Chapter 2

252 8 0
                                    

Yura menatap sahabanya yang sedang melamun di hadapannya.
Dia sudah tahu jika Aluna lah yang pertama kali menemukan mayat itu.

"Luna kau baik baik saja kan?"

Aluna lalu menolehkan wajahnya ke arah Yura begitu mendengar pertanyaan tersebut.

"Ya aku baik" jawab Aluna seraya tersenyum tipis.

"Kau terlihat syok, benar tak apa apa?"

"Tak usah khawatir aku baik baik saja. Aku hanya masih sedikit kaget"

Yura mengangguk paham.
Dalam hatinya ia bertanya sebenarnya ada apa dibalik peristiwa kematian ini. Kenapa semuanya terasa ada yang janggal. Dia menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pemikiran randomnya.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Aluna.

"Emm tidak" balas Yura.

.

.

.

.

Aluna sedang berjalan menuju perpustakaan. Ia akan meminjam buku untuk mengerjakan sanksi yang di berikan oleh Mr. Sehun tempo hari.

Ditemani dengan laptopnya. Ia mulai mengerjakan tugas tersebut dengan tekun dan teliti.

Lama berkutat dengan tugasnya ia memutuskan berhenti sejenak untuk merenggangkan otot otot tubuhnya yang terasa pegal akibat terlalu lama duduk sambil mengetik.

Tiba tiba memori kejadian beberapa hari yang lalu terlintas di otaknya. Dia sedikit meringis mengingat bagaimana kondisi mayat tersebut.

Kenapa dari sekian banyak orang disini harus aku menjadi yang pertama melihatnya.

Jujur dia sedikit terganggu dengan ingatan kejadian tersebut. Ia jadi takut jika harus melewati ke tempat kejadian itu.
Dia bukan takut pada hantu yang mungkin saja bergentayangan seperti apa yang teman temannya bicarakan. Ia malah memikirkan kemungkinan lain.

Mungkin saja orang tersebut dibunuh dan pembunuhnya masih berkeliaran di sekitarnya untuk mencari target selanjutnya. Ia jadi bertanya pada dirinya sendiri apakah pembunuhnya tahu jika ia yang menemukan korbannya dan berniat menjadikan ia korban selanjutnya? Oh tidak memikirkannya saja Aluna sudah merasa ketakutan. Jangan sampai hal itu terjadi, ia masih ingin hidup.

Satu hal lagi yang membuat pikirannya terganggu adalah jika benar dua korban yang sudah mati itu dibunuh, kira kira apa penyebabnya? Tapi bukannya dua kejadian itu terlihat seperti bunuh diri dan bukan pembunuhan.
Lalu jika benar bunuh diri, ia jadi ingin tahu alasan mereka melakukannya. Apakah semudah itu memutuskan mengakhiri hidup? Seberat apakah masalahnya? Kenapa sekarang ia jadi terlihat seperti orang yang ingin tahu urusan orang lain.
Sudahlah Aluna memilih mengemas barangnya dan segera meninggalkan perpustakaan, hari sudah sore menjelang malam. Suasana kampus juga sudah mulai sepi. Ia jadi takut tanpa alasan.

Sial ini pasti gara gara mayat itu.

***

"Tugasnya aku terima. Lain kali jangan ulangi lagi, kau paham Miss Luna?"

Aluna sudah menyerahkan tugasnya pada Sehun dan sepertinya ia harus menyiapkan telinganya untuk mendengar sedikit ceramah dari dosen tampannya itu.

"Iya Mr saya paham. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi"

"Aku tidak suka dengan orang yang suka mengumbar janji. Jadi simpan saja janjimu dan buktikan ucapanmu dengan tindakan" balas Sehun.

ROOM 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang