6

36 2 17
                                    

Adara pov

Oh Astaga, ini sungguh luar biasa Bu Dut Dut kesambet jin. Aku penasaran jin manakah yang merasuki tubuh Cikgu besar,  apa mungkin jin badak? atau jin kuda nil? atau mungkin jin gajah?  hhaha kan mereka memiliki kesamaan bobot dengan Bu Dut Dut.Gaje

Apa mungkin Bu Dut Dut juga merasakan hal yang sama denganku saat ini? ya aku juga pernah kerasukan... apa perlu kuceritakan? oke baiklah kalian terlalu antusias untuk mendengarkan ceritaku.
.

.

.

.
Oopps aku lupa..

Lupa, Lupa Lupa Lupa, Lupa lagi kisahnya..Ingat, Aku ingat ,ingat cuma ingat Akhirnya..Kuburan Band versi aku keren gak? kalo kalian bilang keren baru aku ceritain.

Seingatku waktu itu hari sabtu yang kebetulan jam pelajaran pertama adalah olahraga, ketika aku sampai disekolah semuanya masih baik-baik saja semuanya masih normal, iyalah normal kalo gak normal namanya bukan sekolahan itu mah rumah sakit jiwa. Lanjut, aku berjalan menuju tempat dudukku yang bersebelahan dengan Ilina yang tengah menangis sambil mencengkram bahunya , aku pikir ia menagis karena baru putus lagi ternyata aku salah besar , ada sesuatu yang membuatnya takut.

Denger denger, katanya sih kemarin malam si Mary rada rada hampir kesurupan gitu deh. Kayanya dia kesurupan hantu nyamuk yang sering diceritain Neiss itu. Iiiihhh, kan serem.

.....

....

Aku menengok kearah Bu Dut dut yang entah kenapa tiba tiba pingsan dipangkuan Bu Wati dan Bu Lidiya.

"Farhan..."panggilku membuat Farhan menengok kearahku.
"Lihat itu"tunjukku pada Bu Dut Dut

Mata Farhan membelalak selebar bulan purnama 14 melihat salah satu keajaiban alam yang tengah berlangsung.
"Apa yang terjadi?"tanyanya

Baru saja aku ingin menjawab peranyaannya, aku kembali dibuat tertegun kala melihat seorang gadis yang mirip Chealsea Islan tengah beraksi gak karuan ditambah lagi mulutnya yang komat kamit.

Dukkk..Bu Dut Dut roboh menghempas ketanah, para murid dan guru mulai mengerumuni seperti lalat kelaparan yang sedang berebut makan.

Aku dan Farhan berlari menerobos kerumunan berharap melihat apa yang terjadi.

"Farhan....kau lihat itu? " Mataku membelalak sempurna.

"Ya..." Farhan menunjuk gadis yang berdiri dibelakang Bu Dut Dut .

"Neiss" Pekikku keras, Ia tidak menjawab hanya melambaikan tangan kearah kami.

Bu Dut Dut digotong keruang UKS , sementara itu para siswa kembali masuk kelas masing-masing.

"Neiss, you're amazing baby" ujar Ilina, dengan wajah berbinar.

"Stt..Cikgu Matek nak masuk"Ucap Lea.

"Selamat siang , Hari ini kita menjawab soal halaman 45 , silahkan buka buku kalian."Ucap Bu Rabia sambil memainkan spidol ditangannya.

"Ada yang bisa mengerjakan?"tanya Bu Rabia memecah keheningan. "Oke baiklah, saya beri keringanan jawabannya A , silahkan kerjakan"Lanjutnya.

"Bayu..bagaimana cara mendapatkan hasilnya?"

"Saya tanya dulu,  ibu bisa gak ngerjainnya? " ujar bayu

"tentu saja, ada-ada saja kamu,  pertanyaan kok gitu"

"Kalo ibu bisa terus ngapain nyuruh saya yang ngerjain, mending ibu deh ngerjain sendiri daripada saya , kan belum tentu jawabannya pas." jelasnya tanpa rasa bersalah.

(3) Diary Kelas Dua BelasWhere stories live. Discover now