15. Our terrible cooking

4.8K 520 52
                                    

Zayn dan Liam memutuskan untuk tidur di tempat Niall karena sudah terlalu malas untuk pulang

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Zayn dan Liam memutuskan untuk tidur di tempat Niall karena sudah terlalu malas untuk pulang. Bebebrapa jam yang lalu baru saja selesai menggarap lagu karangan mereka bertiga. Liam sudah terlelap sejak tadi di kamar tamu, begitupun Niall di kamarnya. Sedangkan Zayn masih mengganti-ganti channel televisi di ruang tv karena masih belum mengantuk.

Tiba-tiba Zayn merasakan tubuhnya merinding, seperti ada seseorang yang memperhatikannya. Ia menoleh ke belakang, tidak ada siapa-siapa.

Merasa situasi di dalam semakin aneh, Zayn memutuskan keluar untuk mencari udara sebentar. Lagi pula jam setengah tiga pagi seperti ini pasti masih sangat sepi. Zayn tidak membutuhkan pengawalan untuk sekedar jalan-jalan.

"Hai, Zayn!" Seseorang menepuk Zayn dari belakang saat dirinya sudah berada di luar.

"Victoria? Kau tinggal di daerah sini juga?"

Victoria mengangkat bahu. "Kenapa kau tidak tidur? Apa rumah Niall tidak nyaman untukmu?"

Zayn mengangkat bahunya. "Insomnia."

"Apa itu?" Tanya Victoria polos dan membuat Zayn sedikit heran.

"Susah tidur. Kau juga, kenapa belum tidur?"

"Kan aku memang tidak tidur."

"Hah?"

Victoria menyadari bahwa ia baru saja mengatakan hal konyol. Mana mungkin ada manusia yang tidak tidur. "Maksudku, imno... sino... sia?"

"Insomnia. Haha!"

Zayn dan Victoria memutuskan untuk berkeliling di sekitar. Mereka mampir ke sebuah minimarket karena Zayn ingin membeli air mineral dan rokok.

"Mau ice cream?" Tanyanya pada Victoria sambil membayar kepada bapak-bapak tua penjaga minimarket.

Pria tua itu tersenyum. "Ah, terima kasih, tidak perlu, hehe."

"Eh?" Zayn bingung kenapa malah pria kasir ini yang menjawab pertanyaannya.

"Kau menawarkanku ice cream, tapi kan aku yang jual ke—"

"Oh, haha. Maaf, maksudnya aku tawarkan ke temanku ini."

"Hah? Siapa?" Tanya kasir itu. Karena memang kasir itu tidak melihat siapapun sedang bersama Zayn.

Dia hanya melihat Zayn sendirian.

"Siapa lagi kalau bukan dia ini." Jawab Zayn sambil melirik Victoria. Tapi tetap saja kasir itu tidak melihat siapa pun.

"Kau... sendirian..."

Victoria terkejut, ia baru saja menyadari kalau ia belum membuat dirinya bisa dilihat oleh manusia. Pantas saja kasir ini tidak bisa melihatnya.

Tapi... Zayn bisa melihatnya?

"Zayn, cepat. Aku buru-buru." Kata Victoria untuk membuat Zayn segera keluar dari minimarket itu.

My Casperحيث تعيش القصص. اكتشف الآن