sampai dirumah tidak ada yang membungkam suara sama sekali walaupun mereka sudah memasuki rumah Cinta.

Tasya yang berjalan dibelakang Cinta pun jadi merasa bersalah akibat omongannya yang membuat Cinta merubah sikapnya lagi.

Saat mereka membuka pintu utama ternyata semua lampu sudah dimatikan jadilah mereka berjalan gelap - gelapan.

Namun, saat akan menaiki anak tangga, Cinta dan Tasya berhenti karena nama mereka berdua disebut. Yah, siapa lagi jika seseorang yang tidak diinginkan malah datang dan menginap disini untuk waktu yang cukup lama.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 27, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TERLAMBATWhere stories live. Discover now