Prolog

20.2K 617 19
                                    


Author POV

Suara sepatu kuda di kegelapan malam di tengah hutan yang rimbun membuat siapa saja yang mendengarnya akan gemetar ketakutan.

Tapi tidak untuk segerombolan pria yang menunggang kuda itu sendiri yang tidak lain adalah segerombolan prajurit dari kerajaan lauhan.

Seorang pria tampan perawakan bak seorang dewa kematian dengan gagahnya menunggang kudanya di barisan terdepan para prajurit kerajaan lauhan yang tidak lain adalah kaisar Wang Lee.

Adalah kaisar dari kerajaan lauhan itu sendiri, kaisar yang terkenal dengan kehebatannya dan kekejamannya. Bahkan hanya mendengar namanya saja sudah mampu membuat para kerajaan tetangga gemetar ketakutan.

Kaisar Wang Lee berdiri dengan gagahnya dan tidak lupa dengan tatapan dinginnya. Memandang tajam pada segerombolan pengkhianat kerajaannya yang berdiri didepannya.

"Saya akan mengampuni kalian jika, kalian mau menyerah" ucap kaisar Wang Lee dingin.

"CK..jangan harap kami akan menyerah pada mu, kaisar. Bahkan kami tidak akan pernah Sudi berlutut di depan kaki mu" balas ketua gerombolan pengkhianat itu.

Kaisar Wang Lee mengeram marah mendengar perkataan serta nada hinaan dari pria rendahan di hadapannya.

"Jaga bicara mu, pengkhianat" kata jendrab Yeolin marah.

Kaisar Wang Lee menggakat satu tangannya memberi isyarat untuk diam pada Jendra Yeolin dan langsung di balas anggukan patuh oleh Jendra Yeolin.

Kaisar Wang Lee menyerigai kejam sambil memandang tajam satu persatu pengkhianat di hadapannya.

"Tangkap mereka semua hidup atau mati" Perintah kaisar Wang Lee dingin pada Jendra kerajaannya.

"Baik, yang mulia" jawab Jendra Yeolin.

Jendra Yeolin maju selangkah sambil menyeringai kejam pada para gerombolan pengkhianat di hadapannya, Jendra Yeolin mengkat tinggi-tinggi pedangnya dan memerintahkan anak prajurit kerajaan untuk maju menyerang para pengkhianat di depan.

Suara pedang saling beradu memecah keheningan di tengah malam, kaisar Wang Lee beserta Jendra Yeolin menyerang membabi buta para pengkhianat di depan tidak memberikan kesempatan bagi lawannya untuk menyerangnya balik.

Kaisar Wang Lee dengan kejamnya menebas leher serta tubuh lawannya tanpa belas kasih sedikit pun.

My Queen is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang