Serpihan - 5

78.8K 10.3K 526
                                    

Sekuat apapun kamu menjaga
Yang pergi akan tetap pergi
Sekuat apapun kamu menolak
Yang datang akan tetap datang
Semesta memang kadang senang bercanda
-Sujiwo Tejo-

Jon Bon Jovi pernah berkata, It's okay to be a little broken. Everybody's broken in this life. Kata-kata itu dijadikan Willy sebagai slogan untuk hidupnya. Ya, jadi manusia rusak dikit nggak masalah lah, pikirnya dulu. Tapi setiap orang punya masanya sendiri untuk berubah, bertemu dengan Nadhira adalah awal titik perubahan dalam diri Willy, dia mulai serius memikirkan hidupnya ke depan, yang selama ini hanya berkutat pada bermain-main berubah menjadi lebih terarah. Willy mulai membayangkan memiliki keluarga kecil dengan Nadhira.

Ya, dia mencintai Nadhira, walau dia tahu hubungan mereka pasti akan menghadapi masalah yang besar, perbedaan keyakinan adalah masalah paling rumit dalam sebuah hubungan menurut Willy. Dia dibesarkan dengan keyakinannya dan tidak akan semudah itu menyerah hanya karena cinta, begitupula dengan Nadhira. Perpisahan Willy dengan Nadhira tentu meninggalkan bekas, dia menyayangi Nadhira, bahkan saking sayangnya, Willy tidak berani untuk merusak Nadhira dan dia ikut bahagia karena sekarang Nadi bisa mendapat pria yang seiman yang menjadi suamianya. Nadi pantas mendapatkan itu.

"Papa! Look!"

Perhatian Willy pada laptopnya teralihkan pada Oliv yang sedang membawa sebuah figura kecil yang diambil anak itu dari laci meja.

"Who's that?" tanya Willy.

"It's me, like a baby!"

Willy tertawa lalu mengangkat Oliv ke pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Willy tertawa lalu mengangkat Oliv ke pangkuannya. "Ini Oliv, waktu baru belajar duduk."

"Perutnya gendut," katanya sambil mengamati potretnya saat usia sepuluh bulan.

"Iya, sekarang juga gendut nih." Willy menunjuk perut Oliv. Anak itu tertawa-tawa, Willy menciumi Oliv sampai anak itu meminta ampun.

"Papa pipi Oliv capek!" teriaknya.

"Hahaha, kenapa capek?" Willy menyudahi serangan ciumannya pada Oliv.

"Kalau ketawa terus pipi Oliv capek." Olivia memengangi pipinya dengan kedua tangan mungilnya. Willy tertawa geli melihat tingkah anaknya itu.

"Besok Papa ke Bandung, Nak."

Oliv membulatkan matanya. "Ambil tobeli?" Olivia sering diajak Willy memetik stroberi di Lembang, makanya dia selalu menghubungkan Bandung dengan stroberi.

"Stroberi, bukan tobeli," kata Willy mengoreksi ucapan Olivia. Oliv sudah bisa menyebutkan huruf R sebelum genap tiga tahun, tapi dia selalu terbiasa mengucapkan tobeli alih-alih stroberi.

"Iya itu."

"Itu apa?"

Oliv berpura-pura kesal lalu menghela nafasnya. "Stroberi."

Serpihan Hati (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang