The Envious

11 2 0
                                    

[The Envious]
Author: Yuki Afifah41
Genre: romance, angst, bad(?)
Part: 1/1
One-shoot
=======================================

Seorang gadis berdiri menghadap sebuah jendela besar yang menampilkan gemerlapnya kota yang ada dibawah sana. Netra gelapnya menatap botol kaca yang ada dalam genggamannya. Raganya berada dalam ruangan itu, tapi hati dan pikirannya berada di tempat yang jauh disana.
Seorang pria memasuki ruangan itu lalu menunduk hormat. Pria itu berdiri tak jauh dari tempat si gadis berdiri. Gadis itu menyodorkan botol kaca yang ada dalam genggamannya. 

"Anda yakin nona Yuki?" tanya pria itu seraya menatap tak percaya gadis yang ia panggil Yuki.

Yuki mengangguk, masih menatap botol itu. Hati dan pikirannya pun masih berada di tempat yang jauh disana.

"Bukankah nona mencintainya?" ujar pria itu. Lagi-lagi Yuki hanya mengangguk. Pria itu menatap prihatin gadis dihadapannya.

"Pergilah Alex dan lakukan tugasmu sebelum aku berubah pikiran dan menjadikan kau yang harus meminum itu." ujar Yuki tajam. Alex menggelengkan kepalanya pelan lalu segera mengambil botol kaca yang disodorkan padanya lalu pergi meninggalkan gedung itu.

Setelah kepergian Alex, Yuki segera berjalan kearah brankas yang ada di dalam ruangan itu. Ia berlutut dihadapan brankas itu lalu menekan beberapa angka sebagai sandi. Yuki mengeluarkan sepucuk senjata api dari dalam brankas lalu segera menutupnya kembali.

Yuki berjalan dengan cepat menuju mobil sportnya di lantai bawah. Mobil sport itu segera melaju kencang membelah jalanan  yang mulai sepi.

Mobil itu berhenti disebuah bangunan. Yuki mendorong dengan keras pintu bangunan itu lalu segera mengacungkan senjata api yang ada ditangannya kepada seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari tempatnya.

"Apa yang kau lakukan disini Yuki dan apa apaan ini?" gadis itu menatap tajam kearah Yuki yang mengacungkan senjatanya.

"Pergilah bersamanya dan berbahagialah kalian di akhirat." balas Yuki dingin.

"Yuki? Jangan bilang kau telah membunuhnya." suara gadis itu mulai bergetar.

"Jika iya?" Gadis itu menatap Yuki tak percaya.

"Kau gila Yuki! Seharusnya kau mendengarkan penjelasannya." pekik gadis itu.

"Apalagi? Aku tau ia berselingkuh denganmu Lala. " ujar Yuki tajam. Senjata ditangannya masih setia teracung. Jjka ia menekan pelatuknya, maka gadis dihadapanya akan mati saat itu juga.

"Ini tak seperti yang kau bayangkan Yuki." Seorang gadis lain muncul dihadapan Yuki. Melihat gadis itu membuat Yuki merasakan nyeri di dadanya.

"Kau? Kau juga berkhianat Chan?"

"Tidak Yuki. Tidak ada yang menghianatimu. Aku dan Kei tidak mengkhianatimu. Kami berusaha melindungimu Yuki ..." Chan berusaha mendekati Yuki."... Kau buta Yuki. Kau buta karena kau cemburu."

"Kei berusaha melindungimu Yuki. Ia meminta bantuanku untuk melindungimu. Beberapa orang berusaha membunuhmu. Kei mengetahui hal itu. Ia lalu menemuiku dan Lala; meminta bantuan kami untuk melindungimu." Chan berusaha meyakinkan Yuki.

"Ia tulus mencintaimu Yuki. Rumah yang ia bangun bukan untukku. Itu untukmu. Itu adalah rumah yang selalu kau impikan." Lala menatap Yuki berusaha meyakinkannya.

"Jika kau tidak percaya, pergilah dan lihat rumah itu. Diatas pintu utama terukir namamu dan Kei." ujar Chan.

