"Jawab aku Yerin. Aku bertanya padamu"

Yerin masih diam tak menjawab satupun perkataan maupun pertanyaan Soonyoung. Soonyoung merasa dikancangi pun mulai memutar tubuh Yerin agar berhadapan dengannya

"Jujurlah padaku hm? Apa kau benar-benar marah padaku karena sesuatu?"

Yerin memejamkan matanya sejenak dan menghembuskan nafas kecil sebelum ia berkata, "Kau kenapa seperti ini? Pulang larut malam setelah kau meeting dengan klien luar negerimu. Kau selalu saja pulang dan langsung tidur mengenakan ini. Aku merasa sedih akhirnya mengetahui suamiku sangat lelah dalam bekerja. Makanya aku ingin kau meluangkan waktu berdua denganku agar kau bisa bersantai sejenak dari dunia kantormu. Dan juga membuang pikiran Jennie di otakmu itu"

Ucapan Yerin meyayat hati Soonyoung. Baru pertama kali ia mendengar Yerin mengatakan hal itu. Ia tak tahu kalau Yerin selama ini selalu memantaunya dan bahkan mengetahui aktifitasnya. Jadi seminggu ini Yerin tak tidur dan menunggunya? Tapi tunggu ... kenapa dia menbawa-bawa Jennie? Bukankah ia sudah menjelaskan kalau ia dan Jennie hanya sebagai Boss dan asisten pribadi saja di kantor

Cemburu? Apa iya Istrinya cemburu dengan sekretaris pribadinya? Lagipula Soonyoung juga tak terlalu dekat dengan Jennie. Mereka hanya dekat saat ada proyek besar saja. Fix ia yakin kalau Yerin hanya peduli tentang keadaannya saja

"Entah kapan pekerjaan ini akan cepat berakhir, yang jelas aku juga merindukan saat-saat bersamamu. Dan aku ingin kita selalu bersama selamanya tanpa ada orang ketiga dalam rumah tangga kita", kata Soonyoung sambil mengelus pipi lembut Yerin membuat Yerin seketika meluluh

"Kajja! Kita sarapan sekarang dan setelahnya aku akan mandi", ucap Soonyoung kemudian bergandengan menuju ke meja makan

Mereka menikmati waktu berdua mereka yang terbilang singkat itu. Makan dan berangkat bersama saja sudah lebih dari cukup untuk mereka. Soonyoung mengantar Yerin ke agensi dan pergi ke kantor setelahnya

***

Biasanya makan siang ini, Yerin dan Mingyu akan mengobrol. Entah apa yang mereka obrolkan, mulai dari hal-hal sepele hingga menegenai pekerjaan di agensipun mereka perbincangkan. Tapi itu sudah biasa setiap mereka di kantin agensi

"Mingyu-ya, apa kau sudah memiliki kekasih?", tanya Yerin sambil menyeruput jus melonnya

Mingyu langsung tersedak begitu mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Yerin. Pertanyaan macam apa itu?

"Sudah nuna, baru sebulan yang lalu", jawabnya menetralkan nafasnya

"Jinjja? Kenapa kau tak bilang padaku?"

"Aku takut kalau nuna tau, nanti aku kehilangan pekerjaanku", Mingyu berkata dengan nada bergetar

Yerin tersenyum ke arahnya kemudian berkata, "Jangan takut. Aku tak akan memecat dirimu Mingyu-ya. Aku justru senang kau sudah memiliki kekasih"

"Mwo? Jinjja? Tapi apa alasannya nuna?", Mingyu menatap Yerin dengan serius

"Kau sudah berumur 25 tahun. Sudah saatnya kau memiliki kekasih dan menikah. Kau sudah matang sekarang. Tak sepertiku dulu dijodohkan saat masih di SOPA dan menikah setelah lulus", jelas Yerin

"Apa yang kupikirkan berbanding terbalik dengan apa yang nuna katakan. Gamsahabnida mengizinkanku berpacaran", kata Mingyu

"Kita sudah berteman cukup lama, jadi aku sudah tahu seperti apa sifatmu dan yang lain. Memang peraturan disini tidak mengizinkan karyawan berpacaran selama 4 tahun, dan setelahnya mereka boleh berpacaran maupun menikah. Tetapi karena kita sudah lama berteman dan kita juga satu perkuliahan maka aku sangat percaya padamu", Yerin menjelaskannya panjang lebar dan tersenyum

[2] I'm Sorry • 권 순영 • ✔ Where stories live. Discover now