Ratapan

1.1K 45 10
                                    

Ahmad yang mulai menuju Taman SurgaNya mengambil sebuah buku berlafalkan Arab dimasukanya kedalam tas biru berselempang,tempelan stiker warna warni yang Ia beli sewaktu SD menjadi saksi betapa sayangnya Ahmad dengan tas itu.
Setiap Ahad pagi Ia menyampaikan beberapa hujjah yang Ia tau
"Sampaikan kebaikan walau satu ayat"
Pegangan yang tertanam hebat didalam kalbunya,
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,Innalhamdanillah nahmaduhu wanastinuhu...
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa sokhbihi ajmain..
Muqadimmah yang selalu Ahmad bacakan disetiap awal memulai ceramah
"Hijrah bukan hanya perkara pakaian..hati hati wahai akhi fillah jikalau hijrahmu hanya berubah pada pakaianmu
Percuma memakai celana laa Isbal jika engkau masih punya mulut yang jauh lebih Isbal,aku mengajak hadirin sekalian untuk perlahan merubah kepribadian walau itu pahit"
Sekelumit ceramah yang Ia sampaikan dikala dhuha Masjid Al Mukarommah,

Srek srek srek...
Suara gesekan sandal biru Ahmad terdengar karena buru buru pulang,ketika sampai di rumahnya sambil meminum segelas kopi manis buatan sendiri dengan sepotong roti yang Ia beli dijalan,Ahmad mulai berpikir, Ya kawan lamanya yang telah berpindah sama sekali tak ada kabar darinya
Kamu dimana sih ni?
Bisik Ahmad dengan pandangan kosong menatap awan,entah bagaimana mungkin seorang Anni bisa dengan mudah melupakan kawan dan sahabatnya yang telah berjuang membuatnya Hijrah
------------
Aduh ketagihan nih aku lama lama....nikmat banget ternyata
Jalan yang mulai belok sangat jauh bukan hanya sebuah kiasan,gaya jalanya mulai berbeda sempoyongan istilahnya.
Diskotik mulai menjadi tempat yang wajib Ia kunjungi,sepertinya Lia mulai berhasil menjerumuskan Anni ke dalam jurang kesesatan
Sementara itu,di sisi dunia yang lain Fatimah semakin mantap menatap pilihan hidupnya untuk mulai merubah akhlak dan selembar kain yang sudah biasa nampak daripadanya
"Ummi,aku mohon restu mulai hari ini aku mulai berbenah ke arah yang lebih jauh lagi aku semakin tau batasan aurat yang boleh nampak daripada lelaki ajnabi
Imam syafi'i rahimahullahu ta'ala
Memberikan suatu anjuran untuk menyisakan sepasang mata sahaja yang boleh nampak
Tutur Fatimah dengan menunduk,
Terus? Senyuman bahagia mulai terlihat dari wajah sang Ibu
"Izinkan aku berNiqab ummi"
Tangisan Fatimah memohon restu membuat sang Ibu bahagia
Pelukan erat Ibu Fatimah membuatnya turut bahagia
Dan sang Ummi merestuinya.
Gamis ungu panjang dengan kerudung besar dan penutup mulut dan hidungnya mulai Ia kenakan.
Cobaan dan godaan tak pernah berhenti semenjak Ia memantapkan diri berNiqab.
Bagaimana keadaan Anni?
Tanya Fatimah menatap cermin
-----
Setelan rok pendek diatas lutut dan baju ketat membuat pandangan lelaki tak berkedip memandang Anni,nyaris lekuk tubuhnya terpampang jelas inilah yang jelas ditakutkan sang Rasul
Ialah wanita yang berpakaian tapi telanjang.
Banyak diantara kawan kawan Ahmad yang mulai pelan pelan mendekatkan diri pada Agama
Kejujuran yang didakwahkan oleh Ahmad membuat teman teman dikelasnya menjadi jujur saat ulangan bahkan kelas Ahmad dibaiat menjadi kelas terjujur di sekolahnya
"Jujur bakal ajur ialah suatu prinsip yang sangat keliru! Coba kita lihat berapa banyak orang pintar yang duduk di kursi panas? Semua orang orang disana adalah orang pintar! Tapi berapa orang yang mengutamakan kejujuran? Nihil!
Kata kata yang keluar dari Ahmad dengan sedikit emosi
Bangsa ini bisa hancur karena orang pintar yang tidak jujur!
Ahmad juga sangat prihatin dengan keadaan politik negeri ini.
Tapi,bagimanapun juga aku dilahirkan dan dibesarkan di negeri ini
"Hubhul wathon minal Iman"
Cinta tanah Air sebagian dari iman yang selalu di genggam kuat kuat dalam keyakinan Ahmad.
Apalah dayaku hanya orang kecil yang bahkan hampir mustahil duduk di majlis rakyat
Cita cita Ahmad ingin mengubah negeri ini sangat besar namun tak jarang bisikan pesimis datang menghantui
Merubah Nusantara dengan sentuhan Agama namun tetap berpegangan pada Pancasila
Ialah harapan Ahmad.
Sementara itu,semakin jauh kehidupan Anni dari shirotol mustaqim akibat rayuan manis dari Lia
Pepatah melayu pernah mengatakan
"bagaikan menanam tebu di pinggir bibir"
Sepatah kata yang sangat tepat menggambarkan sosok Lia yang semakin berkuasa dan menyetir kehidupan Anni.
"Kita itu hidup didunia dibikin enak aja kali"
Dengan nglantur Lia berkata demikian pada sahabat barunya yang masih labil akan keyakinanya.
-----
"Apa yang sebenarnya terjadi padaku ya Tuhan?"
Ratapan Anni menatap lantai dikamarnya,siapa yang patut aku salahkan?,ayah dan ibuku tak pernah mengenalkan agama padaku sama sekali,ada rasa panggilan untuk dekat denganMu tapi langkahku sangat berat
Bisa saja bagi Anni untuk dekat pada Rabbnya tapi seakan masih ada saja gangguan ditambah pula sekarang Ia bersahabat dengan Lia seorang gadis yang entah berasal dari mana bahkan pernah menjadi wanita penghibur bagi pria pria yang tak halal baginya.
Naudzubillah tsumma naudzubillah
Tiap kali Anni pulang dari kegiatan sekolah dan berpesta ria bersama Lia Ia selalu menyesali akan perbuatanya,bahkan pernah sekali Ia mengamuk lantaran merasa heran akan dirinya sendiri mengapa ketika Ia berbuat maksiat seakan tak peduli apapun namun sepulangnya dari maksiat Ia menyesali
Dengan teriak kencang
Ya Tuhanku..jikalau engkau ingin aku menjadi baik berikan aku hidayahmu..tapi jika engkau ingin aku bermaksiat selalu jauhkan aku dari rasa penyesalan...
Suara yang sepatutnya diucapkan oleh orang yang beriman dan dekat dengan Allah,
Namun diucapkan oleh Anni,wanita ahlulmaksiat.
Fatimah semakin dekat dengan Rabbnya sedangkan Anni masih berada diantara kebimbangan Imanya.
Semoga Allah berikan Anni hidayah untuk dekat denganya.
Do'a Fatimah untuk Anni yang selalu dipanjatkan disepertiga malamnya.
Gelisah dan tak tenang selalu menyelimuti Anni entah apakah ini tanda tanda masuknya hidayah?
Anni pernah mendengar tentang istidraj takut mendengarnya karena Ia merasa hidupnya selalu bergelimang harta walau tak pernah sujud dihadapanya.
-------
 