Yuki segera berlalu meninggalkan bangunan itu lalu berlari kearah sebuah rumah yang berada tidak jauh dari bangunan tadi. Ia segera membuka pintu utama dan melihat kearah atas pintu itu. Benar. Diatas sana terukir dengan indah namanya dan Kei.

Yuki segera mengeluarkan HPnya lalu berusaha menghubungi Alex, namun semuanya terlambat. Kei telah meminum cairan yang diberikannya pada Alex.

Yuki kembali memacu mobilnya cepat dan membelah jalanan kota yang sudah sepi. Ia akhirnya tiba disebuah apartemen . Yuki segera berlari kedalam apartemennya dan mencari sosok yang sangat ia cintai, Kei. Berharap bahwa apa yang dikatakan Allex adalah kebohongan.

Namun semuanya hancur  saat ia melihat Kei yang terbaring diatas sebuah karpet tebal. Yuki segera memeluk tubuh Kei yang sudah mulai dingin. Ia terlambat. Disamping tubuh Kei terdapat botol kaca yang tadi diberikannya pada Alex.

Kei telah meminum habis racun itu. Ya. Racun. Yuki telalu cemburu saat melihat Kei dekat dengan Lala, rivalnya. Yuki menangis seraya mendekap tubuh dingin Kei yang sudah tak bernyawa. Tangis itu terdengar sangat pilu.

Chan dan Lala yang mengikuti Yuki hanya bisa menatanya prihatin. Yuki telah termakan emosinya sendiri. Ia telah kehilangan orang yang benar-benar tulus mencintainya dan oranh yang benar-benar ia cintai.

~~~~
Seorang pria terbaring kaku disebuah ruangan. Seorang gadis memasuki ruangan itu dengan membawa sebuah botol kaca. Gadis berdiri tepat di samping pria itu.

"Maaf." ujar gadis itu lirih. Ya, gadis itu adalah Yuki. Ia menggenggam erat jemari Kei yang sudah terbaring kaku dihadapannya.

"Aku tak bisa hidup tanpamu Kei. Tak akan ada lagi orang yang akan menjagaku, menyayangiku, mengkhawatirkanku dan melengkapi hidupku seperti dirimu. Biarkan aku ikut bersamamu Kei." Suara gadis itu terdengar sangat lirih.

Yuki menaiki tempat Kei terbaring. Ia membuka tutup botol yang ada ditangannya lalu meneguk habis isi botol itu. Yuki membuang asal botol itu higga akhirnya pecah.  Ia membaringkan dirinya disebelah sang kekasih lalu memeluk erat tubuh sang kekasih sebelum ia ikut menutup mata untuk selama lamanya. Ya, isi botol itu adalah racun yang sama seperti yang diminum Kei beberapa jam lalu.

Sekarang tubuh kedua membeku. Keduanya telah tiada. Wajah keduanya tampak damai.  Yuki menyesali perbuatannya dan menyadari bahwa ia tak bisa hidup tanpa Kei. Ia tak bisa hidup sebagai bos mafia nomor 1 di dunia ini sendirian. Ia membutuhkan Kei yang akan menjaga dan melindunginya.

Yuki memilih memberikan semua aset yang dimilikinya kepada sang rival, Lala dan sahabatnya, Chan. Lalu, ia memutuskan mengakhiri hidupnya. Jika ia tak bisa hidup bahagia bersama Kei di dunia bisakah ia hidup bahagia bersama Kei di akhirat?  Itulah yang dipikirkan Yuki terakhir kali.

=END=

Author's note

Okee.. Disini Aku cuman mau menyampaikan kalo cerita ini itu bikinan temenku terus aku publish kesini. Afifah41 ini akunnya, kalo mau saran+kritik dll bisa dm ke dia.. Atau bisa dm ke aku juga biar aku sampein ke dia.

Itu doang sih wkwkwk.. Makasih vote+comentnya ><

The StoryWhere stories live. Discover now