A date with Sakura Koji

A date with Sakura Koji 3

"Anehkah?" Tanya Maya heran.

Sakura koji mengangkat bahunya, "Tidak siih... hanya saja dulu kau tidak pernah memesan dengan keju. Bukankah dulu aku seringkali membawakan burger untukmu, tidak pernah sekalipun kau meminta tambahan keju Maya."

Maya menatap Sakura koji. Benar, dulu dia sering sekali menraktirnya makan siang.

Sakura Koji balas menatap Maya, lebih dalam, lebih intens, "Sudah lama tak bertemu denganmu Maya, kupikir sekarang kau lebih suka menu yang lain. Apalagi sejak ..." Pemuda itu terdiam, ia mengalihkan pandangannya pada antrian anak-anak yang ribut di wahana merry go round. Pemuda itu menggigit bibir bawahnya. Hatinya terasa nyeri.

Maya tetap melihatnya dengan tatapan matanya yang polos dan menggemaskan, menunggunya menyelesaikan kalimat itu. tapi Koji mengalihkan pembicaraan saat kembali menghadapnya, "Kenapa sekarang kau memesan burger dengan keju Maya? double lagi."

"Habis sudah umur segini, tetap saja badanku tidak bertambah tinggi! Aku sudah minum susu tiga kali sehari! La...lalu aku pikir bukankah keju juga terbuat dari susu, jadi aku sekarang selalu memesan burger dengan keju. Siapa tahu bisa tam...bah..ting...gi..." Semburan Maya semakin pelan saat dilihatnya Sakura Koji melongo mendengar jawabannya. Ia tidak menyangka kalau akan mendengar alasan seperti itu. Ia tampak sekali menahan tawanya. Maya merengut saat menyadari Sakura Koji menertawakannya saat menjawab pertanyaan itu. Dia merasa konyol.

"Ha ha ha....!", tawa Sakura Koji pecah dengan kerasnya. membuat Maya semakin merasa konyol. Ia mencebik dan wajahnya merengut melihat Sakura Koji yang masih tertawa. Sebal!

"Kau tahu Koji, di rumah tidak mungkin aku bisa makan makanan seperti ini!" Lanjut Maya, terlanjur merasa konyol. Baiknya diteruskan saja.

"Burger dan Cola, dia bilang ini junk food! Tidak masuk hitungan! Kau tahu kan kondisiku sekarang, harus makan makanan yang bergizi, setiap hari hanya boleh makan makanan rumahan. Begitu katanya."

Benar saja, Sakura koji jadi terdiam dan mendengarkan alasan konyolnya.

"Padahal kan sekali-kali aku ingin makan burger, bagaimanapun itu sudah jadi makanan favoritku sejak dulu."

Dilihatnya Sakura koji tersenyum geli.

"Makanya aku senang sekali bisa makan burger lagi." Tutup Maya sambil balas tersenyum. "Aku jadi tidak menyesal pergi denganmu." Tambahnya sambil menggerak-gerakkan alisnya dengan jenaka.

"Hey! Tentu saja kau tidak akan menyesal pergi kencan denganku!" Kali ini Koji yang bersikap konyol, ia berdiri sambil berkacak pinggang. "Kau tahu Maya, Aku ini Sakura Koji, aktor muda berbakat yang sedang tenar-tenarnya. Kupastikan kau akan menikmati setiap detik kencanmu denganku!". Ujarnya pasti sambil menepuk dada bidangnya.

Maya terkikik geli melihat gayanya. "Hihihi...iya, iya, aku percaya itu."

Harus! Batin Sakura Koji. Ia setengah mati berdebar-debar saat mendengar Maya setuju untuk berkencan dengannya hari ini. Dipikirkannya dengan detil tujuan kencan mereka. Ia tahu Maya sangat suka Taman Bermain. Wahana-wahana apa saja yang akan disukai Maya, yang tidak disukainya. Bahkan Sakura Koji bangun terlalu pagi hari ini karena ia merasa harus memilih baju yang pantas dan akan disukai Maya. Untuk kemudian merasa sadar bahwa ia terlalu berlebihan, seperti anak-anak belasan tahun yang menghadapi kencan pertama mereka.

Sakura Koji duduk kembali, "Ah iya, Bagaimana si Mawar Ungu?" tanyanya tiba-tiba pada gadis mungil itu.

"Ha?" Maya terkejut dengan topik yang tiba-tiba berubah itu. "Ooh, dia baik-baik saja. Masih suka mengirimiku mawar ungu. Bahkan bisa seminggu sekali." Ekspresi Maya melembut, pipinya merona saat membicarakan pengagum setianya itu.

Sebersit rasa cemburu melanda hati Koji. "Masih jadi pengagummu yang nomor satu rupanya."

Maya tertawa kecil. "Iya. Buketnya selalu disertai pesan-pesan pemberi semangat."

Sakura koji tersenyum melihat ekspresi wajah Maya.

"Maya?"

"Ya?"

"Kamu sangat bahagia ya?"

Maya terpana mendengar pertanyaan itu. Senyumnya segera merekah.

"Ya Koji. Sangat bahagia." Tuturnya lembut.