Kring......
Bel sekolah berbunyi tanda dimulainya pelajaran,
Matematika terjadwal menjadi yang pertama,pak Anjar seorang guru yang banyak digemari oleh murid murid disekolah itu,mengajar pelajaran yang menjadi momok sebagian besar murid namun Beliau dapat mengemas materi menjadi menarik dan asik
"Fatimah?"
Panggil pak Anjar pada Fatimah yang tengah menunduk
"Eh..iya pak?,ada apa?"
Jawab Fatimah dengan sedikit kaget lantaran pikiranya tak berada diruangan itu.
"Kamu pake cadar?"
Tanya seorang guru yang penasaran melihat pemandangan yang tak biasa.
"Em i.. emm i..iya pak"
Fatimah menjawab dengan gugup dan merasa ketakutan,
"Alhamdulillah,bagus kalo begitu karena dakwah itu bukan hanya omongan tapi perlu diamalkan"
Kaget mendengar jawaban pak Anjar yang ternyata sangat mendukung pilihanya
"Terima kasih pak"
Jawab Fatimah dengan senyuman dibalik Niqabnya.
Pukul 16.00 pelajaran telah usai dimana hari itu diisi oleh 5 pelajaran yaitu Matematika,Sosiologi,Geografi,
Bahasa Arab,dan Sejarah.
Beruntung ada pelajaran bahasa Arab yang mengajarkan Nahwu sharaf sehingga para murid mendapatkan ilmu diatas rata rata pelajar sekolah negeri.
"Assalamu'alaikum,Fatimah pulang Ummi"
Alangkah terkejutnya Fatimah ketika melihat ada tamu spesial yang sudah menunggu diruang Tamu bersama Umminya.
Bagai tersambar petir hati Fatimah terperanga dan tak percaya kalau mereka ada dirumahnya.

Alhamdulillahirabbil'alamin
Sudah bisa update lagi nih sahabat😊
Kira kira siapa yang datang yah sahabat?
Komen dan vote yah??😊


Air Mata HijrahWhere stories live. Discover now