Ichiban No Takaramono (Kenangan Yang Paling Berharga Bagiku)

9 2 0
                                    

[Ichiban No Takaramono]
––––—–————————
[Kenangan Yang Paling Berharga Bagiku]
Author: Agnes M. D. C
Part: 1/1
Genre: Romance, sad, songfict
Tema: Kehilangan

One-shoot
=======================================

Dia terbangun.
Nafasnya menderu.
Tangannya gemetaran.
Ia merasa takut.
Tatapan matanya seakan-akan mengatakan bahwa dirinya baru saja mengalami kejadian buruk, namun ia segera menepis hal itu.

Penglihatannya buram akibat baru bangun tidur.
Tidak mengerti dengan keadaan dirinya sendiri, ia mencoba untuk bangkit dari kasurnya namun limbung karena masih belum mengusai dirinya.

Setelah beberapa menit akhirnya ia berhasil berdiri dengan kedua kakinya. Merasa cukup kuat untuk berjalan, ia segera pergi ke kamar mandi; membersihkan semua keringat dan bau badan yang menyengat, menggosok giginya, dan mengeramas rambutnya.

Setelah 20 menit barulah ia keluar dari kamar mandi lengkap dengan kaos warna peach dan celana jeans biru pendek. Bau menyengat lavender menguar dari seluruh bagian tubuhnya. Setelah dirasa perfect, ia segera pergi ke sebuah ruangan di dalam rumahnya yang cukup besar itu.

Terdapat sebuah ruangan dengan background yang didominasi warna hitam-putih. Di ruangan itu hanya ada piano, lemari berbentuk setengah lingkaran –yang terlihat menempel di tembok, serta beberapa tanaman hias yang menghiasi ruangan itu.

Sesosok laki-laki terlihat duduk diatas kursi piano. Lelaki itu meletakkan jari -jari tangannya diatas tuts piano; memosisikannya sedemikian rupa. Kelopak matanya terpejam; membayangkan sesuatu yang selalu menghantuinya beberapa dekade ini. Beberapa menit kemudian ia membuka kelopak matanya; terlihat tatapan mata hitam tajamnya seakan berusaha meyakinkan dirinya sendiri –entah apa yang ingin diyakinkannya– dan dentingan piano pun mulai terdengar.

[kao o awashitara kenkashite bakari
sore mo ii omoide datta - Setiap kali kita bertemu
Kita hanya akan bertengkar
Meski demikian itu adalah kenangan yang indah ]

Dentingan lembut piano itu membuat dirinya kembali ke masa lalunya, mengenang semua masa lalu yang dilewati dengan indah dengan orang-orang yang disayanginya.

Ayahnya, yang selalu bersiteru dengannya masalah pekerjaan dan penyerahan jabatan yang sama sekali tidak menarik perhatiannya.

Ibunya, yang selalu mengomelinya karena umurnya yang menginjak usia tua–yang menurutnya–sudah seharusnya memiliki pendamping hidup.

Adiknya, yang selalu merecokinya dan selalu mengajaknya adu mulut lantaran terlalu sering melamun bahkan disaat situasi genting sekalipun.

Sahabat-sahabatnya, yang selalu mengatainya freak karena tindak-tanduknya yang berbeda dari dirinya sebelumnya.

Pacarnya? Dia tidak pernah –SAMA SEKALI– punya pacar. Jangankan pacar, teman perempuannya saja bisa dihitung jari.

Semua kenangan itu seakan menghantam dirinya dengan penyesalan bertubi-tubi. Membuat dirinya selalu menyendiri dan tertutup dengan dunia sekitar. Ia hanya akan berinteraksi sebentar dalam pertemuan-pertemuan penting yang diselenggarakan beberapa kolega bisnisnya lalu berpamitan untuk pulang. Ia tidak akan pernah tahan dengan suara bising, tatapan curiga sana-sini, dan aura yang seakan-akan mengatakan kamu-harus-tahu-diri-berada-dilingkungan-yang-seperti-ini.

[kimi ga oshietekuretanda mou kowakunai
donna fujiyuu demo shiawase wa tsukameru dakara- Kamu mengajarkanku hal ini
dan aku takkan takut lagi
Meskipun begitu sulit
aku pasti dapat menggapai kebahagiaan
untuk itu]

Mereka selalu mementingkan kepentingan diri mereka sendiri, hingga akhirnya lelaki itu bertemu dengan seorang perempuan –yang umurnya kira-kira 2 tahun dibawahnya– di sebuah acara yang tidak sengaja diikutinya; seminar psikologi yang diadakan oleh salah satu koleganya dibidang kesehatan.

