Chap 21. Growl

Mulai dari awal
                                    

"Eh?" Chanyeol mengerjap.

"Iya, padahal aku kira kau tidak memiliki teman seperti ini."

"Teman seperti apa maksudmu, Baekhyun-ah?" Salah satu dari mereka menyentuh pipi Baekhyun. "Ah, kulitmu lembut sekali!"

Baekhyun ingin tahu bagian itu juga.

"Aku tidak tahu kalau teman-teman Channie adalah para wanita yang terlihat elegan," katanya gugup. Dia mencoba berbohong untuk tidak menyinggung mereka. Lagi pula... ini sebuah kebetulan. Biasanya mereka berkunjung ke diskotik mahal, namun sekarang mereka terdampar di kedai ini untuk minum.

Ketika Channie bertanya tadi, mereka hanya ingin suasana baru. Barang-barang mahal bermerk mereka bukan main-main.

"Ah, terima kasih. Kau sangat menyenangkan! Berbeda dengan orang yang selalu ogah memuji kami meski kami berpenampilan mahal!" Mereka terkikik lagi. Chanyeol yang merasa diintimidasi kali ini.

"Sebenarnya, Chan juga memiliki teman lain yang lebih mewah daripada kami." Salah satu dari mereka berkomentar. Chanyeol menelan ludah. Kalau diteruskan, bisa-bisa mereka makin berkomentar tak penting.

"Apa maksudnya?" Dan seperti biasa Baekhyun terlalu ingin tahu.

"Tanyakan saja padanya! Memangnya dia tidak pernah bilang?" Mereka malah melemparkan semuanya pada Chanyeol. Chanyeol gugup dan juga gelagapan. Chanyeol tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Kalau sampai mereka tahu, maka semuanya akan bubar begitu saja!

"Channie... apa maksud mereka?" tanya Baekhyun akhirnya. Chanyeol tergagap. Dia ingin mengatakan banyak hal, namun tertahan begitu saja di tenggorokannya. Para wanita itu juga menunggu sambil tersenyum puas.

Mereka mencoba untuk menjebak Chanyeol. Chanyeol tidak tahu harus bagaimana. Kalau dia berbohong, maka para wanita sialan ini pasti akan menertawakannya. Kalau dia jujur, maka semuanya selsai.

"Aku tidak mengerti apa maksud mereka, Baekhyun-ah. Hanya saja... sekarang aku tidak ingin mengatakan apa pun di depan mereka."

Baekhyun peka dengan perubahan emosi Channie. Dia hanya tersenyum dan menghela napas. Dia ingin segera kembali dan pulang ke apartemennya yang nyaman. Baekhyun tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia harus mencari cara bagaimana meminta izin pada mereka untuk pulang terlebih dahulu. Sementara itu, Channie juga sepertinya ingin kembali.

Memang benar, Chanyeol ingin kembali. Hanya saja...

Dia tidak ingin para wanita ini mengancam dan mengusik Baekhyun. Dia harus bicara dengan mereka.

"Channie..." Baekhyun berbisik.

"Ya?"

"Aku ingin ke kamar mandi sebentar." Setelah itu Baekhyun akan pulang lebih dulu. Kalau meminta izin tak ada gunanya, maka cara satu-satunya adalah dengan melarikan diri.

Chanyeol mengangguk. Baekhyun berdiri dan melangkah ke kamar mandi. Chanyeol menatap mereka tak suka. Ada hal yang ingin dia katakan sebelum pulang.

"Aku akan menyusul sebentar lagi!" Chanyeol berbisik lembut. Baekhyun mengangguk cepat.

Namun malam itu semua kebohongan Chanyeol sia-sia. Chanyeol tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Salah satu dari mereka yang sejak tadi hanya diam saja sebagai pengawas akhirnya berdiri. Dia mengikuti langkah Baekhyun.

"Baekhyun!" panggilnya. Baekhyun menghentikan langkahnya dan terkejut. Salah satu dari mereka mengikutinya. Apa dia tahu niat Baekhyun yang sebenarnya?

"Ada apa?"

"Kau ingin pulang?"

Baekhyun menatapnya penuh rasa bersalah. Wanita itu tersenyum dan menggeleng lagi.

My Poor HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang