🏵 t i g a 🏵

2.1K 225 40
                                    

Seminggu belakangan ini, entah mengapa, Yein merasa Jungkook selalu menjauhinya. Pria itu pun jadi sedikit tempramental, tak seperti biasa. Kadang juga beberapa kali Yein sempat menangkap, Jungkook yang tengah berdua dengan seorang gadis, yang ia kenal bernama Ryu Sujeong.

Seperti sekarang, Jungkook duduk berdua dengan Sujeong ditemani sekotak bekal yang mereka makan bersama. Melihat itu, Yein buru-buru menghampiri.

"Halo, Sujeong Eonni," sapa Yein hangat. "Oppa," pekik Yein kesenangan.

"Ah... halo Yein," ujar Sujeong balas menyapa.

Jungkook hanya diam, acuh tak acuh, dengan keberadaan gadis Jeong itu. Melihat sintuasi yang agak rumit ini, Sujeong nampaknya harus pergi.

"Kook, kelihatannya aku harus pergi ke kelas dulu," ucap Sujeong.

"Aku akan ikut denganmu," ujar Jungkook cepat.

Yein menunduk, ingin rasanya ia menangis sekarang. Apa Jungkook benar-benar tak mencintainya? Atau bahkan membencinya?

"Kelihatannya kau punya urusan yang mesti kau selesaikan. Hey... Kook, bicaralah berdua dengan Yein." Sujeong berlalu pergi, meninggalkan keduanya dalam kecanggungan.

Jujur saja, Jungkook tak mau lama-lama menghindari Yein seperti ini. Namun ada perasaan emosi yang cukup berkecamuk, ketika mengingat foto-foto yang ia lihat beberapa hari lalu.

"Cepat katakan, aku sedang sibuk," ujar Jungkook dengan nada sedingin mungkin.

"Apa aku ada salah?" tanya Yein pelan. "Jika ada, katakan. Oppa tahu ini menyebalkan, ketika Oppa tak memㅡ empt...."

Belum sempat menyelesaikan ucapan, bibir Jungkook sudah lebih dulu membungkam bibir Yein. Bukan hanya sekedar menempel, pria itu melumat dan sesekali menggigit gemas. Bahkan Yein pun sempat kewalahan, mengimbangi pergerakan Jungkook.

He's such a good kisser.

Setelah Jungkook rasa napasnya hampir habis, pria itu pun melepaskan kontaknya dengan Yein. Setelah terlepas, Yein langsung buru-buru menghirup rakus oksigen di sekitarnya. Gadis itu tak pernah mengira, bahwa kutu buku seperti Jungkook, bisa sehebat itu dalam urusan berciuman.

Gelak tawa Jungkook memecah keheningan yang mereka ciptakan sebelumnya, Yein pun dibuat cukup bingung. Ada apa sebenarnya dengan Jungkook?

"Aku tak menyangka kau akan semurah itu," ujar Jungkook dengan nada yang makin dingin dari sebelumnya.

Jantung Yein seakan berhenti saat ini. Murah? Apa maksudnya ini?

"Berhentilah berpura-pura menjadi gadis yang tak tahu apa-apa, Jeong Yein."

Yein tahu, bahwa Jungkook nampak berbeda dari biasanya sekarang. Tak ada lagi sorot mata hangat yang pria itu pancarkan padanya, yang ada hanya luapan amarahㅡyang bahkan Yein juga tak tahu apa penyebabnya.

"Oppa, baik-baik saja?" tanya Yein.

"Cih... berhentilah berpura-pura. Aku tak baik, setelah bertemu denganmu aku tak baik," ujar Jungkook dengan nada yang naik beberapa oktaf. Beruntung mereka berada di taman belakang, jadi tak ada satu pun orang yang akan mendengar mereka.

"Kau mengangguku, sangat mengangguku. Terlebih sifatmu yang selalu mengekor denganku dan melakukan segala yang kau mau sesuka hati. Aku bukan pria murahan, seperti pria yang sering kau puaskan, Jeong Yein!"

Tanpa sadar air mata Yein sudah mengalir keluar, tanpa bisa ditahan. Apa ia serendah itu di mata Jungkook?

"Untuk apa kau menangis, hah? Kau pikir aku akan iba? Cih... aku bukan pria seperti." Jungkook benar-benar meluapkan amarahnya sekarang, ia bahkan tak peduli dengan keadaan Yein.

Nerdy Jungkook [JJK-JYI] ✔Where stories live. Discover now