Mereka saling berkenalan, bertukar pendapat, serta memberikan nomer telepon yang bisa dihubungi. Tidak hanya sampai disitu, mereka bahkan saling video call lewat Line, serta sering merencanakan beberapa pertemuan.

Segala yang mereka lakukan membuat lelaki itu lupa bahwa dia seharusnya tidak bisa berinteraksi sebaik yang sedang dilakukannya saat ini; mengacak rambutnya dan selalu menggoda perempuan itu. Ia lupa bahwa ia takut dengan dunia luar. Namun karena perempuan yang sekarang sedang tertawa di sampingnya, ia merasa nyaman dan tidak mempermasalahkan hal itu.

[hitori demo yuku yo tatoe tsurakute mo
kimi to mita yume wa kanarazu motteku yo
kimi to ga yokatta hoka no dare demo nai
demo mezameta asa kimi wa inainda ne - Meski sendiri aku akan tetap maju meskipun jika itu menyakitkan
Aku pasti akan membawa mimpi yang aku lihat bersamamu
Bersama denganmu begitu luar biasa
Hanya denganmu dan bukan siapapun
Namun ketika aku bangun di pagi hari
Kamu sudah tak ada di sana]

Namun segalanya sirna karena kesalahan yang sama. Tidak bisa dibilang sama, tapi ada beberapa kronologis yang membuat artikel itu terlihat sama dan terkesan bahwa itu adalah kertas bohong dengan tujuan lain dan ia tau untuk apa kertas itu.

Suara maskulin lelaki itu pun keluar. Ia berusaha menahan. Sedari tadi air matanya selalu siap untuk tumpah dan menganak sungai; meratapi nasib orang-orang yang dikasihinya.

"Aku tau aku salah, tapi aku ingin diberikan kesempatan untuk bersama kalian lagi. Aku tau aku salah telah mengabaikan kalian tapi tolong berikan aku satu kesempatan. Tuhan aku memohon padamu, jangan biarkan diriku merasa terpuruk atas segala hal yang telah terjadi di masa lalu, aku hanya ingin melupakannya dan move on; melanjutkan kehidupanku." ucap lelaki tersebut masih dengan tetap menekan tuts-tuts piano yang mengalun semakin indah daripada awal tadi.

zutto asondereru sonna ki ga shiteta
ki ga shiteita dake wakatteru
umaretekita koto mou koukai wa shinai
matsuri no ato mitai samishii kedo sorosoro ikou
[Aku merasa kita baru saja bersenang-senang
Aku mengerti jika aku hanya merasa seperti itu
Aku tidak lagi menyesal karena telah terlahir
seperti perasaan setelah festival
rasanya kesepian namun kini saatnya untuk pergi]

doko made mo yuku yo koko de shitta koto
shiawase to iu yume o kanaete miseru yo
kimi to hanarete mo donna ni tookunatte mo
atarashii asa ni atashi wa ikiru yo
[Aku akan pergi ke manapun
Dengan hal yang telah aku pelajari disini
Akan ku tunjukkan bahwa
Impian yang disebut kebahagiaan dapat menjadi nyata
Meskipun kita berpisah
Seberapa jauh pun kita berpisah nantinya
aku akan hidup pada pagi yang baru]

hitori demo yuku yo shi ni takunatte mo
koe ga kikoeru yo shinde wa ikenai to
tatoe tsurakute mo samishisa ni naite mo
kokoro no oku ni wa nukumori o kanjiru yo
[Meski sendirian
Aku akan tetap maju meskipun aku sekarat
Namun aku mendengar suaramu mengatakan padaku untuk tidak mati
meskipun menyakitkan
Meskipun jika aku menangis dalam kesendirian
Jauh didalam hatiku
Aku merasakan kehangatanmu]

megutte nagarete toki wa utsuroida
mou nani ga atta ka omoidasenai kedo
me o tojitemireba dare ka no warai koe
naze ka sore ga ima ichiban no takaramono
[Berubah dan terus bergulir
Waktu itu sementara
Apa yang terjadi setelah itu? Aku tidak ingat
Namun ketika aku mencoba menutup mata
Aku dapat mendengar suara tertawa seseorang
Bagaimana pun
Kini hal itu telah menjadi kenangan yang paling berharga bagiku]

Lagu yang indah. Menggambarkan kesedihan mendalam dari seorang anak manusia yang merasakan kehilangan orang-orang terdekatnya lantaran keegoisannya dan ketidak pekaannya sehingga membuat mereka meninggal dengan keadaan mengenaskan; belum diketahui penyebabnya.

"Aku tau, kita akan selalu tetap terhubung karena hati kita akan tetap terus seperti itu."

The StoryWhere stories live. Discover now