Merekalah bukti cinta sejati yang nyata dimata Seokjin.

Sebenarnya, appa-nya ingin sekali keluar dari lingkungan licik keluarganya. Namun, nenek dari Jeon Seokjin tetap menyeret namja paruh baya itu untuk kembali, tak ingin kehilangan anak sulung yang ia miliki.

Awalnya semua berjalan baik, sangat baik untuk keluarga kecil ini. Akan tetapi, mereka tidak menyadari bahwa dibalik ketenangan itu terdapat badai yang siap menghempas tubuh mereka ketanah dengan keras.

Jeon Yunho, anak kedua serta adik dari appa Seokjin inilah pelaku dari setiap rasa sakit yang merasuki anak remaja itu.

Yunho memanipulasi setiap cerita dengan mulut berbisa yang ia punya. Meruntuhkan perusahaan yang tengah di pegang oleh appa Seokjin saat itu.

Mengambil alih semua kepercayaan neneknya dan berimbas pada keluarga malang ini.

Tepat tiga hari setelah ulangtahun Seokjin, appa-nya ditemukan tewas karena serangan jantung.

Seokjin mengetahui semuanya, karena saat itu Seokjin tengah berada disana. Ingin menghampiri sang appa dan memamerkan prestasi yang ia dapat dari salah satu bidang olahraga yang ia sukai.

Sayup-sayup terdengar suara yang dikeluarkan appa-nya, bentakan dan rasa tak percaya dengan ucapan orang lain yang berada disebrang line telpon.

Beberapa detik setelah menyudahi panggilan tersebut, namja paruh baya itu tersungkur sambil meremas bagian dadanya yang terasa sakit. Mendengar dentuman suara benda jatuh yang tak sengaja tersenggol oleh appa-nya, Seokjin sontak berlari mendekat.

Raut kesakitan tampak sangat jelas diwajah lelah itu, membuat Seokjin ingin sekali menggantikannya.

"Seok.. Seokjin" rintih appa-nya pelan.

Seokjin semakin menangis, ia menggenggam tangan sang appa. Sungguh ia tidak tau harus melakukan apa. Untuk berteriak memanggil oranglain saja ia tidak ingat.

"Si..siapa yang melakukan ini appa?" tanya Seokjin sambil menangis.

"Jeon... dia... jangan beruru..san dengan.. Jeon Yunho.."

Setelah mengatakan satu hal yang merubah kepribadian Seokjin, namja tua itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

FLASHBACK END

.

.

Jemari panjang Taehyung bergerak, mata indah miliknya terbuka perlahan semakin lebar. Chanyeol yang berada di sebelah malaikat manis tersebut mendekat, mengusap rambut halus sang pemilik dengan lembut.

"Aku .. ah perutku.." ingat Taehyung langsung melihat perutnya yang sudah mengecil.

"Kau sudah melahirkan sayang..." ucap Jungkook yang juga mendekat kenamja cantik tersebut.

"Ju..jungkook."

Jungkook tersenyum saat namanya disebut oleh bibir merah muda yang kini terlihat semakin pucat itu.

Seokjin yang merupakan seorang dokter mengintrupsi kedua namja itu untuk menjauh karena ia harus memeriksa kondisi Taehyung lebih dulu.

Setelah dirasa semuanya membaik, Seokjin tersenyum pada Taehyung.

"Selamat atas kelahiran anakmu Tae." Ucapnya lalu di sambut ceria oleh ibu muda tersebut.

Beberapa menit setelah mengetahui tentang kondisi sahabatnya, Jimin, Suga, Namjoon, Hoseok, dan Sehun juga ikut menjenguk masuk kedalam ruang VIP yang digunakan Taehyung saat ini.

CATCH YOU! (KookV / KookTae)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora