Langkah Kedua

8.7K 450 49
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

All main character : Naruto © Masashi Kishimoto

.
.
.
.
.
.
.

Suara kicauan burung seakan menyuruh sakura untuk bangun dari mimpi indahnya. Sebuah mimpi yang mungkin akan menjadi mimpi terakhir baginya, mimpinya adalah menjadi seorang dokter agar bisa membantu orang orang yang sakit, alasan yang klasik, tapi memang itulah alasannya, pekerjaan seorang dokter untuk mengobati orang yang sakit bukan?.

Beberapa menit kemudian setelah sakura mendengar kicauan burung, netra hijau bening miliknya terbuka menampilkan mata yang sembab karna dia baru saja menangis tadi malam.

Saat ini dia berada dirumah ibunya, sakura berada dikamar miliknya tapi kamarnya tidak layak disebut kamar, lihatlah sprei putih itu tidak lagi berada pada tempatnya, tisu bekas ingus yang berceceran dimana mana, kaleng minuman bir tergeletak begitu saja dilantai kamarnya.

Tok tok tok suara ketukan pintu masuk keindra pendengaran sakura

“nona sakura buka pintunya”

“siapa?” jawab sakura dari dalam kamar

“saya rock lee nona”

‘ahh lee si pemuda berambut mirip mangkok, orang kepercayaan ayahku’ batin sakura kemudian sakura terlelap kembali mengabaikan suara ketukan pintu yang semakin lama semakin keras suaranya.

Ah bahkan suaranya sekarang menjadi sebuah gedoran

“SENJU SAKURA BUKA PINTUNYA!!” teriak tsunade ibu sakura

Sakura yang mendengar teriakan monster milik ibunya itu langsung saja membuka mata sembabnya.

“sakura sedang keluar” jawab sakura asal

“kemana?” anehnya tsunade masih saja menjawab pernyataan konyol dari anaknya

“kesurga, apakah ibu mau ikut?”

BRAK!!! Pintu kamar sakura yang berwarna pink terbuka secara paksa akibat tendangan maut dari ibunya.

“SA KU RA apa yang kau katakan! Pergi kesurga?, amalmu didunia ini masih sedikit sakura, kau bahkan sering membaca cerita diwattpad yang raitingnya M, kau ini!, jadilah anak yang berbakti kepada orang tua, kasih ibu tak terhingga sepanjang masa sakura” kata sang ibu yang memberikan siraman rohani dipagi hari kepada anak semata wayangnya

“ibuku sayang  membaca cerita dengan raiting M itu asik tau, saku terpaksa melakukan itu karna diwattpad tidak ada cerita yang raitingnya N ibu norak ah, bacanya nomor togel melulu sih, “

“kau ini! Ini demi kelangsungan hidup kita saku, kita tak bisa makan tanpa nomor togel itu”

“halooo kita, loe aja kali gue engga” jawab sang anak yang sukses diberi deathglare oleh ibunya

“dasar anak tidak sopan, saku kau habis menangis?, ya ampun matamu sembab nak”

“tak usah lebay bu, aku hanya shock saat aku mengetahui aku akan segera menikah, hahhhhh! Umurku baru 20 tahun ibu, aku masih muda, aku tidak mau menikah hiks”

Tsunade yang melihat anaknya menangis hanya bisa memeluk dan menenangkannya

“sakura maafkan ibu dan ayah nak, ibu mengerti perasaanmu saat ini, tapi ibu mohon padamu ini bukan demi kebaikan ayah dan ibu, tapi demi kebaikan seluruh umat manusia”

“hmm, aku mengerti ibu” kata sakura sambil melepas pelukan hangat dari sang ibu

“nah sekarang kamu mandi dan ganti bajumu”

The Devil WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang