Bali: last destination

3 0 0
                                    

Izin sudah didapat dengan perjuangan bak pahlawan di medan perang. Michael sangat gembira.
"Puji Tuhan" katanya
Chating pun di mulai kembali.
"Maybe we will meet in Bali. So fun"
"Are you serious?" Kata Bram
"Ya. What do you think?"
"We can meet. It's awesome!"
Kebahagiaan mungkin terjadi tiap hari. Tapi kebahagiaan yang dirasakan Michael, seperti kebahagiaan yang meliputi dan akhirnya keluar.
"Luar biasa. Hidupku tidak akan membosan lagi!"
Michael sudah membayangkan hal2 menyenangkan sebelum dia sampai ke Bali. Sangat konyol.
Bram dan teman2nya tinggal di villa di Bali.
Michael, seperti pengemis, take.punya rumah, dan uang yang dia punya tidak banyak.
Michele memberitahukan semua tentang dirinya, sampai seluruh isi dompetnya dia ceritakan.
"^^ you can live with me. I have three friends. One girl and one boy"
"It's Ok for u and friends?"
"Of course"
Kabar bagus, dan Tuhan memang baik.
Michael langsung berpikir untuk datang ke villa yang sudah dia katakan di pesan.
Michael datang tanpa rasa takut, Bram dan temannya akan menipunya, atau menyakiti nya.
Setelah tiba, Michael melihatnya sekeliling, sebelum masuk, lingkungan asri, tidak panas karena banyak login di sekeliling. "Rumah nya tidak besar, tapi cukup untuk bertiga mungkin juga berempat" kata Michael dalam hati.
Michael melangkah ke pekarangan rumah dengan percaya diri.
Dia melangkah maju, sampai di depan pintu, dia mulai mengetuk,
"Bram. Are u in home?" Teriaknya
"Apa ada Bel?" Pikir Michael
"Bram.."
Dia terus mengetuk dan memanggil tapi tanpa ada yang menjawab.
Bahkan tidak ada tetangga yang terlihat.
"Mungkin mereka sedang ke pantai. Aku akan menunggu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bule and iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang