05 - ABC Lima Dasar

225 19 9
                                    

05 - ABC Lima Dasar



I've been looking sad in
all the nicest places
—I Don't Wanna Live Forever (Zayn ft. Taylor Swift)

💮

"ABC lima dasar!"

"A, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k."

"Nama hewan!" ujar Della.

Jam pelajaran Biologi kali ini diisi dengan permainan ABC Lima Dasar karena gurunya ada kepentingan mendesak di luar. Jadi, karena guru tidak memberikan tugas, anak-anak bebas melakukan apa saja selagi tidak membuat keributan.

Sementara Kikan, Della, Arga, dan Yoga mengisi kekosongan jam dengan bermain.

"Kijang," jawab Kikan.

"Kumbang," sahut Della.

Kemudian Yoga menyusul ucapan Kikan dan Della, "Kelelawar."

"Buruan, Ga." Kikan mengetuk-ngetuk meja tidak sabar ingin mencoreng wajah Arga dengan bedak tabur yang ia bawa dari rumah.

"Kikan," kata Arga.

"Hah, apaan?" tanya Kikan tidak mengerti.

"Nama hewan, kan?" tanya Arga.

Sedetik...

Dua detik...

Kikan melotot kemudian menoyor Arga dengan telunjuknya.

"Yeee! Sialan, lo!" pekik Kikan, sementara teman-temannya hanya tertawa melihat tingkah Arga dan Kikan.

Kikan menepuk-nepuk tangannya yang putih akibat bedak tabur kemudian membereskan mejanya yang bertabur bedak.

"Udahan, ah. Capek gue." Kikan memasukkan barangnya ke dalam tas biru navy-nya.

"Ye, gitu aja ngambek," ujar Arga sambil membersihkan wajahnya dari olesan bedak tabur. Begitu pula dengan Della dan Yoga.

"Udah bersih belom?" tanya Arga.

Kikan menggeleng lalu menunjuk bagian pipi sebelah kiri. "Tuh, masih ada."

"Di sini?" tanya Arga lagi.

Kikan mencondongkan badannya sedikit kemudian tangannya terjulur ke arah pipi Arga.

"Diem."

Arga menghentikan gerakan tangannya dan membiarkan tangan halus Kikan membersihkan bedak yang menempel pada pipinya.

Terlihat jelas wajah manis Kikan di depan wajah Arga. Mata cokelatnya yang indah memantulkan cerminan wajah Arga yang sedang melongo.

Mata Arga menelusuri setiap bagian wajah Kikan. Turun ke hidungnya, kemudian bibir merah jambunya.

Cantik.

"Ki," panggil Arga.

Arga mengambil tangan Kikan yang masih sibuk membersihkan bedak di kedua pipinya.

Seketika layaknya aliran listrik yang menyengat, Kikan agak tersentak dengan perbuatan Arga.

"Hm?" gumam Kikan.

Arga menatap Kikan sebentar kemudian berkata, "Tangan lo kasar banget, sih."

Yah.

City LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang