Jantung Aileen berdegup kencang, sungguh benar-benar sakit mendengarnya. Posisinya sudah sejak awal salah. Dan kesalahan itu yang membuat orang di sekitarnya menderita hingga seperti ini.

"Gue lupa." Aileen seakan menelan mentah-mentah sebuah pisau ke dalam mulutnya hingga menyobek kerongkongannya sampai di usus-ususnya. Aileen mentup kedua matanya sejenak, merasakan sakitnya pisau itu merobek organ tubuhnya.

Tetesan air mata kembali tumpah dari pelupuk mata Aileen, bahkan hanya menyebut nama sosok pria itu Aileen tak sanggup. Aileen bingung harus menyalahkan siapa atau semua yang menimpah kedua orang tua Clarista.

Devan tidak salah,yang salah hanya Aileen yang membuat Devan menyukainya. Aileen yang salah karena membuat Devan begitu mencintainya. Benar, semuanya berawal dari dirinya. Seharusnya dari awal Aileen tidak muncul di kehidupan antara Clarista dan Devan. Seharusnya waktu itu Aileen tidak menjatuhkan yogurt-nya.

Flasback On

Seorang gadis kecil tengah berdiri di depan supermarket, gadis kecil itu sedang mengisap sebotol yogrut di tangannya, sementara tangan yang lain memegang botol yogurt yang belum terbuka. Aileen Aurelia Griselda nama panjang gadis kecil ini.

"Aurel, tunggu sebentar disini. Bunda akan mengambil barang yang tertinggal di dalam. " kata Grisella-nama ibu dari Aurel-

Aurel mengangguk,"Bunda jangan lama." Kata Aurel kemudian menghisap minuman miliknya. setelah itu Grisella berjalan masuk kembali ke supermarket.

"Hei! Jangan berdiri di sana, cepat kita harus pergi!" kata seorang anak kecil yang sedang berlari menuju arah Aurel- tidak lebih tepatnya kearah supermarket-

"Tunggu, aku capek,Ta." Kata seorang pria kecil yang sedang mengatur deru nafasnya yang berada tidak jauh di belakang gadis cilik tadi.

Aurel memerhatikan kedua anak kecil itu, Gadis kecil tadi langsung menghela nafas frustasi kemudian berjalan kembali kearah anak kecil tadi. "Dasar lemah, kau ini pria kenapa kalah dariku sih," oceh gadis kecil tadi sambil menarik tangan anak kecil itu untuk memaksanya berjalan.

"Jangan meremehkanku, saat aku besar nanti kau yang akan membutuhkanku." Balas anak kecil itu masih berjalan dengan ogah-ogah.

Aurel tersenyum kecil melihat tingkah kedua anak kecil yang berbeda genre ini. "Meleka lucu," guman Aurel masih menatap kedua ana kecil ini yang sudah sampai di depan supermarket.

"Astaga, lepas tanganku, Lista." Kata anak kecil itu sambil menarik tangannya dengan paksa dari genggaman tangan gadis kecil yang di panggil Lista oleh anak laki-laki ini.

"Namaku pake R, bukan L. R-I-S-T-A," jelas gadis kecil bernama Rista itu.

"Oh namanya Rista," guman Aurel.

"Devan nggak bisa nyebut EL, jadinya gitu. Siapa suruh pake nama susah." Kata anak laki-laki itu.

Rista langsung berjalan dengan tergesah-gesah meninggalkan anak laki-laki yang bernama Devan itu. "Tunggu,Lista." Teriak Devan.

Karena tidak berhati-hati, Rista tanpa sengaja menabrak Aurel yang berdiri tepat di samping pintu masuk,hingga membuat minuman Aurel terjatuh dan tumpah. "Astaga, maaf." Kata Rista sambil meraih botol yogurt itu sebelum semua isinya tumpuh semuanya.

"Lihat sekarang, ini salahmu Devan. Kalau anak ini menangis kau yang akan di marahi oleh ibunya." Devan langsung terkejut kemudian melangkah mendekati Rista.

"Kenapa Devan? Kamu yang nablak dia, jadi kamu yang salah, bukan Devan." Kata Devan.

Sementara Aurel masih setia menatap kedua anak kecil yang di anggapnya lucu itu,"Kamu nggak marah,kan?" tanya Rista pada Aurel. Aurel kemudian mengangguk.

Fisika Vs Bahasa Inggris [COMPLETED]Where stories live. Discover now